Friday, September 21, 2012

Vertebrata

Vertebrata

Definisi hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang atau golongan hewan yang memiliki system otot yang banyak dan terdiri dari pasangan massa serta sistem syaraf pusat yang letaknya didalam tulang belakang.

Berikut ini karakteristik dari hewan vertebrata :
• Domain : Eukarya
• Kerajaan : Animalia
• Filum : Chordata ( tidak termasuk Craniata )
• Upafilum : Vertebrata

Vertebrata merupakan subfilium terbesar dari filum Chordata. Bentuk struktur tubuh hewan vertebrata ini lebih sempurna jika dibandingkan dengan Avertebrata atau hewan yang tidak bertulang punggung, dimana di bagian tubuhnya memiliki tali yang merupakan tempat berkumpulnya sel- sel syaraf dan sebagai tempat perpanjangan kumpulan syaraf dan otak.

Ciri- ciri hewan Vertebrata :
1. Memiliki tulang yang menjalar dari bagian belakang kepala hingga ke bagian ekor.
2. Bagian otaknya dilindungi oleh tulang- tulang tengkorak.
3. Tubuhnya berbentuk simetris bilateral.
4. Memiliki kepala, leher, badan dan ekor meskipun tidak dalam bentuk yang sempurna.

Ciri- ciri alat tubuh hewan Vertebrata :
1. Susunan syarafnya terdiri dari sumsum tulang belakang dan otak.
2. Sistem pernafasan dengan menggunakan paru- paru kulit dan insang operculum.
3. Memiliki kelenjar yang bundar dan endoksin yang menghasilkan hormone pengendali.
4. Memiliki suhu tubuh yang panas dan tetap ( homoiternal ) atau bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan ( poikiloternal ).
5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut hingga ke anus, yang letaknya di sebelah vertran dan di belakang.
6. Memiliki kulit epidermis ( bagian luar ) dan kulit endodermis ( bagian dalam ).
7. Alat reproduksi berpasangan, kecuali pada burung.

Kelas hewan Vertebrata secara garis besar terdiri dari sebagai berikut :
• Kelas Piscess ( Ikan )
• Kelas Amphibi
• Kelas Reptilia ( Melata )
• Kelas Aves ( Burung )
• Kelas Mamalia ( Hewan Menyusui )


KLASIFIKASI VERTEBRATA

KLASIFIKASI

1. Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung.
2. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata.
3. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.
4. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung.
5. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.

Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang :

1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4. Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak.

Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut :

1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh.
2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)
4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum
5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang
6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)
7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma

Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu :

a. Kelas Pisces (Ikan)
b. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)
c. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
d. Kelas Aves (Burung)
e. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui)

A. KELAS PISCES


Ciri utama Pisces sebagai berikut:
  1.     Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air.
  2.     Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit .
  3.     Tubuh terdiri atas Kepala.
  4.     Rangka tersusun atas tulang sejati.
  5.     Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik.
  6.     Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.

KLASIFIKASI PISCES

    Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:

1. Ordo Apodes

    Familia : Angulidae Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
    Familia : Muruenidae

2. Ordo Acthopterygi

    Familia : Parsidae Species : Kakap (Lataes carca lifer)
    Familia : Muruenidae

3. Ordo Heterostonata Species : Ikan lidah
4. Ordo Labysinthici

    Famili : Analamtidal Species : ikan bandeng (lates carca lifer)
    Familia : scombridae Species : tongkol (enthymus palamys)

5. Ordo Masacop Terygii

    Famili : chipeidae Species : ikan bandeng (chonos-chonos)
    Famili : ikan salam (salmosalor)

6. Ordo Ostariophysi

    Familia : analamtidal Species : kakap (lates carca lifer)
    Famili : scmbridae


B. KELAS AMPHIBIA

 Ciri-ciri amphibia sebagai berikut :

  •     Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab
  •     Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
  •     Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit.
  •     Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi dewasa.
  •     Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik.
  •     Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).

KLASIFIKASI AMPHIBIA
Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo :
1. Ordo Gymnofphyona / Apoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)

    Species : Salamander cacing (ichtyo phisgentmosus)

2. Ordo Anura (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki)

    Famili : Ranidae Species : Katak hijau besar (Rana macrodont )
    Familia Bufoidae Species : katak buduk ( Bufo melanogaster)

3. Ordo Urodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)

    Familia : pretidae Species : Necturus onaculanu
    Familia : crypto bran chidae Species : salamander air (ripto bronchus akeganiesis)


C. KELAS REPTILIA

Kelas reptilia (hewan melata)
Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut :

  1.     Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin
  2.     Bernafas dengan paru-paru.
  3.     Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
  4.     Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular.
  5.     Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna.

Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain :
1. Ordo Crocodilia

    Familia : crocodylidae Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus)

2. Ordo Testudinata
  •     Familia : Chelonidae Species : penyu hijau(chelonia nydas)
  •     Familia : Tryonychidae Species : kura kura (tryony cartilagines)

3. Ordo Squamata
  •     Familia : Lacertidae Species : cicak (hemidacty frenatus)
  •     Familia : Geckonocidae Species : tokek (gecko monarchis)
  •     Familia : henoermatidae Species : kadal (Mouboya multifasciata)
  •     Familia : varanidae Species : komodo (Varanus komodoensis) biawak (voronus salvator

4. Ordo Ophidia

    Contoh : ular sawah, ular kobra dan sebagainya


D. KELAS AVES
 

Kelas aves (burung)
Ciri utama aves
sebagai berikut :

  1.     Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik
  2.     Berdarah panas (homoioteral)
  3.     Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik
  4.     Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal)
  5.     Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri.

Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
  1.     Ordo Ciconiformes : Flamingo , Kuntul , Bangau , Ibis , Hemimerkop
  2.     Galliformes : Merak , Maleo , Currasow , Grose , Guinea Fowl
  3.     Gaviformes : Diver
  4.     Struthioformes : Burung Onta
  5.     Rheaformes : Burung Rhea
  6.     Casuariformes : Kasuari
  7.     Podicipodiformes : Greba
  8.     Procilariformes : Albatros , Fulmar , Shealwater , Petrel
  9.     Anseriformes : Angsa
  10.     Falconiformes : rajawali , Elang , Ruak ruak bangkai , Dunia tua , Kondor , Burung Sekretary , Osprey
  11.     Columbiformes : Merpati , Dara , Sad Grouse , Goura
  12.     Psitaciformes : Betet , Parkit , Lori , Kakak Tua , Nuri
  13.     Cuculiformes : Burung Kuko , Tarako
  14.     Piciformes : Pelatuk , Bultok , Jacamar , Burung Tahun
  15.     Caprimulgiformes : Oilbird , Cohcur, Frogmouth
  16.     Curaciiformes : Kokabura , Raja Udang , Burung pemakan lebah , Enggang , Todie ,Roller
  17.     Coliiformes : Burung Tikus
  18.     Tinamiformes : Burung Tinami
  19.     Trogonformes : Burung Trogon
  20.     Spheniciformes : Pinguin
  21.     Striggiformes : Burung hantu , Barn Owl
  22.     Gruiformes : Burung Ranjang , Limpkin , Bustard
  23.     Caradriiformes : Avocet , Jacana , Plover , Camar
  24.     Passeriformes / burung berkicau : Murai , Cucak rowo , Pipit , gagak , Walet , Kepodang dll


E. KELAS MAMALIA

Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut :

  1.     Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-lumba.
  2.     Berdarah panas.
  3.     Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
  4.     Otak berkembang dengan baik.
  5.     Fertilisasi internal.
  6.     Bernafas dengan paru-paru.
  7.     Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna

Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:

  1.     Monotremata (mamalia bertelur , tidak berputing susu ) : Platypus ( ornithorinchus hewan berparuh bebek) , Echidna
  2.     Ordo Marsupialia ( Hewan berkantung Species : Kanguru (macropus) Kuskus (phalanger) , Bandikota , Wombat , Opposum , Koala
  3.     Eutheria ( Mamalia berplasenta ) masa kehamilan lebih lama dibandingkan marsupialia
  4.     Ordo insectivora (Pemakan serangga ) : Cecurut (Sincus marinus)
  5.     Ordo Pholidota Species : Trenggiling (tubuh bersisik)
  6.     Ordo Chiroptera (mamlia terbang ) tungkai depan jadi sayap , Nocturnal : kelelawar (Micro chiroptera ) Kalong (megachiroptera )
  7.     Ordo Carnivora (pemakan daging , gigi taring besar , cakar tajam) : Kucing (Fellis catus) Singa (Fellis leo) Harimau (Fellis tigris) Serigala (Canis lupus) Beruang
  8.     Ordo Prosboscidae (Berbelalai Gigi seri atas menjadi Gading ) : Gajah (Elephan indicus) Gajah Africa ( Loxoder africanus)
  9.     Ordo Artidactylla ( berkuku genap , Herbivora ) : kerbau (bubalus-bubalus) Banteng (basssonduicus) Kambing (capra faleoheri) . babi , sapi , rusa , jerapah , bison dll
  10.     Ordo Perissodactyla ( berkuku ganjil , bersifat Herbivora ) : Tapir (Clocidura marina) Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) , Kuda ( Equus cabalis) , Zebra ( Equus zebra)
  11.     Ordo Cetacea ( Mamalia air , Anggota gerak jadi sirip) : Paus biru , Paus
  12.     Ordo Sirenia 9mamalia air , bersirip , sirip belakang lebar dan pipih : Duyung , Dugong , Manatee
  13.     Ordo Rodentia (Hewan pengerat ): tikus, marmut , tupai, berang berang
  14.     Ordo Lagomorpha (Gigi seri atas ada empat , golongan kelinci ) : Kelinci
  15.     Ordo Pholidota (Tidak bergigi , Rambut berubah jadi sisik : Trenggiling (Manis javanicus)
  16.     Ordo Edentata (tidak bergigi seri , kulit terdapat sisik) : Armadillo
  17.     Ordo Primata (Stereoskopis /pandangan kedepan )

