tag:blogger.com,1999:blog-38587019215229260342024-03-13T08:36:45.879-07:00Sitaresmi KBiologi - SMAN 2 SekampungAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.comBlogger46125tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-14111680574179909972012-09-21T04:19:00.000-07:002012-10-11T04:20:01.071-07:00Vertebrata<b>Vertebrata</b><br /><br />Definisi hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang atau golongan hewan yang memiliki system otot yang banyak dan terdiri dari pasangan massa serta sistem syaraf pusat yang letaknya didalam tulang belakang. <br /><br />Berikut ini karakteristik dari hewan vertebrata :<br />• Domain : Eukarya<br />• Kerajaan : Animalia<br />• Filum : Chordata ( tidak termasuk Craniata )<br />• Upafilum : Vertebrata<br /><br />Vertebrata merupakan subfilium terbesar dari filum Chordata. Bentuk struktur tubuh hewan vertebrata ini lebih sempurna jika dibandingkan dengan Avertebrata atau hewan yang tidak bertulang punggung, dimana di bagian tubuhnya memiliki tali yang merupakan tempat berkumpulnya sel- sel syaraf dan sebagai tempat perpanjangan kumpulan syaraf dan otak.<br /><br /><b>Ciri- ciri hewan Vertebrata </b>:<br />1. Memiliki tulang yang menjalar dari bagian belakang kepala hingga ke bagian ekor.<br />2. Bagian otaknya dilindungi oleh tulang- tulang tengkorak.<br />3. Tubuhnya berbentuk simetris bilateral.<br />4. Memiliki kepala, leher, badan dan ekor meskipun tidak dalam bentuk yang sempurna.<br /><br /><b>Ciri- ciri alat tubuh hewan Vertebrata</b> :<br />1. Susunan syarafnya terdiri dari sumsum tulang belakang dan otak.<br />2. Sistem pernafasan dengan menggunakan paru- paru kulit dan insang operculum.<br />3. Memiliki kelenjar yang bundar dan endoksin yang menghasilkan hormone pengendali.<br />4. Memiliki suhu tubuh yang panas dan tetap ( homoiternal ) atau bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan ( poikiloternal ).<br />5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut hingga ke anus, yang letaknya di sebelah vertran dan di belakang.<br />6. Memiliki kulit epidermis ( bagian luar ) dan kulit endodermis ( bagian dalam ).<br />7. Alat reproduksi berpasangan, kecuali pada burung.<br /><br /><b>Kelas hewan Vertebrata</b> secara garis besar terdiri dari sebagai berikut :<br />• Kelas Piscess ( Ikan )<br />• Kelas Amphibi<br />• Kelas Reptilia ( Melata )<br />• Kelas Aves ( Burung )<br />• Kelas Mamalia ( Hewan Menyusui )<br /><br /><br /><b>KLASIFIKASI VERTEBRATA </b><br /><br />KLASIFIKASI<br /><br />1. Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung.<br />2. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata.<br />3. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.<br />4. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung.<br />5. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.<br /><br /><b>Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang</b> :<br /><br />1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.<br />2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.<br />3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.<br />4. Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak.<br /><br /><b>Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut</b> :<br /><br />1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh.<br />2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang<br />3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)<br />4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum<br />5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang<br />6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)<br />7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma<br /><br /><b>Hewan bertulang belakang (vertebrata)</b> ini terdiri atas kelas yaitu :<br /><br />a. Kelas Pisces (Ikan)<br />b. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)<br />c. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)<br />d. Kelas Aves (Burung)<br />e. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui)<br /><b><br />A. KELAS PISCES</b><br /><br />Ciri utama Pisces sebagai berikut:<br />
<ol>
<li> Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air.</li>
<li> Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit .</li>
<li> Tubuh terdiri atas Kepala.</li>
<li> Rangka tersusun atas tulang sejati.</li>
<li> Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik.</li>
<li> Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.</li>
</ol>
<br /><b>KLASIFIKASI PISCES</b><br /><br /> Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:<br /><br />1. Ordo Apodes<br /><br /> Familia : Angulidae Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)<br /> Familia : Muruenidae<br /><br />2. Ordo Acthopterygi<br /><br /> Familia : Parsidae Species : Kakap (Lataes carca lifer)<br /> Familia : Muruenidae<br /><br />3. Ordo Heterostonata Species : Ikan lidah<br />4. Ordo Labysinthici<br /><br /> Famili : Analamtidal Species : ikan bandeng (lates carca lifer)<br /> Familia : scombridae Species : tongkol (enthymus palamys)<br /><br />5. Ordo Masacop Terygii<br /><br /> Famili : chipeidae Species : ikan bandeng (chonos-chonos)<br /> Famili : ikan salam (salmosalor)<br /><br />6. Ordo Ostariophysi<br /><br /> Familia : analamtidal Species : kakap (lates carca lifer)<br /> Famili : scmbridae<br /><br /><br /><b>B. KELAS AMPHIBIA</b><br /><br /> Ciri-ciri amphibia sebagai berikut :<br /><br />
<ul>
<li> Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab</li>
<li> Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam</li>
<li> Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit.</li>
<li> Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi dewasa.</li>
<li> Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik.</li>
<li> Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).</li>
</ul>
<br /><b>KLASIFIKASI AMPHIBIA</b><br />Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo :<br />1. Ordo Gymnofphyona / Apoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)<br /><br /> Species : Salamander cacing (ichtyo phisgentmosus)<br /><br />2. Ordo Anura (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki)<br /><br /> Famili : Ranidae Species : Katak hijau besar (Rana macrodont )<br /> Familia Bufoidae Species : katak buduk ( Bufo melanogaster)<br /><br />3. Ordo Urodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)<br /><br /> Familia : pretidae Species : Necturus onaculanu<br /> Familia : crypto bran chidae Species : salamander air (ripto bronchus akeganiesis)<br /><br /><br /><b>C. KELAS REPTILIA</b><br /><br />
<b>Kelas reptilia (hewan melata)</b><br /><b>Ciri-ciri hewan melata </b>adalah sebagai berikut :<br /><br />
<ol>
<li> Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin</li>
<li> Bernafas dengan paru-paru.</li>
<li> Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan.</li>
<li> Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular.</li>
<li> Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna.</li>
</ol>
<br />Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain :<br />1. Ordo Crocodilia<br /><br /> Familia : crocodylidae Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus)<br /><br />2. Ordo Testudinata<br />
<ul>
<li> Familia : Chelonidae Species : penyu hijau(chelonia nydas)</li>
<li> Familia : Tryonychidae Species : kura kura (tryony cartilagines)</li>
</ul>
<br />3. Ordo Squamata<br />
<ul>
<li> Familia : Lacertidae Species : cicak (hemidacty frenatus)</li>
<li> Familia : Geckonocidae Species : tokek (gecko monarchis)</li>
<li> Familia : henoermatidae Species : kadal (Mouboya multifasciata)</li>
<li> Familia : varanidae Species : komodo (Varanus komodoensis) biawak (voronus salvator</li>
</ul>
<br />4. Ordo Ophidia<br /><br /> Contoh : ular sawah, ular kobra dan sebagainya<br /><br /><br /><b>D. KELAS AVES<br /> </b><br />
<b>Kelas aves (burung)<br />Ciri utama aves</b> sebagai berikut :<br /><br />
<ol>
<li> Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik</li>
<li> Berdarah panas (homoioteral)</li>
<li> Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik</li>
<li> Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal)</li>
<li> Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri.</li>
</ol>
<br /><b>Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo</b> antara lain:<br />
<ol>
<li> Ordo Ciconiformes : Flamingo , Kuntul , Bangau , Ibis , Hemimerkop</li>
<li> Galliformes : Merak , Maleo , Currasow , Grose , Guinea Fowl</li>
<li> Gaviformes : Diver</li>
<li> Struthioformes : Burung Onta</li>
<li> Rheaformes : Burung Rhea</li>
<li> Casuariformes : Kasuari</li>
<li> Podicipodiformes : Greba</li>
<li> Procilariformes : Albatros , Fulmar , Shealwater , Petrel</li>
<li> Anseriformes : Angsa</li>
<li> Falconiformes : rajawali , Elang , Ruak ruak bangkai , Dunia tua , Kondor , Burung Sekretary , Osprey</li>
<li> Columbiformes : Merpati , Dara , Sad Grouse , Goura</li>
<li> Psitaciformes : Betet , Parkit , Lori , Kakak Tua , Nuri</li>
<li> Cuculiformes : Burung Kuko , Tarako</li>
<li> Piciformes : Pelatuk , Bultok , Jacamar , Burung Tahun</li>
<li> Caprimulgiformes : Oilbird , Cohcur, Frogmouth</li>
<li> Curaciiformes : Kokabura , Raja Udang , Burung pemakan lebah , Enggang , Todie ,Roller</li>
<li> Coliiformes : Burung Tikus</li>
<li> Tinamiformes : Burung Tinami</li>
<li> Trogonformes : Burung Trogon</li>
<li> Spheniciformes : Pinguin</li>
<li> Striggiformes : Burung hantu , Barn Owl</li>
<li> Gruiformes : Burung Ranjang , Limpkin , Bustard</li>
<li> Caradriiformes : Avocet , Jacana , Plover , Camar</li>
<li> Passeriformes / burung berkicau : Murai , Cucak rowo , Pipit , gagak , Walet , Kepodang dll</li>
</ol>
<br /><br /><b>E. KELAS MAMALIA</b><br /><br /><b>Ciri-ciri utama hewan mamalia</b> sebagai berikut :<br /><br />
<ol>
<li> Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-lumba.</li>
<li> Berdarah panas.</li>
<li> Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.</li>
<li> Otak berkembang dengan baik.</li>
<li> Fertilisasi internal.</li>
<li> Bernafas dengan paru-paru.</li>
<li> Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna</li>
</ol>
<br />Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:<br /><br />
<ol>
<li> Monotremata (mamalia bertelur , tidak berputing susu ) : Platypus ( ornithorinchus hewan berparuh bebek) , Echidna</li>
<li> Ordo Marsupialia ( Hewan berkantung Species : Kanguru (macropus) Kuskus (phalanger) , Bandikota , Wombat , Opposum , Koala</li>
<li> Eutheria ( Mamalia berplasenta ) masa kehamilan lebih lama dibandingkan marsupialia</li>
<li> Ordo insectivora (Pemakan serangga ) : Cecurut (Sincus marinus)</li>
<li> Ordo Pholidota Species : Trenggiling (tubuh bersisik)</li>
<li> Ordo Chiroptera (mamlia terbang ) tungkai depan jadi sayap , Nocturnal : kelelawar (Micro chiroptera ) Kalong (megachiroptera )</li>
<li> Ordo Carnivora (pemakan daging , gigi taring besar , cakar tajam) : Kucing (Fellis catus) Singa (Fellis leo) Harimau (Fellis tigris) Serigala (Canis lupus) Beruang</li>
<li> Ordo Prosboscidae (Berbelalai Gigi seri atas menjadi Gading ) : Gajah (Elephan indicus) Gajah Africa ( Loxoder africanus)</li>
<li> Ordo Artidactylla ( berkuku genap , Herbivora ) : kerbau (bubalus-bubalus) Banteng (basssonduicus) Kambing (capra faleoheri) . babi , sapi , rusa , jerapah , bison dll</li>
<li> Ordo Perissodactyla ( berkuku ganjil , bersifat Herbivora ) : Tapir (Clocidura marina) Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) , Kuda ( Equus cabalis) , Zebra ( Equus zebra)</li>
<li> Ordo Cetacea ( Mamalia air , Anggota gerak jadi sirip) : Paus biru , Paus</li>
<li> Ordo Sirenia 9mamalia air , bersirip , sirip belakang lebar dan pipih : Duyung , Dugong , Manatee</li>
<li> Ordo Rodentia (Hewan pengerat ): tikus, marmut , tupai, berang berang</li>
<li> Ordo Lagomorpha (Gigi seri atas ada empat , golongan kelinci ) : Kelinci</li>
<li> Ordo Pholidota (Tidak bergigi , Rambut berubah jadi sisik : Trenggiling (Manis javanicus)</li>
<li> Ordo Edentata (tidak bergigi seri , kulit terdapat sisik) : Armadillo</li>
<li> Ordo Primata (Stereoskopis /pandangan kedepan )</li>
</ol>
<br /> Sub ordo Prosimii : Arboreal<br /> Sub Ordo : Antropidea<br /><br /> Familia : Cebidae<br /> Familia : Callithricidae<br /> Familia : Cercopithecidae<br /> Familia : Pongidae : orang utan , Simpanse , Gorilla<br /> Familia : Hominidae : Manusia<br /><br /><br /><br /><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-7330876609918944122012-09-20T04:38:00.000-07:002012-10-11T04:38:54.951-07:00Lingkungan Mahluk hidupLingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia. <br /><br />Sedangkan Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan—paling tidak lingkungan fisiknya—di sekeliling populasi suatu spesies yang memengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Dalam ilmu ekologi, bila pada suatu tempat yang sama hidup berbagai kelompok spesies (mereka berbagi habitat yang sama) maka habitat tersebut disebut sebagai biotop. Bioma adalah sekelompok tumbuhan dan hewan yang tinggal di suatu habitat pada suatu lokasi geografis tertentu.<br /><b><br />Komponen pembentuk<br /><br />Komponen-komponen pembentuk ekosistem</b> adalah:<br /><br />
<b>Abiotik</b><br /><br />Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:<br /><br />
<ol>
<li> Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.</li>
<li> Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.</li>
<li> Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.</li>
<li> Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.</li>
<li> Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.</li>
<li> Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.</li>
</ol>
<br /><b>Biotik</b><br /><br />Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:<br />
<br /><b>1. Heterotrof / Konsumen</b><br /><br />Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.<br /><br />
<b>2. Pengurai / dekomposer</b><br /><br />Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:<br /><br /> aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan<br /> anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan<br /> fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-34693272143536028002012-09-19T04:25:00.000-07:002012-10-11T04:25:45.775-07:00Ekosistem<b>Definisi Ekosistem</b><br /><br /><b>Ekosistem</b> adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.<b> Ekosistem</b> bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.<br /><br /><b>Ekosistem</b> merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.<br /><br />Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.<br /><br />Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-61825089486960172212012-09-18T11:07:00.003-07:002012-09-18T11:14:00.789-07:00InvertebrataSemua hewan yang tidak memiliki tulang belakang dikelompokkan dalam Invertebrata (avertebrata). Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel (uniselluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiselluler/metazoa) sel selnya mengalami deferensisasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin komplek.<br />
<br />
<b>CIRI CIRI HEWAN INVERTEBRATA</b><br />
<br />
Hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan satu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam biologi.<br />
Secara umum berikut ini adalah ciri-ciri hewan :<br />
1. Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.<br />
2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.<br />
