A. Tujuan dan Manfaat Mempelajari Klasifikasi
Tujuan klasifikasi terhadap makhluk hidup, yaitu:
Untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
Untuk mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup sehingga dapat diketahui perbedaan yang dimiliki antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya.
Untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar-makhluk hidup.
Memberi nama makhluk hidup spesies baru yang baru diketahui.
Berdasarkan tujuan tersebut maka sistem klasifikasi pada makhluk hidup memiliki beberapa manfaat, yaitu:
Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
Agar hubungan kekerabatan antar-makhluk hidup dapat diketahui.
B. Dasar-dasar Klasifikasi
Beberapa hal yang menjadi dasar pada sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu:
Berdasarkan persamaan
Berdasarkan perbedaan
Berdasarkan ciri morfologi dan anatomi
Berdasarkan ciri biokimia
Berdasarkan manfaat
C. Tahapan dalam Klasifikasi
Terdapat tiga tahap yang harus dilalui ketika ingin melakukan pengklasifikasian terhadap makhluk hidup, yaitu:
Melakukan proses identi?kasi dan pengamatan terhadap sifat makhluk hidup.
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri dan sifat yang diamati.
Memberikan nama pada makhluk hidup jenis baru dengan maksud untuk mempermudah dalam pengenalan dan dapat membedakan dengan makhluk hidup lainnya.
D. Macam-macam Klasifikasi
Klasifikasi sistem alami, yaitu klasifikasi yang didasarkan pada sifat morfologi, ?siologi, dan anatomi yang dimiliki oleh makhluk hidup.Contoh: kambing, sapi dan kerbau diklasifikasikan ke dalam golongan hewan berkaki empat (morfologi).
Klasifikasi sistem buatan, yaitu klasifikasi yang didasarkan pada ciri morfologi yang mudah diamati dari makhluk hidup.Contoh: pada klasifikasi tumbuhan terdiri atas herba, pohon, dan semak.
Klasifikasi sistem ?logenik, yaitu jenis klasifikasi yang didasarkan pada sejarah evolusi makhluk hidup dan hubungan kekerabatan antara takson satu dengan yang lainnya.Contoh: hubungan kekerabatan antara orang utan dan gorila.
E. Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem pemberian nama pada makhluk hidup yang terdiri atas dua bagian nama disebut sistem tata nama ganda atau dikenal dengan Binomial nomenclature. Sistem ini diperkenalkan oleh Carolus
Linnaeus (1707-1778). Hierarki taksonomi yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus tersusun atas takson (tingkatan) dari tingkat tinggi ke tingkat rendah, yaitu:
Kingdom – Divisio (tumbuhan)/ Filum (hewan) – Kelas – Ordo – Familia – Genus – Species
Aturan pada sistem tata nama Binomial nomenclature, yaitu:
Terdiri atas dua kata bahasa latin atau dilatinkan.
Kata pertama diawali denganhuruf besar merupakan nama genus, kata kedua diawali dengan huruf
kecil merupakan penunjuk spesies (epitheton spesi?cum).
Tulisan harus bercetak miring jika dicetak (ketik komputer) atau digarisbawahi jika ditulis tangan.Contoh:
Rhinoceros sondaicus (badak bercula satu) » ketik komputer
Elaeis oleifera (kelapa sawit) » tulis tangan
F. Perkembangan Sistem Klasifikasi
Sistem Dua Kingdom (Aristoteles, tahun 1800). Pengelompokan makhluk hidup dengan sistem ini terdiri atas kingdom Plantae (tumbuhan) dan kingdom Animalia (hewan).
Sistem Tiga Kingdom (Ernest Haekel, tahun 1866). Sistem tiga kingdom terdiri atas kingdom Protista, kingdom Plantae, dan kingdom Anima/ia.
Sistem Empat Kingdom (E. Chatton, tahun 1959). Sistem empat kingdom terdiri atas Monera, Protista, Plantae, dan Animalia.
Sistem Lima Kingdom (Robert Whittaker, tahun 1969). Sistem lima kingdom terdiri atas kingdom Monera, kingdom Protista, kingdom Fungi, kingdom Plantae, dan kingdom Animalia.
Sistem Enam Kingdom (Salomon, tahun 1999-2002). Sistem enam kingdom terdiri atas kingdom Virus, kingdom Protista, kingdom Monera, kingdom Fungi, kingdom Plantae, dan kingdom Animalia.
0 comments:
Post a Comment