    Sub ordo Prosimii : Arboreal
    Sub Ordo : Antropidea

    Familia : Cebidae
    Familia : Callithricidae
    Familia : Cercopithecidae
    Familia : Pongidae : orang utan , Simpanse , Gorilla
    Familia : Hominidae : Manusia




Detail: Vertebrata

Thursday, September 20, 2012

Lingkungan Mahluk hidup

Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.

Sedangkan Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan—paling tidak lingkungan fisiknya—di sekeliling populasi suatu spesies yang memengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Dalam ilmu ekologi, bila pada suatu tempat yang sama hidup berbagai kelompok spesies (mereka berbagi habitat yang sama) maka habitat tersebut disebut sebagai biotop. Bioma adalah sekelompok tumbuhan dan hewan yang tinggal di suatu habitat pada suatu lokasi geografis tertentu.

Komponen pembentuk

Komponen-komponen pembentuk ekosistem
adalah:

Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:

  1.     Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  2.     Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
  3.     Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  4.     Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
  5.     Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  6.     Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.

Biotik

Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Heterotrof / Konsumen

Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

2. Pengurai / dekomposer

Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:

    aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
    anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
    fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

Wednesday, September 19, 2012

Ekosistem

Definisi Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.

Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
Detail: Ekosistem

Tuesday, September 18, 2012

Invertebrata

Semua hewan yang tidak memiliki tulang belakang dikelompokkan dalam Invertebrata (avertebrata). Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel (uniselluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiselluler/metazoa) sel selnya mengalami deferensisasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin komplek.

CIRI CIRI HEWAN INVERTEBRATA

Hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan satu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam biologi.
Secara umum berikut ini adalah ciri-ciri hewan :
1. Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.
2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.
3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan sarafdan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.
5. Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada temapt hidupya, ada yang bernapas dengan paru-paru seperti kucing, insangseperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga.
6. Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup.
7. Tidak mempunyai indra berpikir.
8. Dapat dikendali untuk manusia (hewan piaraan/sirkus).
9. Kehidupan dapat berakhir (mati)

Perkembangan embrio hewan metazoa melalui tahap tahap tertentu. Secara embriologi, hewan ada yang memiliki dua lapisan kulit, hewan demikian dinamakan diploblastik. Untuk hewan yang memiliki tiga lapisan kulit dalam tubuhnya dinamakan triploblastik. Struktur tubuh, dan sistem sistem yang ada pada hewan invertebrata berbeda beda, makin tinggi tingkatannya semakin komplek struktur dan sistem tubuhnya.

A. PORIFERA

Porifera adalah hewan yang berlubang lubang (berpori), hidup diair tawar, dirawa, dilaut yang dangkal , air jernih dan tenang. Tubuhnya tersusun atas jaringan diploblastik ( dua lapisan jaringan ). Lapisan luar tersusun oleh sel epidermis dan lapisan dalam tersusun atas sel sel leher (koanosit). Tubuh menyerupai vas bunga, memiliki rongga tubuh (spongosol) dan lubang keluar (oskulum), tubuh lunak, permukaannya berpori (ostium).

Porifera memiliki dua lapisan jaringan, yaitu:

a. Lapisan luar, tersusun atas sel sel yang berbentuk pipih, berfungsi sebagai epidermis. Sel ini dinamakan pinakosit.

b. Lapisan dalam, tersusun atas sel sel berbentuk corong dan memiliki flagel. Sel ini dinamakan koanosit.


1. Klasifikasi Porifera

Porifera terdiri atas 4 Kelas, yaitu :

Calcarea

Sel koanosit besar, kerangka tubuh dari CaCO3 , hidup dilaut dangkal.
Contoh : Scypha

Hexactinellida

Tubuh enam cabang atau kurang, rangka dari silikat. Contoh : Pheronema

Demospongiae

Hidup diair tawar, perairan yang terkena cahaya matahari, kerangka tubuh dari silikat, spongin, atau campuran keduanya. Contoh : Spongia

Selenospongiae

Memiliki spikula yang tersusun atas silikat.


2. Manfaat Porifera

Porifera menguntungkan manusia karena sponnya dapat digunakan untuk alat gosok tubuh. Tubuh Porifera yang mati dapat digunakan sebagai hiasan


B. COELENTERATA

Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk hewan diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar perairan.

Coelenterata memiliki dua bentuk, yaitu :

a. Polip, hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat bergerak bebas,melekat pada dasar perairan.

b. Medusa, dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan betina. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas didalam air. Bentuk seperti payung dengan tentakel yang melambai lambai.