3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan sarafdan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.<br />
4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.<br />
5. Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada temapt hidupya, ada yang bernapas dengan paru-paru seperti kucing, insangseperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga.<br />
6. Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup.<br />
7. Tidak mempunyai indra berpikir.<br />
8. Dapat dikendali untuk manusia (hewan piaraan/sirkus).<br />
9. Kehidupan dapat berakhir (mati)<br />
<br />
Perkembangan embrio hewan metazoa melalui tahap tahap tertentu. Secara embriologi, hewan ada yang memiliki dua lapisan kulit, hewan demikian dinamakan diploblastik. Untuk hewan yang memiliki tiga lapisan kulit dalam tubuhnya dinamakan triploblastik. Struktur tubuh, dan sistem sistem yang ada pada hewan invertebrata berbeda beda, makin tinggi tingkatannya semakin komplek struktur dan sistem tubuhnya.<br />
<br />
A. PORIFERA<br />
<br />
Porifera adalah hewan yang berlubang lubang (berpori), hidup diair tawar, dirawa, dilaut yang dangkal , air jernih dan tenang. Tubuhnya tersusun atas jaringan diploblastik ( dua lapisan jaringan ). Lapisan luar tersusun oleh sel epidermis dan lapisan dalam tersusun atas sel sel leher (koanosit). Tubuh menyerupai vas bunga, memiliki rongga tubuh (spongosol) dan lubang keluar (oskulum), tubuh lunak, permukaannya berpori (ostium).<br />
<br />
Porifera memiliki dua lapisan jaringan, yaitu:<br />
<br />
a. Lapisan luar, tersusun atas sel sel yang berbentuk pipih, berfungsi sebagai epidermis. Sel ini dinamakan pinakosit.<br />
<br />
b. Lapisan dalam, tersusun atas sel sel berbentuk corong dan memiliki flagel. Sel ini dinamakan koanosit.<br />
<br />
<br />
1. Klasifikasi Porifera<br />
<br />
Porifera terdiri atas 4 Kelas, yaitu :<br />
<br />
Calcarea<br />
<br />
Sel koanosit besar, kerangka tubuh dari CaCO3 , hidup dilaut dangkal.<br />
Contoh : Scypha<br />
<br />
Hexactinellida<br />
<br />
Tubuh enam cabang atau kurang, rangka dari silikat. Contoh : Pheronema<br />
<br />
Demospongiae<br />
<br />
Hidup diair tawar, perairan yang terkena cahaya matahari, kerangka tubuh dari silikat, spongin, atau campuran keduanya. Contoh : Spongia<br />
<br />
Selenospongiae<br />
<br />
Memiliki spikula yang tersusun atas silikat.<br />
<br />
<br />
2. Manfaat Porifera<br />
<br />
Porifera menguntungkan manusia karena sponnya dapat digunakan untuk alat gosok tubuh. Tubuh Porifera yang mati dapat digunakan sebagai hiasan<br />
<br />
<br />
B. COELENTERATA<br />
<br />
Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk hewan diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar perairan.<br />
<br />
Coelenterata memiliki dua bentuk, yaitu :<br />
<br />
a. Polip, hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat bergerak bebas,melekat pada dasar perairan.<br />
<br />
b. Medusa, dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan betina. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas didalam air. Bentuk seperti payung dengan tentakel yang melambai lambai.<br />
<br />
1. Klasifikasi Coelenterata.<br />
<br />
Coelenterata dibedakan menjadi 3 Kelas, yaitu :<br />
<br />
Hydrozoa<br />
<br />
Hidup soliter berbentuk polip, sedang yang berkoloni berbentuk polip dan medusa.<br />
<br />
Contoh : Hydra, Obelia, Physalia.<br />
<br />
Scyphozoa<br />
<br />
Hidup menempel pada dasar perairan, memiliki benuk medusa. Medusa berukuran besar, banyak terdapat ditepi pantai sebagai ubur ubur. Tentakelnya mengandung nematosis yang dapat mengeluarkan racun.<br />
<br />
Contoh : Aurelia aurita (Ubur-ubur).<br />
<br />
Anthozoa<br />
<br />
Sering dinamakan binatang bunga atau anemon laut, tubuh berbentuk polip, hidup diair laut yang jernih. Dapat menghasilkan kerangka yang keras dari kapur. Kerangka inilah yang merupakan batu / terumbu karang. Ada juga yang kerangka luarnya dari zat tanduk.<br />
<br />
Contoh : Anemon, Euplexaura antipathes (Akar bahar).<br />
<br />
2. Manfaat Coelenterata<br />
<br />
Ubur ubur dapat dimakan, anemon laut, mawar laut dapat digunakan sebagai hiasan dalam akuarium.<br />
<br />
Dilaut hewan ini membentuk terumbu karang, sebagai tempat berlindung ikan dan tempat wisata.<br />
<br />
<br />
C. PLATYHELMINTHES ( Cacing pipih)<br />
<br />
Cacing merupakan hewan yang tubuhnya lunak, tidak bercangkang, tubuh simetri bilateral. Hidup dialam bebas, parasit pada organisme. Cacing memiliki tiga lapisan kulit, yaitu :<br />
<br />
1. Ektoderm, lapisan luar berkembang menjadi kulit.<br />
<br />
2. Mesoderm, lapisan tengah berkembang menjadi otot, dan beberapa organ tubuh.<br />
<br />
3. Endoderm, lapisan dalam berkembang menjadi usus.<br />
<br />
Tubuh cacing pipih dorsoventral (pipih kearah punggung dan perut), tidak berbuku buku. Tempat hidup disungai, di danau, dilaut , parasit pada tubuh organisme lain.<br />
<br />
1. Klasifikasi Platyhelminthes.<br />
<br />
Platyhelminthes, terdiri dari 3 kelas, yaitu :<br />
<br />
Turbellaria (Cacing berbulu getar).<br />
<br />
Turbellaria merupakan cacing pipih, dapat bergerak dengan bulu getar. Hidup bebas , diair tawar yang jernih dan belum tercemar.<br />
<br />
Contoh : Planaria<br />
<br />
Trematoda (Cacing Isap).<br />
<br />
Cacing pipih yang hidup parasit pada hewan dan manusia.Memiliki alat penghisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada tubuh inang. Contoh :<br />
<br />
Fasciola<br />
<br />
Sering disebut cacing hati, Fasciola hepatica hidup dihati domba dan Fasciola gigantica hidup di hati sapi.<br />
<br />
Chlonorchis<br />
<br />
Cacing hati yang hidup pada manusia. Banyak terdapat didaerah Cina, Jepang, Vietnam. Cacing dewasa hidup disaluran empedu dan keluar bersama feses. Jika telur termakan siput akan berkembang menjadi sporokista, kemudian menjadi redia. Redia menghasilkan serkaria dan keluar dari tubuh siput, berenang mencari inang ikan air tawar. Serkaria hidup pada otot ikan berupa metaserkaria. Jika ikan yang mengandung metaserkaria dimakan manusia maka metaserkaria akan masuk saluran pencernaan makanan dan akhirnya ke empedu.<br />
<br />
Schistosoma<br />
<br />
Disebut cacing darah, hidup pada vena. Inang berupa manusia,babi, biri-biri, sapi dan binatang mengerat. Di Indonesia cacing ini ditemukan di Sulawesi.<br />
<br />
Cestoda (Cacing Pita)<br />
<br />
Cestoda memiliki tubuh pipih, beruas-ruas, kulit dilapisi kitin, parasit pada hewan dan manusia. Ruas-ruas (segmen) tubuh disebut proglotid, setiap proglotid mampu melakukan aktivitas sendiri. Segmen pertama untuk menempel pada usus inang dinamakan skoleks (kepala). Semakin kebelakang proglotid semakin besar dan dewasa.<br />
Contoh : Taenia saginata sebagai inang sementara sapi, Taenia solium sebagai inang sementara babi.<br />
<br />
2. Manfaat Platyhelminthes<br />
<br />
Cacing pipih kebanyakan merugikan bagi manusia. Karena umumnya bersifat parasit.<br />
<br />
<br />
D. NEMATHELMINTHES<br />
<br />
Tubuh tersusun 3 lapisan (triploblastik),tidak beruas, gilig, pada bagian depan terdapat mulut, ukuran tubuh kecil. Kulit halus dan licin dan dilapisi kutikula. Hidup dialam bebas, air, tanah, parasit pada manusia dan hewan.<br />
<br />
Contoh :<br />
<br />
Ascaris lumbricoides ( Cacing Usus ).<br />
<br />
Hidup dalam usus manusia, kedua ujung meruncing, berwarna merah muda. Cacing jantan kecil dan ekornya bengkok, yang betina besar dan ekor lurus.<br />
<br />
Ancylostoma duodenale (Cacing Tambang )<br />
<br />
Cacing ini hidup diusus manusia, menghisap darah penderita, dapat menginfeksi melalui kulit kaki. Ancylostoma duodenale hidup di Afrika, sedangkan Necator americanus hidup di Amerika.<br />
<br />
Enterobius vermicularis ( Cacing Kremi )<br />
<br />
Disebut juga Oxyuris vermicularis, menyebabkan rasa gatal pada dubur. Penularan mudah sekali dan tidak dperlukan inang perantara.<br />
<br />
Trichinella spiralis<br />
<br />
Hidup pada usus manusia. Pada usus manusia cacing dewasa dapat menghasilkan larwa yang dapat menembus saluran peredaran darah.<br />
<br />
Wuchereria bancrofti (Cacing Filaria )<br />
<br />
Disebuit juga cacing Filaria, bentuk gilig memanjang seperti benang. Hidup dalam pembuluh getah bening di kaki, sehingga cacing dapat menyumbat pembuluh limfe. Akibatnya kaki menjadi bengkak dan membesar seperti kaki gajah. Penyakit karena cacing Filaria dinamakan Elephantiasis.<br />
<br />
<br />
E. ANNELIDA<br />
<br />
Bentuk tubuh gilig, memanjang, tersusun atas ruas atau segmen. Segmen segmen yang sama dinamakan metameri. Tubuh tersusun triploblastik. Annelida terdiri 3 kelas, yaitu :<br />
<br />
Polychaeta<br />
<br />
Cacing ini banyak memiliki rambut, beruas-ruas, tiap ruas memiliki parapodia dan seta, memiliki sadel (klitelum),hidup dilaut. Contoh : Eunice viridis (Cacing Palolo), Lysidice oele (Cacing Wawo)<br />
<br />
Oligochaeta<br />
<br />
Anggota cacing ini memiliki sedikit seta, sering disebut cacing berambut sedikit. Pada bagian depan terdapat ruas yang warnanya berbeda dinamakan klitelum yang tersusun tiga ruas, didalamnya terdapat kelenjar yang berguna membungkus telur.<br />
Contoh : Pheretima sp. , Lumbricus sp. (keduanya merupakan cacing tanah)<br />
<br />
Hirudinea<br />
<br />
Merupakan cacing penghisap darah atau golongan lintah, tubuh beruas-ruas, pipih, berwarna hitam kecoklatan,hidup diair dan didarat.<br />
Contoh : Hirudo medicinalis (hidup diair), Haemadipsa javanica (Pacet, hidup didarat).<br />
<br />
<br />
F. MOLLUSCA<br />
<br />
Tubuh lunak, tidak beruas-ruas, simetri bilateral, memiliki lapisan mantel yang berfungsi memproduksi zat kapur sebagai bahan cangkang, memiliki cangkang atau tidak. Cangkang terbuat dari zat kapur, terletak diluar tubuh, ada juga yang didalam tubuh.<br />
<br />
Molusca terdiri 5 kelas, yaitu :<br />
<br />
Amphieura<br />
<br />
Tubuh pipih, tidak ditemukan bagian kepala , memiliki punggung yang dilindungi cangkang.<br />
<br />
Contoh : Chiton, Chaetopleura apiculata, Neomenia carimata<br />
<br />
Gastropoda<br />
<br />
Bergerak menggunakan perut,tubuh memiliki cangkang yang melintir, kepala dibagian depan, pada bagian kepala terdapat tentakel panjang yang terdapat bintik mata dan tentakel pendek berfungsi sebagai indera pembau dan peraba. Hidup di darat, air tawar, air laut. Bersifat hermafrodit, perkawinan silang. Pembuahan terjadi ditubuh betina.<br />
<br />
Contoh : Achatina fulica (bekicot), Lymnea (siput sawah), Melania (sumpil)<br />
<br />
Scaphopoda<br />
<br />
Memiliki cangkok berbentuk silinder, kedua ujung terbuka, kaki muncul dari ujung cangkang yang berfungsi untuk menggali pasir. Hidup dilaut, terpendam dipasir atau lumpur.<br />
Contoh : Dentalium vulgare<br />
<br />
Bivalvia<br />
<br />
Disebut juga Pelecypoda, hewan ini memiliki dua cangkang yang setangkup. Kedua cangkang diikat oleh jaringan ikat yang berfungsi sebagai engsel. Cangkang tersusun atas :<br />
<br />
1. Periostrakum : lapisan terluar, tipis, terdiri zat tanduk<br />
<br />
2. Prismatik : lapisan tengah, tersusun CaCo3 ¬<br />
<br />
3. Nakreas : lapisan terdalam, mengkilap, merupakan lapisan mutiara.<br />
<br />
Contoh :<br />
<br />
a. Ostrea ( tiram )<br />
<br />
b. Panope generosa ( kerang raksasa )<br />
<br />
c. Meleagrina ( kerang mutiara )<br />
<br />
d. Corbicula ( remis )<br />
<br />
e. Anodonta ( kijing )<br />
<br />
<br />
4. Cephalopoda<br />
<br />
Cephalopoda menggunakan kepala sebagai alat gerak, memiliki tentakel pada kepala, terdapat sepasang mata yang tidak berkelopak. Didekat kepala terdapat corong (sifon) yang dapat menyemprotkan air. Pada bagian perut terdapat kantung tinta.<br />
Cephalophoda terdiri dari 2 ordo, yaitu :<br />
<br />
1. Tetrabranchiata, contoh : Nautilus<br />
<br />
2. Dibranchiata, contoh : Loligo (cumi-cumi), Sepia (ikan sotong), Octopus (gurita)<br />
<br />
Manfaat Mollusca<br />
<br />
1. Menghasilkan daging sebagai sumber protein.<br />
<br />
2. Penghasil mutiara<br />
<br />
3. Untuk hiasan<br />
<br />
<br />
G. ARTHROPODA<br />
<br />
Tubuh bersegmen, alat gerak bersegmen, rangka luar berupa kutikula. Hidup didarat, air tawar, air laut, pohon -pohon, menempel pada hewan piaraan. Arthropoda terdiri dari 4 kelas, yaitu :<br />
<br />
1. Crustacea (Kelas Udang).<br />
<br />
Hidup diair, tubuh terdiri dari kepala-dada (Cephalothorax), badan belakang ( Abdomen).<br />
<br />
Contoh :<br />
<br />
a. Neptunus pelagicus (rajungan)<br />
<br />
b. Portunus sexdentalus (kepiting)<br />
<br />
c. Penaeus (udang windu)<br />
<br />
d. Cambarus virilis (udang air tawar)<br />
<br />
2. Arachnoidea<br />
<br />
Ditemukan didalam atau dipermukaan tanah, tubuh terdiri kepala-dada, abdomen. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat pedisel (bagian menyempit).<br />
<br />
Contoh :<br />
<br />
a. Thelyphonus condutus (kalajengking)<br />
<br />
b. Araneus (laba-laba)<br />
<br />
c. Dermacentor (tungau)<br />
<br />
d. Sarcoptes scabies (caplak)<br />
<br />
3. Myriapoda<br />
<br />
Hewan berkaki banyak, tubuh beruas ruas, terdiri dari kepala (caput), perut (abdomen), tidak memiliki dada, ditemukan didalam atau permukaan tanah.<br />
<br />
Contoh : Julus terristris (Keluwing), Scolopendra sp.(Lipan).<br />
<br />
4. Insecta / Hexapoda<br />
<br />
Tubuh terdiri atas kepala (caput), dada (thorax), perut (abdomen). Hidup bebas dialam, hidup parasit, dapat beradaptasi dengan segala kondisi.<br />
<br />
<br />
Klasifiksi Insecta / Hexapoda :<br />
<br />
Apterygota<br />
<br />
Serangga tidak bersayap, tidak bermetamorfosis, kepala, dada, perut tidak jelas perbedaannya, mulut menggigit. Contoh : Lepisma (kutu buku)<br />
<br />
Pterygota<br />
<br />
Serangga bersayap, terdiri dari beberapa ordo antara lain :<br />
<br />
1. Odonata contoh : Capung<br />
<br />
2. Orthoptera contoh : Stagmomantis (belalanng sembah)<br />
<br />
3. Isoptera/Archiptera contoh: Helmithermes sp.(rayap).<br />
<br />
4. Hemiptera contoh : Cimex (kutu busuk), Leptocorisa acuta (walang sangit)<br />
<br />
5. Homoptera contoh : Pediculus capitis (kutu kepala)<br />
<br />
6. Coleoptera contoh : Dysticus marginalis (kepik air)<br />
<br />
7. Lepidoptera contoh : Attacus atlas (Kupu Gajah)<br />
<br />
8. Diptera contoh : Musca domestika (lalat rumah), Culex sp.<br />
<br />
9. Shiponoptera contoh : Clenocephalus felis (kutu kucinng)<br />
<br />
10. Hymenoptera contoh : Apis cerana (lebah madu), Xylocopa sp.<br />
<br />
<br />
Peran Serangga bagi Manusia :<br />
<br />
a. Yang Menguntungkan<br />
<br />
1. Lebah madu menghasilkan madu.<br />
<br />
2. Ulat sutera, penghasil benang sutera<br />
<br />
3. Membantu penyerbukan<br />
<br />
4. Pengendali populasi hama secara biologis (serangga predator).<br />
<br />
5. Membantu mengurai sampah<br />
<br />
<br />
b. Yang Merugikan<br />
<br />
1. Larva Lepidoptera merusak daun tanaman.<br />
<br />
2. Nyamuk dan lalat penular penyakit<br />
<br />
3. Walang sangit merusak padi<br />
<br />
4. Wereng merusak padi<br />
<br />
<br />
H. ECHINODERMATA<br />
<br />
Hewan yang memiliki kulit berduri, kulit keras terbuat dari zat kapur maupun kitin, tubuh simetri radial, memiliki lima lengan, mulut dibawah dan anus diatas, hidup dilaut dengan air yang jernih, dan tidak bergelombang.<br />
<br />
1. Klasifikasi Echinodermata<br />
<br />
Echinodermata terdiri atas 5 kelas, yaitu :<br />
<br />
a. Asteroidea<br />
<br />
Bentuk seperti bintang, organ organ bercabang kelima lengan, warna hitam, biru kecoklatan, merah jingga. Banyak dijumpai dipantai.<br />
<br />
Contoh : Astropecten irregularis, Crossaster supposus, Culcita sp.<br />
<br />
b. Ophiuroidea<br />
<br />
Lengan panjang menyerupai ular, sering disebut bintang ular laut, tidak memiliki anus. Warna kehitam hitaman, terdapat disela sela bebatuan.<br />
<br />
Contoh : Ophiolepsis sp. (Bintang Ular)<br />
<br />
c. Crinoidea<br />
<br />
Mirip dengan tumbuhan, memiliki 5 lengan yang bercabang cabang, melekat pada bebatuan.<br />
<br />
Contoh : Antedon, Ptilocrinus pinnatus (Lilia Laut)<br />
<br />
d. Echinoidea<br />
<br />
Tubuh dipenuhi duri yang terbuat dari zat kapur, ada yang pendek dan ada yang panjang, bentuk bulat, tidak memiliki lengan.<br />
<br />
Contoh : Deadema saxatile (Landak Laut).<br />
<br />
e. Holothuroidea<br />
<br />
Tubuh tidak berduri, kulit halus dan lunak, bentuk tubuh seperti ketimun, warna coklat, kehitaman dan putih, banyak dijumpai ditepi pantai.<br />
<br />
Contoh : Holothuria atra (Teripang Hitam)<br />
<br />
2. Manfaat Echinodermata<br />
<br />
1. Bintang laut untuk hiasan.<br />
<br />
2. Teripang untuk bahan kerupuk.<br />
<br />
3. Sebagai pembersih pantaiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-5462050229446238752012-09-18T11:00:00.002-07:002012-09-18T11:00:25.055-07:00Keanekaragaman Hewan<b>Keanekaragaman Hewan</b><br />
<br />
Organisme yang dikelompokan dalam dunia hewan adalah organisme yang memiliki ciri-ciri eukariotik, multiseluler, tidak memiliki dinding sel dan klorofil, dan hidup heterotof ( memperoleh makanan dari organisme lain ). Umumnya hewan dapat bergerak untuk memperoleh makanan dan mempertahankan hidupnya.<br />
<br />
kingdom animalia (Dunia Hewan) di kelompokkan menjadi 2 kelompok besar berdasarkan ada tidaknya tulang belakang yaitu : Hewan Tidak Bertulang Belakang (Invertebrata) dan Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata). Kemudian dari masing-masing kelompok akan di pelajari beberapa filum yang termasuk dalam kelompok tersebut. Berikut penjabarannya.<br />
<br />
1. Hewan Tidak Bertulang Belakang ( Invertebrata )<br />
Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran pencernaan.<br />
<br />
CIRI-CIRI INVERTEBRATA<br />
1. PROTOZOA (Hewan bersel satu)<br />
Ciri-ciri<br />
a. Hidup bebas di air tawar dan air laut, tanah, tempat lembab, atau sebagai parasit pada hewan dan manusia.<br />
b. Hidup soliter atau berkoloni. dapat bergerak (motil) dan menempel (Sessil).<br />
c. Ada yg autotrof dan heterotrof<br />
d. Merupakan bagian atau penyusun plankton diair tawar dan air laut<br />
e. Dalam kondisi yg tidak menguntungkan dapat membentuk kista.<br />
<br />
2. Porifera (Hewan berpori)<br />
Ciri-ciri:<br />
a. merupakan metazoa (hewan ber sel banyak)<br />
b. habitat diair tawar dan air laut<br />
c. bentuk tubuh seperti Vas Bunga<br />
d. tubuh simetri radial<br />
e. kerangka tubuh berupa duri kecil dari zat kersik atau kapur, disebut spikela.<br />
<br />
3. Coelenterata (Hewan Berongga)<br />
Ciri-ciri:<br />
a. Bentuk tubuh seperti tabung<br />
b. simetri radial<br />
c. ditengah tubuh terdapat rongga besar (Rongga Gastro Vaskuler) untuk mencerna makanan.<br />
d. habitat di air tawar dan air laut<br />
e. ada yg bentuk polip dan Medusa.<br />
<br />
4. Platyhelmintes (Cacing pipih)<br />
Ciri-ciri:<br />
a. tubuh pipih, bilateral simetris<br />
b. tubuh terdiri dari 3 lapisan lembaga (Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm)<br />
c. alat pencernaan belum sempurna, ada mulut tapi tidak ada anus.<br />
d. tidak memiliki rongga tubuh<br />
e. tidak memiliki rangka tubuh<br />
f. tidak memiliki alat peredaran darah, alat pernafasang.<br />
g. alat pengeluaran yaitu sel api (flame cell)<br />
h. saraf tangga tali<br />
i. bersifat hermafrodit.<br />
<br />
2. Hewan Bertulang Belakang ( Vertebrata )<br />
Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan susunan saraf pusat. Kelompok vertebrata pada umumnya masuk dalam Phylum Chordata, tetapi ada juga Phylum chordata yang masuk dalam invertebrata. Akan tetapi di Materi Biologi SMA hanya akan menjelaskan beberapa klasifikasi dari phylum chordata yang mempunyai tulang belakang.<br />
<br />
Ciri-ciri umum vertebrata:<br />
<br />
1. Mempunyai kolumna vertebralis<br />
2. Mempunyai Kranium dan endoskeleton<br />
3. Kulit terdiri dari epidermis yang berlapis-lapis<br />
4. Tubuh simetri bilateral<br />
<br />
Subfilum Vertebrata terbagi atas kelas : Ostecihtyes (Pisces), Amphibia, reptilia, Aves, dan Mammalia.<br />
<br />
1. Pisces<br />
Mempunyai ciri binatang air karena berkulit tipis. Kulit tertutup sisik, ada 4 macam sisik yaitu:<br />
Plakoid, Ganoid, keduanya terdapat pada ikan bertulang rawan<br />
Sikloid dan stenoid, keduanya terdapat pada ikan bertulang sejati<br />
<br />
2. Amphibia<br />
Mempunyai ciri-ciri binatang air karena berkulit tipis. Kulit banyak berkelenjar, tidak bersisik, mudah dilepaskan karena di bawahnya terdapat rongga yang berlimfa. Kulit dapat berubah warna dipengaruhi (dirangsang) oleh suhu dan cahaya. perubahan ini di atur oleh hormon. Pada suhu yang tinggi kulit berwarna pucat.<br />
<br />
3. Reptilia<br />
Mempunyai ciri-ciri binatang darat karena berkulit tebal. Kulit tebal, bersisik dari zat tanduk atau dari tulang (pada buaya), atau memiliki kerangka luar (pada Cheilonia) yang terdiri dari karapas (dibagian atas) dan plastron (dibagian bawah).<br />
Pada kadal dan ular, kulit luar yang menanduk dapat mengelupas disebut ekskuvikasi. Bunglon dapat merubah warna kulitnya. perubahan warna kulit dirangsang warna sekitarnya dan diatur oleh susunan saraf simpatetik.<br />
<br />
4. Aves<br />
Merupakan binatang darat karena berkulit tebal. Kulit tertutup bulu, kecuali pada tungkai kakinya tertutup sisik zat tanduk.<br />
Pada pangkal paruh sebelah atas terdapat tonjolan kulit yang disebut sora.<br />
<br />
Macam bulu pada burung:<br />
- Plumae yang mendasari bentuk tubuh<br />
- Plumulae yang lunak seperti kapas<br />
- Filoplumae yang menyerupai rambut bertangkai panjang<br />
<br />
5. Mammalia<br />
Merupakan binatang darat karena berkulit tebal. Kuit tertutup rambut kecuali pada Cetacea dan Sirenia (mamalia air) tidak berambut. Pada ekor tikus juga tidak berambut tapi bersisik. Pada mamalia darat terdapat kelenjar keringat, kecuali pada anjing.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-58533771716088430342012-09-18T10:43:00.002-07:002012-09-18T10:43:50.219-07:00Dunia Hewan<b>Kingdom Animalia (Dunia Hewan)</b><br />
<br />
Pada bab ini, Anda akan diperkenalkan pada kelompok-kelompok dari kingdom Animalia yang beraneka ragam. Anggota kingdom animalia ini merupakan organisme penguasa berbagai ekosistem di bumi. Mereka juga merupakan karnivora yang menempati tingkat trofik atas. Beberapa hewan merupakan sahabat terdekat manusia yang dibesarkan dan dipelihara manusia.<br />
<br />
Pertanyaan yang timbul adalah : Bagaimanakah klasifikasi kingdom Animalia? Adakah peran positif kingdom Animalia terhadap kehidupan manusia? Untuk itu, simaklah bab ini untuk menjawab pertanyaan seputar kingdom Animalia.<br />
<br />
Sebelum menginjak ke sesuatu yang lebih sacral, alangkah lebih baiknya kita mempelajari terlebih dahulu mengenai ciri ciri umum kingdom Animalia. Berikut merupakan ciri – ciri dari kingdom animalia.<br />
<br />
· Makhluk hidup multiseluler dan Eukariotik<br />
· Memperoleh makanan secara heterotrof (tidak bisa membuat makanan sendiri)<br />
· Memerlukan oksigen<br />
· Bergerak aktif dan tidak mempunyai dinding sel<br />
· Reproduksi secara seksual, pada beberapa filum secara aseksual<br />
· Bentuk dewasanya selalu diploid (2n)<br />
<br />
Setelah tahu tentang ciri ciri kingdom animalia, sekarang berlanjut ke pengelompokan / klasifikasi kingdom animalia.<br />
<br />
Secara umum dalam Materi ini, kingdom animalia (Dunia Hewan) di kelompokkan menjadi 2 kelompok besar berdasarkan ada tidaknya tulang belakang yaitu : Hewan Tidak Bertulang Belakang (Invertebrata) dan Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata). Kemudian dari masing-masing kelompok akan di pelajari beberapa filum yang termasuk dalam kelompok tersebut. Berikut penjabarannya. Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-48528398374854898702012-09-18T10:36:00.000-07:002012-09-18T10:36:27.367-07:00Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)<b>Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)</b><br />
<br />
Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) (Bambang, 1998).<br />
<br />
Taksonomi Tumbuhan Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang. Taksonomi tersebut membedakan antara tingkat tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi.<br />
<br />
Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika, beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuan dengan tampa keraguaan.<br />
<br />
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :<br />
<br />
1. Apa pengertian dari Spermatophyta ?<br />
2. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ?<br />
3. Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae?<br />
<br />
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :<br />
<br />
1. Untuk mengetahui pengertian dari Spermatophyta<br />
2. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta<br />
3. Untuk mengetahui kelompok Gymnospermae<br />
<br />
<br />
A. Pengertian Spermatophyta<br />
Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan.<br />
Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson. Selain , Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga").<br />
<br />
dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi<br />
Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta.<br />
<br />
Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).<br />
<br />
Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi filogeni terutama karena bertentangan<br />
dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil<br />
<br />
"Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II. Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak<br />
memakai metode pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots (bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok bersifat parafiletik).<br />
<br />
Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleoberarti "purba" atau "kuno") untuk kemudahan penyebutan.<br />
<br />
B. Ciri-ciri Spermatophyta<br />
<br />
Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :<br />
1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi<br />
2. Bentuk tubuhnya bervariasi<br />
3. Cara hidup fotoautotrof<br />
4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai)<br />
5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem<br />
6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).<br />
<br />
Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketinggian serta bentuknya yang bervariasi serta mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang dapat menggunakan penyerbukan dan pembuahan.<br />
<br />
Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).<br />
<br />
a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)<br />
<br />
Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.<br />
<br />
Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas<br />
rumphii, Encephalartos transvenosus. Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas.<br />
<br />
Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.<br />
<br />
• Manfaat gymnospermae<br />
<br />
Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu :<br />
<br />
a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis)<br />
b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus)<br />
c. Untuk makanan (Gnetum gnemon)<br />
d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).<br />
<br />
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)<br />
<br />
Angiospermae memiliki ciri antara lain :<br />
• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah<br />
• Mempunyai bunga sejati<br />
• Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.<br />
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.<br />
<br />
Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :<br />
<br />
a. Monocotyledoneae (berkeping satu)<br />
<br />
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :<br />
1) Mempunyai biji berkeping satu<br />
2) Berakar serabut<br />
3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.<br />
4) Tidak bercabang.<br />
5) Akar dan batang tidak berkambium.<br />
<br />
Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).<br />
<br />
b. Dicotyledoneae (berkeping dua).<br />
<br />
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :<br />
1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua<br />
2) Berakar tunggang<br />
3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.<br />
4) Batang bercabang<br />
5) Akar dan batang berkambium.<br />
<br />
Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).<br />
<br />
C. Pengelompokan Spermatophyta<br />
<br />
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.<br />
<br />
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan :<br />
<br />
• Bennetophyta, punah<br />
• Cordaitophyta, punah<br />
• Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae<br />
• Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba<br />
• Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya<br />
• Pinophyta, tumbuhan runjung<br />
• Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia<br />
<br />
Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:<br />
1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis<br />
2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950<br />
3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400<br />
4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183<br />
5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035<br />
6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173<br />
7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735<br />
8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350<br />
9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225<br />
10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025<br />
<br />
Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena<br />
menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum.<br />
<br />
Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.<br />
<br />
Kesimpulan<br />
<br />
Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa :<br />
<br />
1. Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan.<br />
<br />
2. Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem, Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).<br />
<br />
3. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae, Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan WelwitschiaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-52508395958574879012012-09-18T10:28:00.000-07:002012-09-18T10:28:36.363-07:00TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta)<b>TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta)</b><br />
<br />
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut.<br />
<br />
Ciri-ciri tumbuhan paku<br />
<br />