1. Klasifikasi Coelenterata.

Coelenterata dibedakan menjadi 3 Kelas, yaitu :

Hydrozoa

Hidup soliter berbentuk polip, sedang yang berkoloni berbentuk polip dan medusa.

Contoh : Hydra, Obelia, Physalia.

Scyphozoa

Hidup menempel pada dasar perairan, memiliki benuk medusa. Medusa berukuran besar, banyak terdapat ditepi pantai sebagai ubur ubur. Tentakelnya mengandung nematosis yang dapat mengeluarkan racun.

Contoh : Aurelia aurita (Ubur-ubur).

Anthozoa

Sering dinamakan binatang bunga atau anemon laut, tubuh berbentuk polip, hidup diair laut yang jernih. Dapat menghasilkan kerangka yang keras dari kapur. Kerangka inilah yang merupakan batu / terumbu karang. Ada juga yang kerangka luarnya dari zat tanduk.

Contoh : Anemon, Euplexaura antipathes (Akar bahar).

2. Manfaat Coelenterata

Ubur ubur dapat dimakan, anemon laut, mawar laut dapat digunakan sebagai hiasan dalam akuarium.

Dilaut hewan ini membentuk terumbu karang, sebagai tempat berlindung ikan dan tempat wisata.


C. PLATYHELMINTHES ( Cacing pipih)

Cacing merupakan hewan yang tubuhnya lunak, tidak bercangkang, tubuh simetri bilateral. Hidup dialam bebas, parasit pada organisme. Cacing memiliki tiga lapisan kulit, yaitu :

1. Ektoderm, lapisan luar berkembang menjadi kulit.

2. Mesoderm, lapisan tengah berkembang menjadi otot, dan beberapa organ tubuh.

3. Endoderm, lapisan dalam berkembang menjadi usus.

Tubuh cacing pipih dorsoventral (pipih kearah punggung dan perut), tidak berbuku buku. Tempat hidup disungai, di danau, dilaut , parasit pada tubuh organisme lain.

1. Klasifikasi Platyhelminthes.

Platyhelminthes, terdiri dari 3 kelas, yaitu :

Turbellaria (Cacing berbulu getar).

Turbellaria merupakan cacing pipih, dapat bergerak dengan bulu getar. Hidup bebas , diair tawar yang jernih dan belum tercemar.

Contoh : Planaria

Trematoda (Cacing Isap).

Cacing pipih yang hidup parasit pada hewan dan manusia.Memiliki alat penghisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada tubuh inang. Contoh :

Fasciola

Sering disebut cacing hati, Fasciola hepatica hidup dihati domba dan Fasciola gigantica hidup di hati sapi.

Chlonorchis

Cacing hati yang hidup pada manusia. Banyak terdapat didaerah Cina, Jepang, Vietnam. Cacing dewasa hidup disaluran empedu dan keluar bersama feses. Jika telur termakan siput akan berkembang menjadi sporokista, kemudian menjadi redia. Redia menghasilkan serkaria dan keluar dari tubuh siput, berenang mencari inang ikan air tawar. Serkaria hidup pada otot ikan berupa metaserkaria. Jika ikan yang mengandung metaserkaria dimakan manusia maka metaserkaria akan masuk saluran pencernaan makanan dan akhirnya ke empedu.

Schistosoma

Disebut cacing darah, hidup pada vena. Inang berupa manusia,babi, biri-biri, sapi dan binatang mengerat. Di Indonesia cacing ini ditemukan di Sulawesi.

Cestoda (Cacing Pita)

Cestoda memiliki tubuh pipih, beruas-ruas, kulit dilapisi kitin, parasit pada hewan dan manusia. Ruas-ruas (segmen) tubuh disebut proglotid, setiap proglotid mampu melakukan aktivitas sendiri. Segmen pertama untuk menempel pada usus inang dinamakan skoleks (kepala). Semakin kebelakang proglotid semakin besar dan dewasa.
Contoh : Taenia saginata sebagai inang sementara sapi, Taenia solium sebagai inang sementara babi.

2. Manfaat Platyhelminthes

Cacing pipih kebanyakan merugikan bagi manusia. Karena umumnya bersifat parasit.


D. NEMATHELMINTHES

Tubuh tersusun 3 lapisan (triploblastik),tidak beruas, gilig, pada bagian depan terdapat mulut, ukuran tubuh kecil. Kulit halus dan licin dan dilapisi kutikula. Hidup dialam bebas, air, tanah, parasit pada manusia dan hewan.

Contoh :

Ascaris lumbricoides ( Cacing Usus ).

Hidup dalam usus manusia, kedua ujung meruncing, berwarna merah muda. Cacing jantan kecil dan ekornya bengkok, yang betina besar dan ekor lurus.