Ciri ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)- Tumbuhan paku sudah termasuk ke dalam tumbuhan kormus (Cormophyta) karena sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas. Akar pada paku bersifat seperti serabut yang ujungnya dilindungi oleh kaliptra (tudung akar). Batang pada sebagian besar paku tidak terlihat karena berada di dalam tanah dalam bentuk rimpang. Akan tetapi, ada pula yang memiliki batang di permukaan tanah yang bercabang, seperti pada Cyathea. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui sekitar 10.000 (diperkirakan 3.000 diantaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas. Tumbuhan paku ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagai epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), dari kawasan pantai sampai di daerah pegunungan tinggi. Pernahkah Anda melihat tanaman suplir atau semanggi? Tanaman ini merupakan contoh dari tumbuhan paku. Tumbuhan ini terdapat di manamana (kosmopolitan) dan bentuknya berupa rerumputan, habitatnya menyukai tempat yang basah atau lembar (higrofit), ada juga yang hidup menempel pada pohon (epifit). Amatilah beberapa contoh tumbuhan paku pada Gambar 7.19!<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-RWOJ-CNAnFs/UFiuePikwiI/AAAAAAAAAMQ/2zqEqnTQOAI/s1600/1a.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="203" width="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-RWOJ-CNAnFs/UFiuePikwiI/AAAAAAAAAMQ/2zqEqnTQOAI/s320/1a.jpg" /></a><br />
<br />
Gambar 7.19 Beberapa contoh tumbuhan paku<br />
<br />
Ciri-Ciri Umum Tumbuhan Paku (Pteridophyta). Daun pada tumbuhan paku tampak jelas. Daunnya selalu melingkar dan bergulung pada usia muda. Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji memiliki dua macam bentuk daun, yaitu daun yang tidak mengandung spora (tropofil), dan daun yang mengandung spora (sporofil). Di bagian bawah sporofil terdapat banyak bulatan kecil berwarna kecokelatan. Bulatan tersebut berkumpul membentuk struktur yang disebut sorus (jamak: sori). Setiap sorus terdiri atas<br />
banyak kotak spora yang disebut sporangium. Selain terdapat pada sorus, sporangium juga terkumpul pada strobilus dan sporokarpium. Strobilus ini merupakan sporangium yang membentuk struktur seperti kerucut. Sorus yang masih muda akan terlindungi oleh indusium<br />
<br />
Seperti yang kita lihat bahwa akar dan batang (rizoma) tumbuhan paku terdapat di bawah tanah, akarnya berbentuk serabut dan pada ujungnya terdapat kaliptra, ingatlah kembali fungsi kaliptra! Daun-daunnya tumbuh ke atas dari rizoma. Akan tetapi, ada beberapa jenis paku yang batangnya muncul di atas tanah, misalnya Cyathea, Psilotum, dan Alsophyla. Seperti yang Anda temukan tumbuhan paku ini mempunyai bentuk, ukuran, dan susunan daun yang beraneka ragam, perhatikan Gambar 7.20 berikut ini!<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-MEnBuCw3hCA/UFiumjjqE4I/AAAAAAAAAMc/lUgN018NfTU/s1600/1b.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="320" width="319" src="http://3.bp.blogspot.com/-MEnBuCw3hCA/UFiumjjqE4I/AAAAAAAAAMc/lUgN018NfTU/s320/1b.jpg" /></a><br />
<br />
Gambar 7.20 Macam macam tumbuhan paku<br />
<br />
Ciri khas daun tumbuhan paku pada waktu masih muda adalah menggulung, dan daunnya ada yang kecil yang disebut dengan mikrofil, ada pula yang berukuran besar yang disebut dengan makrofil. Pada umumnya mikrofil berbentuk rambut atau sisik, tidak bertangkai, dan tidak bertulang kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda. Sedangkan untuk makrofil sudah bertangkai, bertulang daun, dan memiliki daging daun (mesofil) yang terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga karang.<br />
<br />
Jika kita amati beberapa jenis daun paku, ada yang tidak menghasilkan spora yang disebut dengan tropofil, disebut sebagai daun yang steril. Tropofil hanya berfungsi untuk fotosintesis, tetapi ada yang menghasilkan spora yang disebut dengan sporofil atau disebut daun fertil. Spora terdapat di dalam kotak spora/sporangium, ada sejumlah sel penutupnya yang berdinding tebal dan membentuk cincin yang disebut dengan annulus. Agar lebih jelas amati Gambar 7.21 ini!<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-k-qVclf_qZQ/UFiu10YjQhI/AAAAAAAAAMo/xJ1wjNqYq4k/s1600/1c.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="313" width="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-k-qVclf_qZQ/UFiu10YjQhI/AAAAAAAAAMo/xJ1wjNqYq4k/s320/1c.jpg" /></a><br />
<br />
Gambar 7.21 (A) Sorus, (B) indusium, dan (C) sporangium<br />
<br />
Apabila dalam keadaan kekeringan, maka annulus mengerut dan sporangium akan pecah, lalu spora tersebut akan tersebar, bila lingkungannya cocok akan tumbuh menjadi individu baru. Demikian juga bila ada embun yang membeku, maka daun-daunnya akan mati tetapi akar dan batangnya masih hidup selama musim dingin tersebut, jadi masih ada kemungkinan untuk hidup kembali. Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xilem terdapat di tengah dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris. Batangnya jarang tumbuh tegak di atas tanah, kecuali pada paku tiang (Alsopila sp. dan Cyathea sp.). Batang paku kebanyakan berupa rhizoma.<br />
<br />
Secara ringkas Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:<br />
<br />
Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.<br />
Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.<br />
Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel.<br />
d. Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik.<br />
Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.<br />
Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri.<br />
Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.<br />
Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof.<br />
<br />
Perkembangbiakan Tumbuhan Paku/Pteridophyta. Sama dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku pada perkembangbiakannya menunjukkan pergiliran keturunan, yaitu fase sporofit dan fase gametofit. Gametofitnya memiliki beberapa perbedaan dengan gametofit lumut, yaitu gametofit pada tumbuhan paku dinamakan dengan protalium tetapi sama-sama bersifat haploid. Protalium ini hanya berumur beberapa minggu saja. Bentuk dari protalium ini seperti jantung, warnanya hijau, dan melekat pada substratnya. Protalium ini terdapat pada anteridium yang terdapat pada bagian paling sempit dan arkegonium yang terdapat pada lekukan bagian yang lebar. Jadi, keduanya berada pada sisi bawah protalium di antara rizoidnya. Amati Gambar 7.22 berikut ini!<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-WnCJXdPmm2w/UFivApqkG6I/AAAAAAAAAM0/T1B8qAYXOEw/s1600/4d.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="310" width="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-WnCJXdPmm2w/UFivApqkG6I/AAAAAAAAAM0/T1B8qAYXOEw/s320/4d.jpg" /></a><br />
<br />
Gambar 7.22 Protalium<br />
<br />
Sporofit pada paku sangat berbeda dengan sporofit pada lumut, yaitu jika terjadi pembuahan, maka protalium akan segera binasa, tetapi jika tidak terjadi pembuahan, maka protalium dapat bertahan hidup sampai lama. Sporofit inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku. Agar lebih jelas mengetahui daur hidup tumbuhan paku, lihatlah Gambar 7.23 berikut ini, kemudian pelajari dan diskusikan dengan teman Anda!<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-8CbPNzr2RM0/UFivJP-ladI/AAAAAAAAANA/JGUzLoaftyk/s1600/1e.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="299" width="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-8CbPNzr2RM0/UFivJP-ladI/AAAAAAAAANA/JGUzLoaftyk/s320/1e.jpg" /></a><br />
<br />
Gambar 7.23 Daur hidup tumbuhan paku<br />
<br />
Keterangan:<br />
1. Spora haploid<br />
2. Gametofit muda<br />
3. Gametofit dewasa atau protalium<br />
4. Anteridium (organ seks jantan)<br />
5. Arkegonium(organ seks betina)<br />
6. Anteridium tunggal yang melepaskan sel sperma (6a)<br />
7. Arkegonium tunggal dan sel telur (7a)<br />
8. Fertilisasi oleh sperma<br />
9. Zigot<br />
10. Embrio sporofit yang masih berada pada arkegonium<br />
11. Sporofit muda<br />
12. Sporofit muda<br />
13. Sporofit dewasa<br />
14. Kumpulan dari sporangia yang berada di belakang daun sporofit<br />
15. Sporangium, spora berkecambah (15a)<br />
<br />
Berdasarkan gambar, urutan daur hidup tumbuhan paku seperti berikut ini: mula-mula dari spora tumbuh protalium berbentuk benang dan mempunyai rizoid, kemudian terbentuk beberapa sel, fase ini berlangsung hanya pendek/sebentar. Selanjutnya, terjadi pembelahan sel-sel yang terus menerus dan akan menghasilkan suatu protalium yang melekat pada substratnya.<br />
<br />
Pada protalium ini terdapat anteridium dan arkegonium, biasanya terdapat pada sisi yang tidak menghadap sinar matahari, yaitu pada sisi bawah. Arkegonium baru terbentuk setelah protalium mendapatkan kesempatan yang cukup lama berasimilasi, jadi sudah cukup mengumpulkan persediaan makanan, sedangkan anteridium sudah dibentuk terlebih dahulu. Bagaimana jika keadaan makanan sangat buruk, apakah arkegonium akan terbentuk? Pikirkan!<br />
<br />
Anteridium yang dibentuk pada mulanya berupa tonjolan berbentuk papil, kemudian terbagi oleh suatu dinding pemisah berbentuk corong. Jika anteridium sudah masak, sel-sel yang melingkar dan terisi lendir akan mengembang kemudian akan terlepas. Demikian pula spermatid berbentuk bulat yang terdapat dalam anteridium akan menggembung dan terlepas, dan tiap spermatid mengeluarkan satu spermatozoid dengan banyak bulu cambuk. Apabila arkegonium sudah masak yang ditandai dengan membuka pada ujungnya, maka spermatozoid bergerak masuk ke dalam arkegonium menuju ke sel telur sehingga terbentuklah embrio.<br />
<br />
Ukuran dan bentuk tubuh<br />
<br />
Tumbuhan paku memiliki ukuran yang bervariasi dari yang tingginya sekitar 2 cm, misalnya pada tumbuhan paku yang hidup mengapung di air, sampai tumbuhan paku yang hidup di darat yang tingginya mencapai 5 m misalnya paku tiang (Sphaeropteris). Tumbuhan paku purba yang telah menjadi fosil diperkirakan ada yang mencapai tinggi 15 m. Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini bervariasi, ada yang berbentuk lembaran, perdu atau pohon, dan ada yang seperti tanduk rusa.<br />
<br />
Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh bergantian dalam siklus tumbuahan paku. Generasi sporofit adalah tumbuhan yang menghasilkan spora sedangkan generasi gametofit adalah tumbuhan yang menghasilkan sel gamet (sel kelamin). Pada tumbuhan paku, sporofit berukuran lebih besar dan generasi hidupnya lebih lama dibandingkan generasi gametofit. Oleh karena itu, generasi sporofit tumbuhan paku disebut generasi dominan. Generasi sporofit inilah yang umumnya kita lihat sebagai tumbuhan paku.<br />
<br />
Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan paku generasi sporofit<br />
<br />
Tumbuhan paku sporofit pada umumnya memiliki akar, batang, dan daun sejati. Namun, ada beberapa jenis yang tidak memiliki akar dan daun sejati. Batang tumbuhan paku ada yang tumbuh di bawah tanah disebut rizom dan ada yang tumbuh di atas permukaan tanah. Batang yang yang tumbuh di atas tanah ada yang bercabang menggarpu dan ada yang lurus tidak bercabang. Tumbuhan paku yang tidak memilki akar sejati memilki akar berupa rizoid yang terdapat pada rizom atau pangkal batang. Tumbuhan paku ada yang berdaun kecil (mikrofil) dan ada yang berdaun besar (makrofil). Tumbuhan paku yang berdaun kecil, daunnya berupa sisik. Daun tumbuhan paku memiliki klorofil untuk fotosintesis. Klorofil tumbuhan paku yang tak berdaun atau berdaun kecil terdapat pada batang.<br />
<br />
Tumbuhan paku sporofit memiliki sporangium yang menghasilkan spora. Pada jenis tumbuhan paku sporofit yang tidak berdaun, sporangiumnya terletak di sepanjang batang. Pada tumbuhan paku yang berdaun, sporangiumnya terletak pada daun yang fertil (sporofil). Daun yang tidak mengandung sporangium disebut daun steril (tropofil). Sporofil ada yang berupa helaian dan ada yang berbentuk strobilus. Strobilus adalah gabungan beberapa sporofil yang membentuk struktur seperti kerucut pada ujung cabang. Pada sporofil yang berbentuk helaian, sporangium berkelompok membentuk sorus. Sorus dilindungi oleh suatu selaput yang disebut indisium. Sebagian besar tumbuhan paku memiliki pembuluh pengangkut berupa floem dan xilem. Floem adalah pembuluh pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis. Xilem adalah pembuluh pengangkut senyawa anorganik berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Spora yang menghasilkan sporofit akan tumbuh membentuk struktur gametofit berbentuk hati yang disebut protalus atau protaliaum.<br />
<br />
Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan paku generasi gametofit<br />
<br />
Gametofit tumbuhan paku hanya berukuran beberapa milimeter. Sebagian besar tumbuhan paku memiliki gametofit berbentuk hati yang disebut protalus. Protalus berupa lembaran, memiliki rizoid pada bagian bawahnya, serta memiliki klorofil untuk fotosintesis. Protalus hidup bebas tanpa bergantung pada sporofit untuk kebutuhan nutrisinya. Gametofit jenis tumbuhan paku tertentu tidak memilki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Makanan tumbuhan paku tanpa klorofil diperoleh dengan cara bersimbiosis dengan jamur.<br />
<br />
Gametofit memilki alat reproduksi seksual. Alat reproduksi jantan adalah anteridium. Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagelum. Alat reproduksi betina adalah arkegonium. Arkegonium menghasilkan ovum. Gametofit tumbuhan paku jenis tertentu memiliki dua jenis alat reproduksi pada satu individu. Gametofit dengan dua jenis alat reproduksi disebut gametofit biseksual. Gametofit yang hanya memiliki anteridium saja atau arkegonium saja disebut disebut gametofit uniseksual. Gametofit biseksual dihasilkan oleh paku heterospora (paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda).<br />
<br />
B. Cara Hidup dan Habitat Tumbuhan Paku<br />
<br />
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung di air ( misalnya Azolla pinnata dan Marsilea crenata). Namun, pada umumnya tumbuhan paku adalah tumbuhan terestrial (tumbuhan darat).<br />
<br />
C. Reproduksi<br />
<br />
Tumbuhan paku berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dan seksual pada tumbuhan paku terjadi seperti pada lumut. Reproduksi tumbuhan paku menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit dan generasi sporofit (metagenesis). Pada tumbuhan paku, generasi sporofit merupakan generasi yang dominan dalam daur hidupnya.<br />
<br />
Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan sel induk spora yang terjadi di dalam sporangium. Sporangium terdapat pada sporofit (sporogonium) yang terletak di daun atau di batang. Spora haploid (n) yang dihasilkan diterbangkan oleh angin dan jika sampai di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalus dan selanjutnya menjadi gametofit yang haploid (n).<br />
<br />
Gametofit memiliki dua jenis alat reproduksi, yaitu anteridium dan arkegonium, atau satu jenis alat reproduksi, yaitu anteridium saja atau arkegonium saja. Arkegonium menghasilkan satu ovum yang haploid (n). Anteridium menghasilkan banyak spermatozoid berflagelum yang haploid (n). Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian membuahi ovum. Pembuahan ovum oleh spermatozoid di arkegonium menghasilkan zigot yang diploid (2n). Zigot membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n). Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n). Metagenesis tumbuhan paku dapat dilihat melalui bagan metagenesis tumbuhan paku, sebagai berikut :<br />
<br />
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga, yaitu :<br />
<br />
Paku Homospora, <br />
<br />
Paku Homospora yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora yang sama besar. Contohnya adalah paku kawat (Lycopodium)<br />
<br />
Paku Heterospora <br />
<br />
Paku heterospora merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukuran. Spora yang besar disebut makrospora (gamet betina) sedangkan spora yang kecil disebut mikrospora (gamet jantan). Contohnya adalah paku rane (Selaginella) dan Semanggi (Marsilea).<br />
<br />
Paku Peralihan <br />
<br />
Paku peralihan merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, serta diketahui gamet jantan dan betinanya. Contoh tumbuhan paku peralihan adalah paku ekor kuda (Equisetum)<br />
<br />
Berdasarkan ciri tubuhnya, tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi empat subdivisi, yaitu paku purba (Psilopsida), paku kawat (Lycopsida), Paku ekor kuda (Sphenopsida), dan paku sejati (Pteropsida).<br />
<br />
Paku Purba (Psilopsida) <br />
<br />
Tumbuhan paku purba yang masih hidup saat ini diperkirakan hanya tinggal 10 spesies sampai 13 spesies dari dua genus. Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis. Sporofit paku purba ada yang tidak memiliki akar sejati dan tidak memiliki daun sejati.<br />
<br />
Paku purba yang memilki daun pada umumnya berukuran kecil (mikrofil) dan berbentuk sisik. Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm hingga 1 m. Paku purba juga tidak memiliki pembuluh pengangkut. Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan sporangium yang terdapat di sepanjang cabang batang. Sporofil paku purba menghasilkan satu jenis spora (homospora). Gametofitnya tidak memiliki klorofil dan mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk memperoleh nutrisi. Contoh tumbuhan paku purba yaitu paku purba tidak berdaun (Rhynia) dan paku purba berdaun kecil (Psilotum).<br />
<br />
Paku Kawat (Lycopsida) <br />
<br />
Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku, terutama dari genus Lycopodium dan Selaginella. Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis. Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat. Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang. Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu paku kawat disebut juga pinus tanah. Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu mikrosporangium dan megasporangium. Mikrosporangium terdapat pada mikrosporofil (daun yang mengandung mikrosporangium). Mikrosporangium menghasilkan mikrospora yang akan tumbuh menjadi gametofit jantan. Megasporangium terdapat pada megasporofil (daun yang mengandung megasporangium). Megasporangium menghasilkan megaspora yang akan tumbuh menjadi gametofit betina.<br />
<br />
Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil. Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannnya. Gemetofit paku kawat ada yang uniseksual, yaitu mengandung anteridium saja atau arkegonium saja. Gametofit paku kawat juga ada yang biseksual, yaitu mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit uniseksual terdapat pada Selaginella. Selaginella merupakan tumbuhan paku heterospora sedangkan gametofit biseksual terdapat pada Lycopodium.<br />
<br />
Paku Ekor Kuda (Sphenopsida) <br />
<br />
Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 25 spesies dari satu genus, yaitu Equisetum. Equisetum terutama hidup pada habitat lembab di daerah subtropis. Equisetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m sedangkan rata-rata tinggi Equisetum kurang dari 1 m. Equisetum memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya dikelilingi daun kecil seperti sisik. Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk batangnya seperti ekor kuda. Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya mengandung silika. Sporangium terdapat pada strobilus. Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga Equisetum digolongkan pada tumbuhan paku peralihan. Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa milimeter tetapi dapat melakukan fotosintesis. Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium sehingga merupakan gametofit biseksual.<br />
<br />
Paku Sejati (Pteropsida) <br />
<br />
Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering kita lihat. Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan subtropis. Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas Filicinae. Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan tanah. Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun bercabang. Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung (circinnatus). Jenis paku yang termasuk paku sejati yaitu Semanggi (Marsilea crenata), Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum cuneatum), Paku sawah (Azolla pinnata), dan Dicksonia antarctica.<br />
<br />
E. Manfaat Tumbuhan Paku<br />
<br />
Beberapa jenis tumbuhan paku dapat diamanfaatkan bagi kepentingan manusia. Jenis tumbuhan paku yang dapat dimanfaatkan yaitu semanggi (Marsilea crenata) dimakan sebagai sayur, paku rane (Selaginella plana) sebagai obat untuk menyembuhkan luka, Paku sawah (Azolla pinnata) sebagai pupuk hijau tanaman padi di sawah, suplir (Adiantum cuneatum) dan paku rusa (Platycerium bifurcatum) sebagai tanaman hias. Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-26166880069508709102012-09-18T10:11:00.000-07:002012-09-18T10:11:41.118-07:00Tumbuhan Lumut (Bryophyta)<b>Tumbuhan Lumut (Bryophyta)</b> merupakan tumbuhan yang relatif kecil, tubuhnya hanya beberapa milimeter saja, bahkan ada yang tingginya hanya beberapa milimeter saja. Hampir semua jenis tumbuhan lumut sudah merupakan tumbuhan darat (terrestrial), walaupun kebanyakan dari tumbuhan ini masih menyukai tempat – tempat yang basah.<br />
<br />
Pada tumbuhan lumut kita mengenal adanya pergiliran keturunan (metagenesis), yaitu antara keturunan yang bersifat haploid biasa disebut keturunan gametofit (tumbuhan yang menghasilkan gamet), sedangkan yang diploid disebut sporofit (tumbuhan yang menghasilkan spora).<br />
<br />
a) Ciri – ciri tubuh<br />
<br />
Ciri – ciri tubuh lumut sebagai berikut :<br />
<br />
1. Sel – sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.<br />
2. Daun lumut umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun, lebih dari satu lapis sel. Sel – sel daun kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Di antaranya terdapat sel – sel mati yang besar – besar dengan penebalan dinding dalamnya berbentuk spiral. Sel – sel yang mati ini berguna sebagai tempat persediaan air dan cadangan makanan.<br />
3. Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar. Pada ujung batang terdapat titk tumbuh dengan sebuah sel pemula di puncaknya. Sel pemula itu biasanya berbentuk bidan empat (tetrader = kerucut terbalik) dan membentuk sel – sel baru ke tiga arah menurut sisinya. Ukuran lumut yang terbatas mungkin disebabkan tidak adanya sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong seperti pada tumbuhan berpembuluh.<br />
4. Rizoid tampak seperti rambut atau benang – benang. Berfungsi sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam – garam mineral (makanan). Rizoid terdiri dari satu deret sel yang memanjang kadang – kadang dengan sekat yang tidak sempurna.<br />
<br />
<br />
Struktur sporofit (sporangium) tubuh lumut terdiri atas:<br />
1. vaginula, yaitu kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium.<br />
2. seta atau tangkai.<br />
3. apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dengan kotak spora.<br />
4. kaliptra atau tudung berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak spora.<br />
5. kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora. Sporofit tumbuh pada gametofit yang hijau menyerupai daun. Sporofit memiliki kloroplas sehingga dapat berfotosintesis, tetapi juga mendapatkan makanan dari gametofit tempatnya melekat. Meiosis terjadi dalam kapsul matang pada sporofit, menghasilkan spora haploid. Spora lumut terbungkus dinding khusus yang tahan terhadap perusakan alam. Spora dapat bertahan lama dalam keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Gametofit berbentuk seperti daun dan di bagian bawahnya terdapat rizoid sebagai ganti akar. Jika sporofit sedang tidak memproduksi spora, gametofit akan membentuk anteridium dan arkegonium untuk melakukan reproduksi seksual.<br />
<br />
b) Reproduksi<br />
<br />
Reproduksi lumut bergantian antara seksual dan aseksualnya. Reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet – gamet. Baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium, yaitu<br />
sebagai berikut.<br />
<br />
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut; bagian yang sempit disebut leher. Keduanya mempunyai dinding yang tersusun atas selapis sel. Di atas perut terdapat saluran leher dan satu sel induk yang besar; sel ini membelah menghasilkan sel telur.<br />
<br />
2. Anteridium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteridium terdiri dari selapis sel – sel yang mandul dan di dalamnya terdapat sejumlah besar sel induk spermatozoid – spermatozoid yang bentuknya seperti spiral pendek; sebagian besar terdiri dari inti dan bagian depannya terdapat<br />
dua bulu cambuk. Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis. Metagenesis berlangsung seperti pada skema. Jika anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu individu, tumbuhan lumut disebut berumah satu (monoesis) dan jika dalam satu individu hanya terdapat anteridium atau arkegonium saja disebut berumah dua (diesis). Daur hidup tumbuhan lumut dapat digambarkan sebagai mana tertera di bawah ini.<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-iV2PfGvs0OM/UFiql1yfvbI/AAAAAAAAAL4/oN_YxJgYXnw/s1600/gambar%2B1.png" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="194" width="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-iV2PfGvs0OM/UFiql1yfvbI/AAAAAAAAAL4/oN_YxJgYXnw/s320/gambar%2B1.png" /></a><br />
<br />
Daur hidup tumbuhan lumut<br />
<br />
c) Klasifikasi<br />
<br />
Ada beberapa ahli yang menggolongkan lumut menjadi 2 kelas yaitu lumut hati (hepaticeae) dan lumut daun (musci), tetapi hasil penelitian baru dibagi menjadi 3 (tiga) kelas yaitu Briofita atau Bryospida (lumut sejati), Hepaticeae atau Hepatcopsida (lumut hati) dan Hecerofita atau Anthocerotopsida (lumut tanduk). Berikut ini akan kita bahas kita secara singkat ketiga kelas ini.<br />
<br />
(1) Briofita (lumut sejati / lumut daun)<br />
<br />
Briofita merupakan lumut yang paling banyak dikenal. Hamparan lumut sering terdapat di tempat – tempat yang lembap. Siklus hidup briofita mengalami pergantian antara generasi haploid dan diploid. Sporofit pada umumnya kecil, berumur pendek dan tergantung pada gametofit. Contoh lumut sejati (Briofita) :<br />
<br />
a. Pegonatum cirrhatum, batangnya kebanyakan bercabang, daunnya besar di bagian atas. Tudung spora terdapat pada pucuk tumbuhan, tertutup oleh calyptra berbulu tembik.<br />
b. Aerobryapsis longgissima, terdapat berangkai pada kulit atau daun tumbuhan. Tudung spora terletak pada cabang – cabangnya, bertangkai pendek dan calyptra berbulu. Banyak terdapat di hutan – hutan dan pegunungan, panjangnya mencapai 50 meter.<br />
c. Mniodendrom divarikatum, lumut besar, tumbuh di atas tanah atau pada batang pohon di atas tanah.<br />
d. Sphagnum (lumut gambut) hidup di pohon – pohon.<br />
<br />
(2) Hepatofita (lumut hati)<br />
<br />
Disebut lumut hati, karena bentuknya menyerupai hati. Tempat tumbuhnya pada tanah – tanah yang cukup basah. Lumut hati ada 2 macam yaitu lumut hati jantan dan betina, masing – masing menghasilkan anteridium dan arkegonium. Dari anteridium ke luar sel kelamin jantan sedangkan dalam arkegonium terdapat sel telur.<br />
Pembuahan berlangsung dengan bantuan air. Oleh karena itu tempat basah dan sedikit berair merupakan suatu tempat yang baik untuk tumbuhnya. Air hujan atau percikan air membantu penyerbukan. Seperti halnya lumut daun, pada lumut hatipun terdapat pergiliran tutunan. Di dalam sporangia terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut elatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga membantu memencarkan spora.<br />
Lumut hati juga dapat melakukan reproduksi aseksual dengan seberkas sel yang disebut mangkok di permukaan gametofit. Contoh hepatofita adalah Marchantia polymorpha dan Porella.<br />
<br />
(3) Anthocerofita (lumut tanduk)<br />
<br />
Anthocerofita sering disebut lumut tanduk. Gametofitnya mirip dengan lumut hati, perbedaannya terletak pada sporofitnya. Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis (lumut tanduk).<br />
<br />
d) Manfaat Tumbuhan Lumut bagi Manusia<br />
<br />
Tumbuhan lumut tidak berperan penting dalam kehidupan manusia, tetapi ada spesies tertentu yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk mengobati sakit hati (hepatitis), yaitu Marchantia polymorpha. Selain itu jenis – jenis lumut gambut dari genus Sphagnum dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-63877989486116986262012-09-18T10:02:00.000-07:002012-09-18T10:02:17.363-07:00Dunia Tumbuhan<h1 class="post-title entry-title">Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)<br />
</h1><div class="MsoNormal"><b>Kingdom plantae </b>merupakan makhluk hidup yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun (kormophyta). Para ahli membagi dunia tumbuhan menjadi 2 kelompok yaitu tumbuhan non vaskuler (tumbuhan tak berpembuluh) dan tumbuhan vaskuler (tumbuhan berpembuluh). </div><div class="MsoNormal"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Tumbuhan non vaskuler</b> artinya tumbuhan yang belum memiliki pembuluh. Pembuluh dalam materi sma biologi ini merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan satu sama lain yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh tumbuhan. </div><div class="MsoNormal">Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan non vaskuler ini adalah kelompok tumbuhan lumut (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bryophyta</i>). </div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Tumbuhan vaskuler</b> artinya tumbuhan yang sudah memiliki pembuluh. Pembuluh dalam materi sma biologi ini merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan satu sama lain yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh tumbuhan. Ada 2 pembuluh inti dalam tumbuhan yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">xylem</i> (pembuluh kayu) dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">floem</i> (pembuluh tapis). <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Xylem</i> berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun, terdiri dari sel-sel mati. Sedangkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">floem</i> berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan, terdiri dari sel-sel hidup. </div><div class="MsoNormal">Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan vaskuler ini adalah Tumbuhan paku (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pteridophyta</i>) dan Tumbuhan berbiji (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Spermatophyta</i>). </div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal">Dalam materi biologi SMA, kingdom plantae (dunia tumbuhan) terbagi menjadi 3 devisio. Untuk lebih jelasnya silahkan klik link dibawah ini untuk masing masing pokok bahasan. </div><br />
1. Bryophyta (Tumbuhanlumut) : Tumbuhan non vaskuler<br />
2. Pteridophyta(Tumbuhan paku) : Tumbuhan vaskuler<br />
3. Spermatophyta(Tumbuhan biji) : Tumbuhan vaskulerAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-90217248664339527412012-09-17T07:11:00.000-07:002012-09-17T07:11:01.946-07:00Konservasi Keanekaragaman Hayati<b>Konservasi Keanekaragaman Hayati</b><br />