Ancylostoma duodenale (Cacing Tambang )

Cacing ini hidup diusus manusia, menghisap darah penderita, dapat menginfeksi melalui kulit kaki. Ancylostoma duodenale hidup di Afrika, sedangkan Necator americanus hidup di Amerika.

Enterobius vermicularis ( Cacing Kremi )

Disebut juga Oxyuris vermicularis, menyebabkan rasa gatal pada dubur. Penularan mudah sekali dan tidak dperlukan inang perantara.

Trichinella spiralis

Hidup pada usus manusia. Pada usus manusia cacing dewasa dapat menghasilkan larwa yang dapat menembus saluran peredaran darah.

Wuchereria bancrofti (Cacing Filaria )

Disebuit juga cacing Filaria, bentuk gilig memanjang seperti benang. Hidup dalam pembuluh getah bening di kaki, sehingga cacing dapat menyumbat pembuluh limfe. Akibatnya kaki menjadi bengkak dan membesar seperti kaki gajah. Penyakit karena cacing Filaria dinamakan Elephantiasis.


E. ANNELIDA

Bentuk tubuh gilig, memanjang, tersusun atas ruas atau segmen. Segmen segmen yang sama dinamakan metameri. Tubuh tersusun triploblastik. Annelida terdiri 3 kelas, yaitu :

Polychaeta

Cacing ini banyak memiliki rambut, beruas-ruas, tiap ruas memiliki parapodia dan seta, memiliki sadel (klitelum),hidup dilaut. Contoh : Eunice viridis (Cacing Palolo), Lysidice oele (Cacing Wawo)

Oligochaeta

Anggota cacing ini memiliki sedikit seta, sering disebut cacing berambut sedikit. Pada bagian depan terdapat ruas yang warnanya berbeda dinamakan klitelum yang tersusun tiga ruas, didalamnya terdapat kelenjar yang berguna membungkus telur.
Contoh : Pheretima sp. , Lumbricus sp. (keduanya merupakan cacing tanah)

Hirudinea

Merupakan cacing penghisap darah atau golongan lintah, tubuh beruas-ruas, pipih, berwarna hitam kecoklatan,hidup diair dan didarat.
Contoh : Hirudo medicinalis (hidup diair), Haemadipsa javanica (Pacet, hidup didarat).


F. MOLLUSCA

Tubuh lunak, tidak beruas-ruas, simetri bilateral, memiliki lapisan mantel yang berfungsi memproduksi zat kapur sebagai bahan cangkang, memiliki cangkang atau tidak. Cangkang terbuat dari zat kapur, terletak diluar tubuh, ada juga yang didalam tubuh.

Molusca terdiri 5 kelas, yaitu :

Amphieura

Tubuh pipih, tidak ditemukan bagian kepala , memiliki punggung yang dilindungi cangkang.

Contoh : Chiton, Chaetopleura apiculata, Neomenia carimata

Gastropoda

Bergerak menggunakan perut,tubuh memiliki cangkang yang melintir, kepala dibagian depan, pada bagian kepala terdapat tentakel panjang yang terdapat bintik mata dan tentakel pendek berfungsi sebagai indera pembau dan peraba. Hidup di darat, air tawar, air laut. Bersifat hermafrodit, perkawinan silang. Pembuahan terjadi ditubuh betina.

Contoh : Achatina fulica (bekicot), Lymnea (siput sawah), Melania (sumpil)

Scaphopoda

Memiliki cangkok berbentuk silinder, kedua ujung terbuka, kaki muncul dari ujung cangkang yang berfungsi untuk menggali pasir. Hidup dilaut, terpendam dipasir atau lumpur.
Contoh : Dentalium vulgare

Bivalvia

Disebut juga Pelecypoda, hewan ini memiliki dua cangkang yang setangkup. Kedua cangkang diikat oleh jaringan ikat yang berfungsi sebagai engsel. Cangkang tersusun atas :

1. Periostrakum : lapisan terluar, tipis, terdiri zat tanduk

2. Prismatik : lapisan tengah, tersusun CaCo3 ¬

3. Nakreas : lapisan terdalam, mengkilap, merupakan lapisan mutiara.

Contoh :

a. Ostrea ( tiram )

b. Panope generosa ( kerang raksasa )

c. Meleagrina ( kerang mutiara )

d. Corbicula ( remis )

e. Anodonta ( kijing )


4. Cephalopoda

Cephalopoda menggunakan kepala sebagai alat gerak, memiliki tentakel pada kepala, terdapat sepasang mata yang tidak berkelopak. Didekat kepala terdapat corong (sifon) yang dapat menyemprotkan air. Pada bagian perut terdapat kantung tinta.
Cephalophoda terdiri dari 2 ordo, yaitu :

1. Tetrabranchiata, contoh : Nautilus

2. Dibranchiata, contoh : Loligo (cumi-cumi), Sepia (ikan sotong), Octopus (gurita)

Manfaat Mollusca

1. Menghasilkan daging sebagai sumber protein.

2. Penghasil mutiara

3. Untuk hiasan


G. ARTHROPODA

Tubuh bersegmen, alat gerak bersegmen, rangka luar berupa kutikula. Hidup didarat, air tawar, air laut, pohon -pohon, menempel pada hewan piaraan. Arthropoda terdiri dari 4 kelas, yaitu :

1. Crustacea (Kelas Udang).

Hidup diair, tubuh terdiri dari kepala-dada (Cephalothorax), badan belakang ( Abdomen).