<br />
Alam yang ada di sekitar kita mempunyai sifat yang beranekaragam, tetapi secara alamiah tetap tampak serasi dan seimbang. Cobakalian berpikir, perlukah kita menjaga keanekaragaman ini? Secarakonkret, yang dimaksud dengan upaya pelestarian keanekaragamanhayati adalah upaya-upaya untuk menjaga kelestarian dan keseimbanganflora, fauna, tanah, air, dan ekosistem lainnya.<br />
<br />
1.Perlindungan Alam <br />
Alam merupakan tempat manusia hidup sekaligus tempat untukmemperoleh bahan kebutuhannya. Dari alam, manusia mendapatkanmakanan dan energi. Kebutuhan manusia yang diperoleh dari lingkung-annya bukan hanya sesaat, melainkan selama spesies itu ada sehinggakebutuhan itu tetap ada, bahkan makin meningkat. Untuk dapatmenyediakan kebutuhan hidup secara berkesinambungan itu, manusiaharus selalu berusaha menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.Keanekaragaman hayati dalam lingkungan perlu dilestarikan untukmempertahankan beberapa nilai yang terkandung di dalamnya, antaralain, sebagai berikut<br />
<br />
a. Nilai ilmiah, artinya pelestarian keanekaragaman hayati dapatdigunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini dapatdilakukan penelitian yang memungkinkan ditemukannya sesuatuyang sangat berguna bagi kehidupan manusia.<br />
<br />
b.Nilai ekonomi, Semua kebutuhan manusia diperoleh darilingkungannya. Oleh karena itu, menjaga kelestarian berarti men- jamin ketersediaan kebutuhan manusia secara berkesinambungan.<br />
c. Nilai mental spiritual. Alam yang serasi dan seimbang adalah alamyang indah dambaan setiap manusia. Kekaguman terhadap alamdapat meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
d. Nilai keindahan dan keselarasan. Alam yang mengandungkomponen-komponen ekosistem secara seimbang akan menjaminkeselarasan proses yang terjadi di dalamnya.<br />
<br />
Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesiatelah dilaksanakan semenjak pemerintahan Hindia Belanda, tepatnyatahun 1912, yang berpusat di Bogor. Setelah merdeka, perlindunganalam dilaksanakan oleh Departemen Kehutanan dan Gubernur KepalaDaerah Tingkat I.Perlindungan alam secara umum berarti melindungi semuakomponen alam secara keseluruhan yang meliputi kesatuan flora, fauna, dan tanahnya. Perlindungan alam secara umum dapat dibedakan menjaditiga macam, yaitu sebagai berikut.<br />
<br />
a. Perlindungan alam ketat.<br />
Keadaan alam dibiarkan menurutkehendak alam tanpa campur tangan manusia, kecuali jikadiperlukan. Biasanya, daerah ini digunakan untuk kepentingan ilmiahatau penelitian, misalnya, Ujung Kulon dan Pulau Panaitan.<br />
b. Perlindungan alam terbimbing. Keadaan alam di suatu daerah tidakdilepaskan begitu saja, tetapi dibina oleh para ahli, misalnya, KebunRaya Bogor.<br />
c. Taman nasional. Biasanya meliputi daerah yang luas, tidak bolehada bangunan tempat tinggal, dan biasanya berfungsi sebagaitempat rekreasi. <br />
<br />
Ciri-ciri taman nasional, antara lain:1)tersedianya kawasan yang cukup luas bagi pengembangan satuatau lebih ekosistem yang tidak banyak dijamah oleh manusi<br />
<br />
a.Dalam kawasan ini berkembang jenis tanaman dan hewanyang memiliki nilai ilmiah;2)karena kepentingannya yang khas bagi ilmu pengetahuan,pengelolaannya berada di tangan pemerintah;3)karena memiliki unsur ilmu pengetahuan dan daya tarik ilmiah,kawasan ini dapat dikunjungi dan dikelola untuk kemanfaatanmanusia, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem.Saat ini pemerintah Indonesia telah mengembangkan 14 tamannasional, antara lain, sebagai berikut.a.Taman Nasional Gunung Leuser terletak di Provinsi Sumatra Utaradan Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Di tempat ini, sekurang-kurangnya ada 50 jenis anggota famili Dipterocarpaceae (meranti,keruing, dan kapur) dan beberapa jenis buah, seperti jeruk hutan(<br />
Citrus macroptera), durian hutan (Durio exyleyanus), buah limus(Mangifera foetida), rukem (Flacuortia rukam), serta flora langkaRafflesia arnoldii var atjehensis dan Johannesteisjmannia altrifrons (sejenis palem). Delapan puluh sembilan jenis <br />
satwa langka yangdilindungi, antara lain, gajah (Elephas maximus ), beruang Malaya(Ursus malayanus ), harimau sumatra, badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis ), orang utan sumatra (Pongo pygmaeus abelii ), kambingsumba, dan tapir (Tapirus indicus <br />
).<br />
<br />
b.Taman Nasional Kerinci Seblat terletak membentang di empatprovinsi, yaitu Jambi, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Bengkulu. Jenis flora terutama famili Dipterocarpaceae,Leguminosae, dan Liana , juga terdapat tanaman langka, yaitu bungabangkai Amorphophallus titanium dan Rafflesia arnoldii. Jenis lainnya adalah palem ( Livistona altissima ), anggrek (<br />
Bilbophyllum sp.,Dendrobium sp. ), pasang ( Quercus ), dan kismis ( Podocarpus, sp. ).Jenis-jenis fauna yang dilindungi, antara lain, kelinci hutan, bangkaungko, rusa, harimau kumbang, badak Sumatra, gajah, tapir,muncak, kera ekor panjang, siamang, berang-berang, serta jenisburung dan reptilia.<br />
<br />
c.Taman Nasional Bukit Barisan Selatan membentang dari ujungselatan Provinsi Bengkulu sampai ujung selatan Provinsi Lampung.Jenis-jenis flora, antara lain, meranti (Shorea sp. ), keruing(Dipterocarpus ), pasang (Quercus spp.), damar (Agathis alba ),kemiri ( Aleurutes mollucana), pengarawang ( Hopea, spp.), temu-temuan ( Zingiberaceae ), cemara gunung (Cassuarina equisetifolia), mengkudu (Morinda citrifolia), dan Rafflesia arnoldii . Sementara itu, jenis fauna yang ada, antara lain, babi rusa, beruang madu, macantutul, gajah, tapir, kijang, landak, ular sanca, dan berbagai jenisburung.<br />
<br />
d.Taman Nasional Ujung Kulon terletak di ujung paling barat PulauJawa. Taman nasional ini adalah habitat terakhir dari hewan-hewanyang terancam punah, seperti badak bercula satu ( Rhinoceros sondaicus ), banteng (Bos sondaicus ), harimau loreng ( Pantheratigris ), Surili (Presbytis aygula), dan owa jawa (Hylobathes moloch).<br />
<br />
e.Taman Nasional Gunung Gede – Pangrango terletak di KabupatenBogor, Cianjur, dan Sukabumi. Taman nasional ini mewakili hutanhujan tropis pegunungan di Jawa. Karena iklimnya lembap, kawasanini didominasi oleh jenis paku-pakuan, misalnya, Hymmeno- phyllaceae, Gleischenia, Gaulthenisa, dan semak Rhododendron.Pohon raksasa yang ada ialah rasamala (Altingia exelsa ) yang dapat mencapai tinggi 60 m. Di samping itu, juga terdapat bunga abadi yang tidak pernah layu, yaitu bunga Anaphalis javanica. <br />
<br />
f.Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membentang di KabupatenProbolinggo, Malang, Pasuruan, dan Lumajang, Jawa Timur. Jenistumbuhan yang spesifik adalah cemara gunung ( Cassuarina junghuniana ), sedangkan jenis fauna yang dilindungi adalah kijang,ayam hutan, babi hutan, ajak, rusa, dan macan tutul.<br />
<br />
g.Taman Nasional Baluran terletak di ujung timur Pulau Jawa. Taman nasional ini merupakan contoh ekosistem dataran rendah kering,dengan musim kering yang panjang antara 4 – 9 bulan. Flora yangdilindungi di sana, antara lain, dadap biru ( Eythrina eudophylla ),pilang, kosambi, kemloko, widoro, klampis, kemiri, talok, wungur,laban, dan asam. Faunanya, antara lain, banteng, rusa, kerbau liar,ular piton, macan tutul, ajak, linsang, kijang, dan babi hutan.<br />
<br />
h.Taman Nasional Tanjung Puting terletak di KabupatenKotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.Taman ini menjadi pusat rehabilitasi orang utan sebelum dilepas kealam. Jenis flora yang dilindungi adalah Gluta renghas , yaitu tanamanyang mengandung getah dan merusak saraf, serta durian ( Durio spp. ), sedangkan fauna yang ada, yaitu muncak, kucing hutan,musang, lutung merah, dan orang utan. <br />
<br />
2.Pengawetan Hutan <br />
Kalian mungkin sudah tahu bahwa hutan adalah ciptaan Tuhan yangmerupakan sumber keanekaragaman hayati yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Kalian sebagaigenerasi muda juga wajib memelihara keaslian hutan tersebut. Akantetapi, akhir-akhir ini manusia cenderung mengulangi kesalahan dalammemperlakukan hutan. Hutan yang terpelihara dengan baik dapatmemperkaya hidup manusia secara material dan spiritual sehinggamanusia harus berusaha untuk memelihara semaksimal mungkinkeanekaragam hayati tersebut.Adapun tujuan dari pengawetan hutan, antara lain, sebagai berikut.<br />
<br />
a. Menjaga keanekaragaman hayati , baik flora maupun fauna, denganmencegah tindakan manusia yang dapat merusak macam-macamflora dan fauna yang masih asli.<br />
b. Menjaga keseimbangan air di musim penghujan dan musim kemarau .Humus menggemburkan tanah. Tanah yang gembur mampumenahan air hujan. Selain itu, pada musim kemarau, sungai dansumur tetap berair karena air-air tanah itu keluar sebagai mata air.<br />
c. Mencegah erosi. Permukaan tanah mudah tererosi. Tanah terlindungoleh humus dan terikat akar. Pada saat terjadi hujan humus akanmenghambat terlemparnya butiran-butiran tanah permukaan daritempatnya sehingga terhindarlah dari erosi.<br />
d. Mencegah banjir. Terjadinya erosi akibat hutan gundulmenyebabkan berkurangnya humus serta pendangkalan sungai dandanau sehingga dapat terjadi banjir pada musim penghujan.<br />
e. Sumber perekonomian. Penyediaan kayu untuk berbagai industriterpentin dan rotan merupakan hasil hutan yang sangat besar pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia.<br />
<br />
Sementara itu, berbagai tindakan yang dapat dilakukan untukpengawetan hutan adalah:<br />
a.tidak melakukan penebangan pohon di hutan secara semena-mena,tetapi dilakukan dengan sistem tebang pilih,<br />
b.mengusahakan agar penebangan pohon diimbangi denganpenanaman kembali,<br />
c.mengadakan peremajaan hutan dan reboisasi, yaitu menanamikembali bekas hutan yang telah rusak, dand.mencegah kebakaran. Kerusakan hutan yang paling besar terjadikarena kebakaran. Jika terjadi kebakaran hutan, harus diusahakanpemadaman secepat mungkin.<br />
<br />
3.Perlindungan Margasatwa <br />
Untuk menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbanganekosistem, harus diusahakan agar tidak ada satu atau lebih komponenekosistem yang mengalami kepunahan. Oleh sebab itu, usaha pelestariankeanekaragaman hayati harus dilakukan secara terpadu, artinya dalamsuatu pelestarian itu, seluruh komponen ekosistem harus dilestarikansecara keseluruhan.Sikap manusia sangat berpengaruh terhadap perlindungan satwa-satwa langka yang mulai terancam kepunahan ini. Manusia harus sadar bahwa makhluk hidup apa pun jika telah punah, keberadaannya di alamtidak dimungkinkan lagi.Dalam usaha melestarikan hewan-hewan langka, cara yangditempuh oleh berbagai pihak yang berkompeten adalah:<br />
1.membuat undang-undang perburuan dengan aturan-aturannya yangmeliputi batas-batas daerah perburuan, masa berburu, jumlah hewanyang boleh diburu, jenis hewan, umur, jenis kelamin hewan, danyang paling penting adalah hasil buruan tidak untuk diperjualbelikan;<br />
2.membiakkan hewan-hewan langka yang hampir punah, misalnya,dengan mengisolasi hewan-hewan tertentu, memelihara, danmembiakkannya, kemudian dilepaskan kembali ke asalnya;<br />
3.memindahkan hewan langka yang hampir punah ke tempat lainyang habitatnya lebih sesuai dan lebih aman;<br />
4.mengambil telur hewan-hewan tertentu pada saat tertentu untukkemudian menetaskannya, membiakkannya, dan mengembalikannyake habitat semula.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-51736900025232778132012-09-17T06:47:00.000-07:002012-09-17T06:47:16.703-07:00HILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI<b>HILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI</b><br />
<br />
Penyebab hilangnya keanekaragaman hayati antara lain :<br />
<br />
<b>1. Fragmentasi dan hilangnya habitat</b><br />
Pada hutan hujan tropis penyebab utama hilangnya hutan adalah ekstensifikasi pertanian maupun penebangan hutan.<br />
<br />
<b>2. Introduksi spesies</b><br />
Introduksi spesies merupakan upaya mendatangkan spesies asing ke wilayah yang telah memiliki spesies lokal, misal penggunaan padi unggul menyebabkan punahnya padi tradisional.<br />
<br />
<b>3. Eksploitasi hewan dan tumbuhan yang berlebihan</b><br />
Sumber daya hutan, perikanan, kehidupan liar dieksploitasi sampai titik kepunahan.<br />
<br />
<b>4. Pencemaran tanah, air, dan udara</b><br />
Mikroorganisme tanah banyak yang mati karena pencemaran dari logam berat perindustriandan pertanian. Tumbuhan dan organisme tanah mengalami kerusakan akibat hujan asam.<br />
<br />
<b>5. Perubahan iklim global</b><br />
Pemanasan global menyebabkan naiknya suhu bumi akibat efek samping pencewmaran udara. Beberapa pulau di dunia beserta flora dan fauna di dalamnya akan renggelam dengan naiknya permukaan air laut.<br />
<br />
<b>6. Indrustialisasi kehutan dan pertanian</b><br />
Pemuaian tanaman mengakibatkan hasil pertanian dengan menggunakan varietas tanaman yang lebih sedikit dan merespon lebih baik terhadap pupuk, air dan pestisida tetapi menurunkan keanekaragaman. Penanaman secara monokultur juga menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-60856647173376581632012-09-17T06:39:00.000-07:002012-09-17T06:39:24.429-07:00Manfaat Keanekaragaman Hayati<b>Manfaat Keanekaragaman Hayati Bagi Kelangsungan Hidup Manusia</b><br />
<br />
Pemanfaatan keanekaragaman hayati bagi masyarakat harus secara berkelanjutan. Yang dimaksud dengan manfaat yang berkelajutan adalah manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang.<br />
<br />
<br />
<b>1. Sebagai Sumber Pangan, Perumahan, dan Kesehatan</b><br />
Kehidupan manusia yang bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung) pada zaman dahulu juga merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian dibudidayakan. Hewan dan tumbuhan liar itu dibudidayakan karena memiliki sifat-sifat unggul yang diharapkan manusia. Sebagai contoh, ayam dibudidayakan karena menghasilkan telur dan daging. Padi dibudidayakan karena menghasilkan beras. Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang memiliki peranan penting untuk memenuhi kebutuhan pangan, perumahan, dan kesehatan, misalnya:<br />
1) Pangan: berbagai biji-bijian (padi, jagung, kedelai, kacang), berbagai umbi-umbian (ketela, singkong, suwek, garut, kentang), berbagai buah-buahan (pisang, nangka, mangga, jeruk, rambutan), berbagai hewan ternak (ayam, kambing, sapi).<br />
2) Perumahan: kayu jati, sonokeling, meranti, kamfer.<br />
3) Kesehatan: kunyit, kencur, temulawak, jahe, lengkuas.<br />
<br />
<b>2. Sebagai Sumber Pendapatan</b><br />
Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sumber pendapatan. Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan. Bahan baku industri misalnya kayu gaharu dan cendana untuk industri kosmetik, teh dan kopi untuk industri minuman, gandum dan kedelai untuk industri makanan, dan ubi kayu untuk menghasilkan alkohol. Rempah-rempah misalnya lada, vanili, cabai, bumbu dapur. Perkebunan misalnya kelapa sawit dan karet.<br />
<br />
<b>3. Sebagai Sumber Plasma Nutfah</b><br />