Contoh :

a. Neptunus pelagicus (rajungan)

b. Portunus sexdentalus (kepiting)

c. Penaeus (udang windu)

d. Cambarus virilis (udang air tawar)

2. Arachnoidea

Ditemukan didalam atau dipermukaan tanah, tubuh terdiri kepala-dada, abdomen. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat pedisel (bagian menyempit).

Contoh :

a. Thelyphonus condutus (kalajengking)

b. Araneus (laba-laba)

c. Dermacentor (tungau)

d. Sarcoptes scabies (caplak)

3. Myriapoda

Hewan berkaki banyak, tubuh beruas ruas, terdiri dari kepala (caput), perut (abdomen), tidak memiliki dada, ditemukan didalam atau permukaan tanah.

Contoh : Julus terristris (Keluwing), Scolopendra sp.(Lipan).

4. Insecta / Hexapoda

Tubuh terdiri atas kepala (caput), dada (thorax), perut (abdomen). Hidup bebas dialam, hidup parasit, dapat beradaptasi dengan segala kondisi.


Klasifiksi Insecta / Hexapoda :

Apterygota

Serangga tidak bersayap, tidak bermetamorfosis, kepala, dada, perut tidak jelas perbedaannya, mulut menggigit. Contoh : Lepisma (kutu buku)

Pterygota

Serangga bersayap, terdiri dari beberapa ordo antara lain :

1. Odonata contoh : Capung

2. Orthoptera contoh : Stagmomantis (belalanng sembah)

3. Isoptera/Archiptera contoh: Helmithermes sp.(rayap).

4. Hemiptera contoh : Cimex (kutu busuk), Leptocorisa acuta (walang sangit)

5. Homoptera contoh : Pediculus capitis (kutu kepala)

6. Coleoptera contoh : Dysticus marginalis (kepik air)

7. Lepidoptera contoh : Attacus atlas (Kupu Gajah)

8. Diptera contoh : Musca domestika (lalat rumah), Culex sp.

9. Shiponoptera contoh : Clenocephalus felis (kutu kucinng)

10. Hymenoptera contoh : Apis cerana (lebah madu), Xylocopa sp.


Peran Serangga bagi Manusia :

a. Yang Menguntungkan

1. Lebah madu menghasilkan madu.

2. Ulat sutera, penghasil benang sutera

3. Membantu penyerbukan

4. Pengendali populasi hama secara biologis (serangga predator).

5. Membantu mengurai sampah


b. Yang Merugikan

1. Larva Lepidoptera merusak daun tanaman.

2. Nyamuk dan lalat penular penyakit

3. Walang sangit merusak padi

4. Wereng merusak padi


H. ECHINODERMATA

Hewan yang memiliki kulit berduri, kulit keras terbuat dari zat kapur maupun kitin, tubuh simetri radial, memiliki lima lengan, mulut dibawah dan anus diatas, hidup dilaut dengan air yang jernih, dan tidak bergelombang.

1. Klasifikasi Echinodermata

Echinodermata terdiri atas 5 kelas, yaitu :

a. Asteroidea

Bentuk seperti bintang, organ organ bercabang kelima lengan, warna hitam, biru kecoklatan, merah jingga. Banyak dijumpai dipantai.

Contoh : Astropecten irregularis, Crossaster supposus, Culcita sp.

b. Ophiuroidea

Lengan panjang menyerupai ular, sering disebut bintang ular laut, tidak memiliki anus. Warna kehitam hitaman, terdapat disela sela bebatuan.

Contoh : Ophiolepsis sp. (Bintang Ular)

c. Crinoidea

Mirip dengan tumbuhan, memiliki 5 lengan yang bercabang cabang, melekat pada bebatuan.

Contoh : Antedon, Ptilocrinus pinnatus (Lilia Laut)

d. Echinoidea

Tubuh dipenuhi duri yang terbuat dari zat kapur, ada yang pendek dan ada yang panjang, bentuk bulat, tidak memiliki lengan.

Contoh : Deadema saxatile (Landak Laut).

e. Holothuroidea

Tubuh tidak berduri, kulit halus dan lunak, bentuk tubuh seperti ketimun, warna coklat, kehitaman dan putih, banyak dijumpai ditepi pantai.

Contoh : Holothuria atra (Teripang Hitam)

2. Manfaat Echinodermata

1. Bintang laut untuk hiasan.

2. Teripang untuk bahan kerupuk.

3. Sebagai pembersih pantai
Detail: Invertebrata

Keanekaragaman Hewan

Keanekaragaman Hewan

Organisme yang dikelompokan dalam dunia hewan adalah organisme yang memiliki ciri-ciri eukariotik, multiseluler, tidak memiliki dinding sel dan klorofil, dan hidup heterotof ( memperoleh makanan dari organisme lain ). Umumnya hewan dapat bergerak untuk memperoleh makanan dan mempertahankan hidupnya.

kingdom animalia (Dunia Hewan) di kelompokkan menjadi 2 kelompok besar berdasarkan ada tidaknya tulang belakang yaitu : Hewan Tidak Bertulang Belakang (Invertebrata) dan Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata). Kemudian dari masing-masing kelompok akan di pelajari beberapa filum yang termasuk dalam kelompok tersebut. Berikut penjabarannya.

1. Hewan Tidak Bertulang Belakang ( Invertebrata )
Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran pencernaan.

CIRI-CIRI INVERTEBRATA
1. PROTOZOA (Hewan bersel satu)
Ciri-ciri
a. Hidup bebas di air tawar dan air laut, tanah, tempat lembab, atau sebagai parasit pada hewan dan manusia.
b. Hidup soliter atau berkoloni. dapat bergerak (motil) dan menempel (Sessil).
c. Ada yg autotrof dan heterotrof
d. Merupakan bagian atau penyusun plankton diair tawar dan air laut
e. Dalam kondisi yg tidak menguntungkan dapat membentuk kista.

2. Porifera (Hewan berpori)
Ciri-ciri:
a. merupakan metazoa (hewan ber sel banyak)
b. habitat diair tawar dan air laut
c. bentuk tubuh seperti Vas Bunga
d. tubuh simetri radial
e. kerangka tubuh berupa duri kecil dari zat kersik atau kapur, disebut spikela.

3. Coelenterata (Hewan Berongga)
Ciri-ciri:
a. Bentuk tubuh seperti tabung
b. simetri radial
c. ditengah tubuh terdapat rongga besar (Rongga Gastro Vaskuler) untuk mencerna makanan.
d. habitat di air tawar dan air laut
e. ada yg bentuk polip dan Medusa.

4. Platyhelmintes (Cacing pipih)
Ciri-ciri:
a. tubuh pipih, bilateral simetris
b. tubuh terdiri dari 3 lapisan lembaga (Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm)
c. alat pencernaan belum sempurna, ada mulut tapi tidak ada anus.
d. tidak memiliki rongga tubuh
e. tidak memiliki rangka tubuh
f. tidak memiliki alat peredaran darah, alat pernafasang.
g. alat pengeluaran yaitu sel api (flame cell)
h. saraf tangga tali
i. bersifat hermafrodit.

2. Hewan Bertulang Belakang ( Vertebrata )
Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan susunan saraf pusat. Kelompok vertebrata pada umumnya masuk dalam Phylum Chordata, tetapi ada juga Phylum chordata yang masuk dalam invertebrata. Akan tetapi di Materi Biologi SMA hanya akan menjelaskan beberapa klasifikasi dari phylum chordata yang mempunyai tulang belakang.

Ciri-ciri umum vertebrata:

1. Mempunyai kolumna vertebralis
2. Mempunyai Kranium dan endoskeleton
3. Kulit terdiri dari epidermis yang berlapis-lapis
4. Tubuh simetri bilateral

Subfilum Vertebrata terbagi atas kelas : Ostecihtyes (Pisces), Amphibia, reptilia, Aves, dan Mammalia.

1. Pisces
Mempunyai ciri binatang air karena berkulit tipis. Kulit tertutup sisik, ada 4 macam sisik yaitu:
Plakoid, Ganoid, keduanya terdapat pada ikan bertulang rawan
Sikloid dan stenoid, keduanya terdapat pada ikan bertulang sejati

2. Amphibia
Mempunyai ciri-ciri binatang air karena berkulit tipis. Kulit banyak berkelenjar, tidak bersisik, mudah dilepaskan karena di bawahnya terdapat rongga yang berlimfa. Kulit dapat berubah warna dipengaruhi (dirangsang) oleh suhu dan cahaya. perubahan ini di atur oleh hormon. Pada suhu yang tinggi kulit berwarna pucat.

3. Reptilia
Mempunyai ciri-ciri binatang darat karena berkulit tebal. Kulit tebal, bersisik dari zat tanduk atau dari tulang (pada buaya), atau memiliki kerangka luar (pada Cheilonia) yang terdiri dari karapas (dibagian atas) dan plastron (dibagian bawah).
Pada kadal dan ular, kulit luar yang menanduk dapat mengelupas disebut ekskuvikasi. Bunglon dapat merubah warna kulitnya. perubahan warna kulit dirangsang warna sekitarnya dan diatur oleh susunan saraf simpatetik.