Hewan, tumbuhan, dan mikroba yang saat ini belum diketahui tidak perlu dimusnahkan, karena mungkin saja di masa yang akan datang akan memiliki peranan yang sangat penting. Sebgai contoh, tanaman mimba (Azadirachta indica),. Dahulu tanaman ini hanya merupakan tanaman pagar, tetapi saat ini diketahui mengandung zat azadiktrakhtin yang memiliki peranan sebagai anti hama dan anti bakteri. Adapula jenis ganggang yang memiliki kendungan protein tinggi, yang dapat digunakan sebagai sumber makanan masa depan, misalnya Chlorella. Buah pace (mengkudu) yang semula tidak dimanfaatkan, sekarang diketahui memiliki khasiat untuk meningkatkan kebugaran tubuh, mencegah dan mengobati penyakit tekanan darah.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-21740590987747203312012-09-17T06:32:00.000-07:002012-09-17T06:32:15.249-07:00Keanekaragaman Hayati Indonesia<b>Keanekaragaman Hayati Indonesia</b><br />
<br />
<br />
<b>A. Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Karakteristik Wilayahnya</b><br />
<br />
Secara astronomis indonesia berada pada 60 LU - 110 LS dan 950 BT - 1410 BT. artinya indonesia terletak didaerah iklim tropis (daerah tropis berada diantara 23 1/20 LU dan 23 1/20 LS). Ciri - ciri daerah tropis antara lain temperatur cukup tinggi (260C - 280C), curah hujan cukup banyak (700 - 7000mm/ tahun) dan tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat.<br />
<br />
Bila dilihat dari geografis , indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni sirkum pasifik dan rangkaian sirkum mediterania, sehingga indonesia memiliki banyak pegunungan berapi. hal tersebut menyebabkan tanah menjadi subur.<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-dJTU-l5lw0k/UFckhwbM6wI/AAAAAAAAAKk/_8A2I2upG74/s1600/Keanekaragaman%2BIndonesia%2BBerdasarkan%2BKarakteristik%2BWilayahnya.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="240" width="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-dJTU-l5lw0k/UFckhwbM6wI/AAAAAAAAAKk/_8A2I2upG74/s320/Keanekaragaman%2BIndonesia%2BBerdasarkan%2BKarakteristik%2BWilayahnya.jpg" /></a><br />
<br />
Di Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia dan amfibi , dan 17% dari spesies burung yang ada didunia. sejumlah spesies tersebut bersifat endemik , yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan ditempat lain.<br />
<br />
Contohnya adalah sebagai berikut:<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-P2MPNrNNO-A/UFckrGX84OI/AAAAAAAAAKw/em-8fPV26jk/s1600/burung%2Bcendrawasih.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="259" width="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-P2MPNrNNO-A/UFckrGX84OI/AAAAAAAAAKw/em-8fPV26jk/s320/burung%2Bcendrawasih.jpg" /></a><br />
<br />
1. burung cendrawasih di papua,<br />
<br />
2. burung maleo di sulawesi,<br />
<br />
3. komodo di pulau komodo.<br />
<br />
4. anoa di sulawesi<br />
<br />
5. rafflesia arnoldii, terdapat dipulau sumatera dan penyebarannya disepanjang bukit barisan dari aceh sampai lampung.<br />
<br />
6. Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan flora khas indonesia yang terdapat disumatra.<br />
<br />
<br />
Tumbuhan yang beraneka ragam dan bernilai ekonomi dapat dimanfaatkan. contohnya sebagai berikut:<br />
<br />
1. macam - macam varietas durian (Duriozibethinus), antara lain , durian petruk dari randusaria jepara, durian sitokong dari ragunan, durian sunan yang berasal dari boyolali, durian simas dari bogor.<br />
<br />
2. Kedondong (Spondias cythrerea), misalnya kedondong karimunjawa berasal dari Karimunjawa.<br />
<br />
3. Salak (Zalacca edulis), misalnya , salak pondoh berasal dari desa soka sleman dan salak bejalen dari ambarawa.<br />
<br />
<br />
<b>B. Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Persebarannya</b><br />
<br />
Persebaran organisme dimuka bumi dipelajari dalam cabang biologi yang disebut biogeografi . studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies - spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar keberbagai daerah . organisme tersebut kemudian mengalami diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies baru yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya.<br />
<br />
Penghalang geografi atau barrier seperti gunung yang tinggi, sungai dan lautan dapat membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies (isolasi geografi). adanya isolasi geografi juga menyebabkan perbedaan susunan flora dan fauna diberbagai tempat.<br />
<br />
Berdasarkan adanya persamaan fauna didaerah - daera h tertentu , maka dapat dibedakan menjadi 6 daerah biogeografi dunia sebagai berikut:<br />
<br />
1. Nearktik : Amerika utara<br />
<br />
2. Palearktik : Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika , gurun sahara sebelah utara.<br />
<br />
3. Neotropikal : Amerika Selatan bagian tengah.<br />
<br />
4. Oriental: Asia, Himalaya bagian selatan.<br />
<br />
5. Ethiopia : Afrika<br />
<br />
6. Australian : Australia dan pulau - pulau sekitarnya.<br />
<br />
<br />
<b>C. Persebaran Hewan Di Indonesia</b><br />
<br />
Kepulauan Indonesia merupakan tempat dua kawasan / daerah bertemuyaitu kawasan oriental yang amat kaya akan binatang dan mamalia. Wallace memperhatikan perbedaan pada flora dan faunanya, dan berhasil menarik garis pada peta sedemikian serupa sehingga memisahkan kelompok kehidupan satu sama lain.<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Asb8DckFIfQ/UFck69JCEtI/AAAAAAAAAK8/bSSzRVvHIAQ/s1600/gajah%2Bsumatera.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="230" width="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-Asb8DckFIfQ/UFck69JCEtI/AAAAAAAAAK8/bSSzRVvHIAQ/s320/gajah%2Bsumatera.jpg" /></a><br />
<br />
1. Persebaran Hewan Di Wilayah Indonesia Barat<br />
<br />
Bagian barat yang merupakan paparan sunda memiliki fauna asia, contohnya berbagai jenis kera, gajah, macan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.<br />
<br />
a) Sumatra memiliki hewan - hewan yang khas, seperti: gajah, tapir, badak bercula dua, harimau, siamang, dan orang utan.<br />
<br />
b) Jawa memiliki badak bercula satu, harimau dan banteng.<br />
<br />
c) Kalimantan memiliki badak bercula dua, macan tutul, orang utan, kera berhidung panjang, dan beruang madu.<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-3WVwYeEaSg4/UFclI-81oVI/AAAAAAAAALI/nVw0ZtwgWeI/s1600/badak%2Bbercula%2Bdua.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="240" width="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-3WVwYeEaSg4/UFclI-81oVI/AAAAAAAAALI/nVw0ZtwgWeI/s320/badak%2Bbercula%2Bdua.jpg" /></a><br />
<br />
2. Persebaran Hewan Di Wilayah Indonesia Timur<br />
<br />
Bagian timur indonesia ditempati fauna tipe Australia yang terdiri atas burung - burung dengan warna menyolok misalnya Kasuari, burung nuri, parkit, cendrawasih, dan merpati berjambul, beberapa jenis hewan berkantung misalnya kanguru, wallabi, dan kanguru pohon.<br />
<br />
<br />
Dibagian tengah , seperti sulawesi terdapat hewan yang khas yaitu anoa,dan dipulau komodo terdapat komodo (biawak besar).<br />
<br />
Zona peralihan antara Oriental dn Australian<br />
<br />
bagian kepulauan indonesia ini merupakan daerah peralihan antara kawasan Australian dan Oriental. Daerah yang merupakan tempat peralihan yang mecolok adalah sulawesi. <br />
<br />
<br />
<b>D. Persebaran Tumbuhan Di Muka Bumi</b><br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-gIV8IjybZsY/UFcl06t-VaI/AAAAAAAAALg/tr_jJurg6Vw/s1600/Bioma.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="237" width="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-gIV8IjybZsY/UFcl06t-VaI/AAAAAAAAALg/tr_jJurg6Vw/s320/Bioma.jpg" /></a><br />
<br />
Bioma dapat dairtikan sebagai macam komuniatas utama yang terdapat pada suatu daerah yang dapat dikenal berdasarkan fisiognomi (kenam[akan).<br />
<br />
sifat dan karakteristik suatu bioma merupakan fungsi iklim (suhu , curah hujan, cahaya dan tanah).<br />
<br />
Garis pembatas atau pemisah antara dua bioma walaupun tidak jelas, disebut ecotone. Ekoton ditempati oleh tumbuhan dan hewan yang khas. Biorna-bioma umumnya ditentukan oleh vegetasi atau tumbuhan yang dominan.<br />
<br />
hal ini cenderung mencermikan iklim yang umum dari area tersebut. Ada berbagai bioma didunia, yaitu gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur, dan savana.<br />
<br />
a. gurun (padang pasir) , bioma ini terdapat di afrika, Amerika, Australia dan Cina.<br />
<br />
b. Padang Rumput, bioma ini terbentang dari daerah tropik hingga subtropik, misalnya di Amerika.<br />
<br />
c. Hutan hujan tropis, terdapat di daerah tropik dan subtropik contoh di amerika selatan (Brasil) , Asia Termasuk Indonesia) dan Afrika.<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-_Pzyyw9d99Q/UFclrfx0GPI/AAAAAAAAALU/rqUIqMekuN0/s1600/Hutan%2Bhujan%2Btropis.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="240" width="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-_Pzyyw9d99Q/UFclrfx0GPI/AAAAAAAAALU/rqUIqMekuN0/s320/Hutan%2Bhujan%2Btropis.jpg" /></a><br />
<br />
d. Hutan Gugur (deciduos forest), merupakan bioma yang khas didaerah sedang.<br />
<br />
e. Savana terdapat dikedua sisi khatulistiwa, berkembang dengan lebih baik di Afrika dan Amerika Selatan. Savana terdapat jiga di India, Asia Selatan, Australia, dan Indonesia (Irian, NTT, dan NTB).<br />
<br />
<b>e. Flora Malesiana</b><br />
<br />
Indonesia memiliki 2 diantara 5 bioma didunia, yaitu bioma hutan hujan tropis dan bioma savana. bioma hutan hujan tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sanagt tinggi adalah malesiana.<br />
<br />
flora malesiana meliputi tumbuhan yang terdapat di sumatra, kalimantan, filiphina utara, dan kepulauan indonesia lainnya.<br />
<br />
Tumbuhan Khas Malesiana yang terkenal adalah rafflesia arnoldii. tumbuhan ini merupakan parasit yang hidup melekat pada akar atau batangtumbuhan pemanjat Tetrasigma. Penyebaran Rafflesia meliputi sumatra (Aceh , Bengkulu), Malaysia, Kalimantan dan jawa.<br />
<br />
Di Papua ditemukan pohon buah khas yang disebut matoa (pometia pinnata). Matoa ini rasanya hampir mirip durian dan rambutan. Buah matoa berangkai seperti anggur berbentuk bulat kecil, dan berkulit tipis.<br />
<br />
<br />
<b>f. Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati</b><br />
<br />
1) Kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan yang bersifat mutlak , seperti:<br />
<br />
- sandang (ulat sutra, bulu domba, kapas)<br />
<br />
- pangan (serealia/biji - bijian, umbi - umbian, sayur, buah, telur, daging, susu dan sebagainya)<br />
<br />
- papan (meranti, jati, sengon, pohon sawo, dan sebagainya)<br />
<br />
- udara bersih (pepohonan)<br />
<br />
keanekaragamn hayati yang dapat menghasilkan suatu produk yang bermanfaat untuk hidup dan menjaga kesehatan manusia dikatakan memiliki nilai biologi.<br />
<br />
2) Kebutuhan Sekunder, kebutuhan untuk lebih menikmati hidup, misalnya:<br />
<br />
- transportasi (kuda, onta, sapi)<br />
<br />
- rekreasi (hutan, taman bunga, tanaman hias, keindahan bawah laut, hewan piaraan dan sebagainya)<br />
<br />
3) Keanekaragaman hayati dapat menghasilkan produk berupa materi atau jasa yang manfaatnya dapat ditukar dengan uang, misalnya bahan kebutuhan pokok atau pangan yang diperdagangkan, dikatakan memiliki nilai ekonomi.<br />
<br />
4) Bagi suatu negara tertentu, keanekaragaman hayati dapat memberikan kebanggaan karena keindahan atau kekhasannya, seperti: karapan sapi di madura, ukiran jepara dari kayu jati, lukisan wayang dari kulit domba dan sebagainya. Keanekaragaman hayati tersebut memiliki niali budaya.<br />
<br />
5) keanekaragaman hayati masih terus diteliti oleh para ahli, karena sebagai sumber ilmu atau tujuan lain (misalnya :pemuliaan hewan dan tumbuhan, pelestarian alam, pencarian alternatif bahan pangan dan energi dan sebagainya). jadi keanekaragaman hayati memiliki nilai pendidikan.<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-31946728724447668242012-09-17T06:08:00.000-07:002012-09-17T06:08:36.387-07:00Tingkat Keanekaragaman Hayati<b>Tingkat Keanekaragaman Hayati</b><br />
<br />
Keanekaragaman hayati ditunjukan dengan adanya variasi makhluk hidup yang meliputi bentuk, penampilan, dan ciri lain. Keanekaragaman hayati dapat digolongkan pada tingkat gen, spesies, sampai ekosistem. Keseluruhan variasi tersebut akan membentuk keanekaragaman hayati.<br />
<br />
Tingkat keanekaragaman hayati dimulai pada tingkat gen, lalu spesies, dan yang terakhir adalah ekosistem.<br />
<br />
<b>Keanekaragaman Gen</b><br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-7nRlA2pHnuc/UFcgUhGGLFI/AAAAAAAAAJ0/zM0jCEHxYzA/s1600/Keanekaragaman%2BGen.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="244" width="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-7nRlA2pHnuc/UFcgUhGGLFI/AAAAAAAAAJ0/zM0jCEHxYzA/s320/Keanekaragaman%2BGen.jpg" /></a><br />
<br />
Keanekaragaman gen adalah variasi susunan gen dalam suatu spesies. Keanekaragaman gen dalam suatu spesies makhluk hidup yang menimbulkan variasi disebut varietas. Misalnya, pada spesies kucing terdapat variasi seperti kucing Anggora yang berbulu panjang, serta kucing Siam dan kucing Bali yang berbulu pendek.<br />
<br />
Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami akibat reproduksi seksual, maupun secara buatan melalui proses budidaya manusia. Hewan dan tumbuhan tertentu dibudidayakan untuk tujuan tertentu, misalnya persilangan tanaman anggrek untuk mendapatkan warna anggrek yang beraneka ragam.<br />
<br />
<b>Keanekaragaman Spesies</b><br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1bKVliUe94s/UFcgc0E6n_I/AAAAAAAAAKA/tqeY4LC8vLI/s1600/Keanekaragaman%2BSpesies.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="224" width="298" src="http://3.bp.blogspot.com/-1bKVliUe94s/UFcgc0E6n_I/AAAAAAAAAKA/tqeY4LC8vLI/s320/Keanekaragaman%2BSpesies.jpg" /></a><br />
<br />
Perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup yang hidup di suatu habitat disebut dengan keanekaragaman spesies. Keanekaragaman spesies biasanya dijumpai pada suatu kawasan atau habitat tertentu yang dihuni kumpulan makhluk hidup dari berbagai spesies atau komunitas. Sebagai contoh, di halaman rumah dapat dijumpai rumput, pohon mangga, bunga melati, burung pipit, semut, kodok, kupu-kupu, dan lain sebagainya.<br />
<br />
<b>Keanekaragaman Ekosistem</b><br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-kdrSEHIW8OQ/UFcgnVF0y1I/AAAAAAAAAKM/4FHn1qZAMso/s1600/Keanekaragaman%2BEkosistem.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="240" width="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-kdrSEHIW8OQ/UFcgnVF0y1I/AAAAAAAAAKM/4FHn1qZAMso/s320/Keanekaragaman%2BEkosistem.jpg" /></a><br />
<br />
Keanekaragaman ekosistem adalah interaksi di antara kondisi lingkungan yang berbeda-beda ini dengan sekelompok faktor biotik. Faktor abiotik pada ekosistem yaitu meliputi materi tidak hidup seperti tanah, air, suhu, kelembapan, cahaya matahari, dan mineral. Sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan, jamur, dan mikroorganisme. Contoh dari keanekaragaman ekosistem adalah ekosistem terumbu karang, ekosistem sungai, ekosistem hutan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-13189091604112664142012-09-17T05:52:00.000-07:002012-09-17T05:52:45.193-07:00KEANEKARAGAMAN HAYATI<b>KEANEKARAGAMAN HAYATI</b><br />
<br />
Keanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam, mengingat ekosistem bioma spesies, atau seluruh planet. Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem. Keanekaragaman hayati adalah sebagian fungsi dari iklim. Pada habitat darat, daerah tropis biasanya kaya sedangkan spesies dukungan daerah kutub lebih sedikit.<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Npsco2Hsjko/UFccxv32iiI/AAAAAAAAAJE/XpG2RH3tq9c/s1600/keanekaragaman%2Bhayati%2B2.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="275" width="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-Npsco2Hsjko/UFccxv32iiI/AAAAAAAAAJE/XpG2RH3tq9c/s320/keanekaragaman%2Bhayati%2B2.jpg" /></a><br />