4. Aves
Merupakan binatang darat karena berkulit tebal. Kulit tertutup bulu, kecuali pada tungkai kakinya tertutup sisik zat tanduk.
Pada pangkal paruh sebelah atas terdapat tonjolan kulit yang disebut sora.

Macam bulu pada burung:
- Plumae yang mendasari bentuk tubuh
- Plumulae yang lunak seperti kapas
- Filoplumae yang menyerupai rambut bertangkai panjang

5. Mammalia
Merupakan binatang darat karena berkulit tebal. Kuit tertutup rambut kecuali pada Cetacea dan Sirenia (mamalia air) tidak berambut. Pada ekor tikus juga tidak berambut tapi bersisik. Pada mamalia darat terdapat kelenjar keringat, kecuali pada anjing.

Dunia Hewan

Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

Pada bab ini, Anda akan diperkenalkan pada kelompok-kelompok dari kingdom Animalia yang beraneka ragam. Anggota kingdom animalia ini merupakan organisme penguasa berbagai ekosistem di bumi. Mereka juga merupakan karnivora yang menempati tingkat trofik atas. Beberapa hewan merupakan sahabat terdekat manusia yang dibesarkan dan dipelihara manusia.

Pertanyaan yang timbul adalah : Bagaimanakah klasifikasi kingdom Animalia? Adakah peran positif kingdom Animalia terhadap kehidupan manusia? Untuk itu, simaklah bab ini untuk menjawab pertanyaan seputar kingdom Animalia.

Sebelum menginjak ke sesuatu yang lebih sacral, alangkah lebih baiknya kita mempelajari terlebih dahulu mengenai ciri ciri umum kingdom Animalia. Berikut merupakan ciri – ciri dari kingdom animalia.

· Makhluk hidup multiseluler dan Eukariotik
· Memperoleh makanan secara heterotrof (tidak bisa membuat makanan sendiri)
· Memerlukan oksigen
· Bergerak aktif dan tidak mempunyai dinding sel
· Reproduksi secara seksual, pada beberapa filum secara aseksual
· Bentuk dewasanya selalu diploid (2n)

Setelah tahu tentang ciri ciri kingdom animalia, sekarang berlanjut ke pengelompokan / klasifikasi kingdom animalia.

Secara umum dalam Materi ini, kingdom animalia (Dunia Hewan) di kelompokkan menjadi 2 kelompok besar berdasarkan ada tidaknya tulang belakang yaitu : Hewan Tidak Bertulang Belakang (Invertebrata) dan Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata). Kemudian dari masing-masing kelompok akan di pelajari beberapa filum yang termasuk dalam kelompok tersebut. Berikut penjabarannya.
Detail: Dunia Hewan

Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) (Bambang, 1998).

Taksonomi Tumbuhan Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang. Taksonomi tersebut membedakan antara tingkat tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi.

Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika, beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuan dengan tampa keraguaan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Spermatophyta ?
2. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ?
3. Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae?

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari Spermatophyta
2. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta
3. Untuk mengetahui kelompok Gymnospermae


A. Pengertian Spermatophyta
Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan.
Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson. Selain , Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga").

dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi
Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta.

Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).

Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi filogeni terutama karena bertentangan
dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil

"Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II. Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak
memakai metode pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots (bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok bersifat parafiletik).

Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleoberarti "purba" atau "kuno") untuk kemudahan penyebutan.

B. Ciri-ciri Spermatophyta

Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :
1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi
2. Bentuk tubuhnya bervariasi
3. Cara hidup fotoautotrof
4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai)
5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem
6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).

Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketinggian serta bentuknya yang bervariasi serta mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang dapat menggunakan penyerbukan dan pembuahan.

Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.

Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas
rumphii, Encephalartos transvenosus. Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas.

Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.

• Manfaat gymnospermae

Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu :

a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis)
b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus)
c. Untuk makanan (Gnetum gnemon)
d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).

b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Angiospermae memiliki ciri antara lain :
• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
• Mempunyai bunga sejati
• Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.

Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Monocotyledoneae (berkeping satu)

Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji berkeping satu
2) Berakar serabut
3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.
4) Tidak bercabang.
5) Akar dan batang tidak berkambium.

Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).

b. Dicotyledoneae (berkeping dua).

Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua
2) Berakar tunggang
3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.
4) Batang bercabang
5) Akar dan batang berkambium.

Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).

C. Pengelompokan Spermatophyta

Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.

Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan :

• Bennetophyta, punah
• Cordaitophyta, punah
• Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae
• Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba
• Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya
• Pinophyta, tumbuhan runjung
• Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia

Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:
1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis
2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950
3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400
4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183
5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035
6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173
7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735
8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350
9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225
10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025

Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena
menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum.

Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa :

1. Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan.

2. Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem, Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).

3. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae, Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia
Older Post ►
 

Copyright 2011 Sitaresmi K is proudly powered by blogger.com | Design by BLog Bamz Published by Template Blogger