<br />
Perubahan lingkungan yang cepat biasanya menyebabkan kepunahan massal. Salah satu perkiraan adalah bahwa kurang dari 1% dari spesies yang ada di Bumi adalah yang masih ada.<br />
<br />
Sejak kehidupan dimulai di bumi, lima kepunahan massal besar dan peristiwa kecil telah menyebabkan beberapa tetes besar dan mendadak dalam keanekaragaman hayati. Para eon Fanerozoikum (yang 540 juta tahun terakhir) ditandai pertumbuhan yang cepat dalam keanekaragaman hayati melalui ledakan-Kambrium sebuah periode di mana mayoritas filum multiseluler pertama muncul. 400 juta tahun ke depan termasuk diulang, kerugian besar keanekaragaman hayati diklasifikasikan sebagai kepunahan massal. Dalam Karbon, kolaps hutan hujan menyebabkan kerugian besar dari kehidupan tanaman dan hewan. Peristiwa kepunahan Permian-Trias, 251 juta tahun lalu, adalah yang terburuk;. Pemulihan vertebrata butuh waktu 30 juta tahun Yang paling terakhir, peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogen, terjadi 65 juta tahun lalu, dan sering menarik perhatian lebih dari yang lain karena mengakibatkan kepunahan dinosaurus. <br />
<br />
Periode sejak munculnya manusia telah menunjukkan pengurangan keanekaragaman hayati yang sedang berlangsung dan kerugian atas keragaman genetik. Dinamakan kepunahan Holocene, pengurangan ini disebabkan terutama oleh dampak manusia, terutama kerusakan habitat. Sebaliknya, keanekaragaman hayati dampak kesehatan manusia dalam berbagai cara, baik secara positif maupun negatif. <br />
<br />
<b>KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI</b><br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-VITLpac56x4/UFcc79ybpWI/AAAAAAAAAJQ/A3eso_9n-c8/s1600/biodiversity%2B2.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="218" width="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-VITLpac56x4/UFcc79ybpWI/AAAAAAAAAJQ/A3eso_9n-c8/s320/biodiversity%2B2.jpg" /></a><br />
<br />
Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah. Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.<br />
<br />
Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain.<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-3kot6dtJsnE/UFcdEcGy0-I/AAAAAAAAAJc/-_wQH2maj78/s1600/keanekaragaman%2Bhayati.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="190" width="265" src="http://1.bp.blogspot.com/-3kot6dtJsnE/UFcdEcGy0-I/AAAAAAAAAJc/-_wQH2maj78/s320/keanekaragaman%2Bhayati.jpg" /></a><br />
<br />
Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.<br />
<br />
Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di darat seperti kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan mas, dan ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain.<br />
Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah menemukan adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.<br />
<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-4047616002971907232012-09-17T05:39:00.009-07:002012-10-11T04:26:37.004-07:00Semester 2 Kelas XSemester 2 Kelas X<br />
<br />
Bab 7 <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/keanekaragaman-hayati.html">Keanekaragaman Hayati</a><br />
A. <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/tingkat-keanekaragaman-hayati.html">Tingkat Keanekaragaman Hayati</a><br />
B. <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/keanekaragaman-hayati-indonesia.html">Keanekaragaman Hayati Indonesia</a><br />
C. <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/manfaat-keanekaragaman-hayati.html">Manfaat Keanekaragaman Hayati</a><br />
D. <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/hilangnya-keanekaragaman-hayati.html">Hilangnya Keanekaragaman Hayati</a><br />
E. <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/konservasi-keanekaragaman-hayati.html">Konservasi Keanekaragaman Hayati</a><br />
<br />
Bab 8 <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/dunia-tumbuhan.html">Dunia Tumbuhan</a><br />
A. <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/tumbuhan-lumut-bryophyta.html">Tumbuhan Lumut (Bryophyta)</a><br />
B. <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/tumbuhan-paku-pteridophyta.html">Tumbuhan Paku (Pteridophyta)</a><br />
C. <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/tumbuhan-berbiji-spermatophyta.html">Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)</a><br />
<br />
Bab 9 <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/dunia-hewan.html">Dunia Hewan</a><br />
A. <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/keanekaragaman-hewan.html">Keanekaragaman Hewan</a><br />
B. <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/invertebrata.html">Invertebrata</a><br />
C. <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/vertebrata.html">Vertebrata</a><br />
<br />
Bab 10 <a href="http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/ekosistem.html">Ekosistem</a><br />
A. Lingkuan Mahluk Hidup<br />
B. Interaksi Antara Mahluk Hidup dengan Lingkungannya<br />
C. Tipe-tipe Ekosistem<br />
D. Rantai Makanan<br />
E. Aliran Energi<br />
F. Daur Biogeokimia<br />
G. Suksesi<br />
<br />
Bab 11 Pencemaran Lingkungan<br />
A. Keseimbangan Lingkungan<br />
B. Pencemaran<br />
C. Parameter Kualitas Limbah<br />
D. Penangan Limbah<br />
E. Daur Ulang Limbah Organik<br />
F. Kerugian Ekonomi Akibat PencemaranAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-54032693186373925072012-09-17T05:22:00.000-07:002012-09-17T05:22:21.332-07:00LUMUT KERAK DAN MIKORIZA<b>LUMUT KERAK DAN MIKORIZA</b><br />
<br />
Jamur dapat bersifat mutualisme. Hasil jamur bersimbiosis dengan organisme lain menghasilkan lumut kerak dan mikoriza<br />
<br />
<b>LUMUT KERAK (Lichen)</b><br />
<br />
Merupakan bentuk simbiosemutualisme antara jamur dan mikroorganisme fotosintetik. Organisme fotosintetik dalam lumut kerak adalah Cyanobacterium atau ganggang hijau uniselluler.jamur beruntung memperoleh hasil fotosintesis dari ganggang sebagai imbalam jamur menjaga ketersediaan air dan memperoleh nutrient untuk fotosintesis yang diserap oleh jamur dari lingkungan.<br />
<br />
Lumut kerak melakukan reproduksi secara aseksual atau seksual.Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi badan vegetatif yang disebut talus atau dengan soredia.Soredia terdiri dari satu atau beberapa sel fotosintetik yang dikelilingi oleh hifa.Soredia lepas dari induk lumut kerak dan disebarkan oleh udara. Jika jatuh di tempat yang cocok ,soredia akan tumbuh menjadi lumut kerak yang baru.Reproduksi seksual dilakukan jika jamur bersimbiosis dengan ascomycota atau basidiomycota yang akan menghasilkan askospora dan basidiospora.Namun spora-spora tersebut tidak akan tumbuh membentuk lumut kerak baru karena tidak disertai sel-sel fotosintetik.<br />
<br />
Habitat lichenes pada umumnya melekat di bebatuan ,batang pohon dan tempat lembab lainnya.Ada 3 macam lichenes berdasarkan bentuk thalusnya :<br />
<br />
Krutosa (seperti kerak) melekat pada subtrat ,contoh Physeia<br />
Foliosa (seperti daun) yang tumbuh sangat rapat pada subtrat atau bahkan di dalam permukaanya.Contohnya :Parmelia<br />
Fruktikosa (seperti rumpun) yang berbentuk rumpun tegak dan dapat mencapai ketinggian 10 cm ,contoh :Usnea.<br />
<br />
Contoh Lichenes dan peranannya.<br />
<br />
Cladonia rengiferina sebagai makanan hewan<br />
Roccella tinctoria sebagai bahan lakmus untuk mengukur indikator pH.<br />
Centraria islandica dan Usnea dasypoga sebagai bahan obat-obatan.<br />
<br />
Gambar - gambar Lichen <br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-aIU8ZM2JyG0/UFcVX4bjvyI/AAAAAAAAAII/NAfsDqv-TqY/s1600/a.png" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="234" width="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-aIU8ZM2JyG0/UFcVX4bjvyI/AAAAAAAAAII/NAfsDqv-TqY/s320/a.png" /></a><br />
<br />
<br />
<b>MIKORIZA</b><br />
<br />
Mikoriza adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan pinus atau belinjo.Berdasarkan kedalam jaringan tumbuhan yang digunakan ,mikoriza digolongkan menjadi dua.<br />
<br />
Ektomikoriza,hifa jamurnya hanya hidup pada jaringan epidermis akar tumbuhan ,misalnya mikoriza yang hidup di akar pinus.<br />
Endomikoriza,hifa jamurnya menembus sampai jaringan korteks akar ,misalnya mikoriza yang hidup di akar anggrek.<br />
<br />
Gambar - gambar Lichen<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-vZ6CHzN33Qc/UFcVowpkACI/AAAAAAAAAIU/0IZZdMhc_Dw/s1600/b.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="245" width="206" src="http://1.bp.blogspot.com/-vZ6CHzN33Qc/UFcVowpkACI/AAAAAAAAAIU/0IZZdMhc_Dw/s320/b.jpg" /></a><br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-XEvtlM8JowM/UFcVuSmU5RI/AAAAAAAAAIg/z3jGAvt2_ME/s1600/c.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="176" width="243" src="http://3.bp.blogspot.com/-XEvtlM8JowM/UFcVuSmU5RI/AAAAAAAAAIg/z3jGAvt2_ME/s320/c.jpg" /></a><br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-615Wf8wVBgE/UFcV3pReQGI/AAAAAAAAAIs/QLQprRnImj8/s1600/d.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="231" width="218" src="http://2.bp.blogspot.com/-615Wf8wVBgE/UFcV3pReQGI/AAAAAAAAAIs/QLQprRnImj8/s320/d.jpg" /></a><br />
<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-100580166726158442012-09-17T05:11:00.000-07:002012-09-17T05:11:27.449-07:00Ciri Jamur<b>Ciri Jamur</b> <br />
<br />
Jamur atau fungi banyak dikenal sebagai cendawan, lapuk, kulat, atau kapang. Jamur dapat ditemukan di batang tumbuhan, di halaman rumah setelah hujan, pada sisa makanan yang sudah basi, dan di tempat-tempat yang basah atau kaya zat organik.<br />
<br />
Jamur bukan termasuk tumbuhan, meskipun menyerupai tumbuhan. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga jamur tidak dapat berfotosintesis. Jamur jelas bukan termasuk hewan ataupun tidak menyerupai bakteri. oleh R.H. Wittaker (1969), jamur ditempatkan pada kingdom tersendiri berdasarkan sel yang multiseluler dan cara jamur dalam memperoleh makanan. <br />
<br />
Jamur bersama dengan bakteri merupakan makhluk hidup dekomposer atau pengurai. Tanpa bantuan jamur, kemungkinan besar permukaan bumi akan penuh dengan sampah.<br />
<br />
<b>Ciri- Ciri Jamur</b><br />
<br />
Merupakan organisme eukariot (inti sel sudah dilapisi selaput)<br />
Ada yang bersel tunggal ada juga yang bersel banyak<br />
Susunan jamur bersel banyak berderet-deret membentuk benang halus yang disebut hifa<br />
Selanjutnya hifa bercabang-cabang membentuk banang halus yang disebut hifa.<br />
Hifa ada yang tidak bersekat serta menyebar di dalam protoplasma yang disebut hifa koenositik<br />
Dinding sel jamur terdiri zat kitin (zat yang sama dengan eksoskeleton serangga)<br />
Jamur jenis Oomycotina dinding selnya terbuat dari selulosa. <br />
Tidak mempunyai klorofil<br />
Makanannya berupa materi organik dari lingkungan sendiri<br />
Pencernaan dilakukan secara ekstrasel<br />
<br />
<b>Makanan Jamur</b><br />
Berdasarkan sumber makanan, jamur dibedakan menjadi dua, yaitu :<br />
<br />
Jamur saprofit, yaitu jamur yang hidup dari sisa organik atau bahan yang telah mati, berperan sebagai pengurai daur materi<br />
Jamur parasit, yaitu jamur yang mengambil makanan secara langsung dari inangnya; pada jamur ini terdapat hifa yang khusus menyerap makanan dari inangnya dan disebut haustorium.<br />
<br />
<b>CIRI-CIRI UMUM JAMUR</b><br />
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.<br />
<br />
<b>Struktur Tubuh</b><br />
<br />
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-FXU1hiFjPLE/UFcTFePtw_I/AAAAAAAAAH8/l71cHWpNNwc/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="244" width="250" src="http://4.bp.blogspot.com/-FXU1hiFjPLE/UFcTFePtw_I/AAAAAAAAAH8/l71cHWpNNwc/s320/1.jpg" /></a><br />
<br />
Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah<br />
<br />
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.<br />
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.<br />
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.<br />
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.<br />
<br />
<b>Cara Makan dan Habitat Jamur</b><br />
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.<br />
<br />
a. Parasit obligat<br />
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,<br />
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia<br />
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).<br />
<br />
b. Parasit fakultatif<br />
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang<br />
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang<br />
cocok.<br />
<br />
c. Saprofit<br />
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang<br />
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah<br />
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur<br />
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk<br />
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga<br />
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung<br />
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang<br />
dikeluarkan oleh inangnya.<br />
<br />
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.<br />
<br />
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes. <br />
<br />
<b>Pertumbuhan dan Reproduksi</b><br />
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.<br />
<br />
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.<br />
<br />
<b>Peranan Jamur</b><br />
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.<br />
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan<br />
berprotein tinggi.<br />
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu<br />
dalam pembuatan tempe dan oncom.<br />
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri<br />
keju, roti, dan bir.<br />
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.<br />
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.<br />
<br />
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.<br />
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit<br />
rebah semai.<br />
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman<br />
kentang.<br />
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.<br />
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.<br />
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru<br />
manusia.<br />
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia. Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-10836665648983827022012-09-17T04:59:00.001-07:002012-09-17T04:59:20.852-07:00Jamur<b>Jamur</b><br />
<br />
Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.<br />
<br />
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-2447520566014521312012-09-16T23:24:00.002-07:002012-09-17T04:53:51.835-07:00Ciri Protista Ciri-ciri umum Protista:<br />
Protista dianggap sebagai organisme peralihan antara Monera dan organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan.<br />
Protista dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:<br />
Protista mirip hewan, mirip tumbuhan, dan mirip jamur<br />
<br />
Protista mirip hewan (Protozoa)<br />
<br />
Merupakan hewan bersel tunggal<br />
Berinti sejati (eukariotik)Rata PenuhTidak memiliki dinding sel.<br />
<br />
Bersifat kosmopolit<br />
Makan dengan cara fagositosis<br />
Bentuknya beragam<br />
<br />
<br />
Klasifikasi Protista mirip hewan<br />
<br />
Sporozoa, contohnya: Plasmodium penyebab penyakit malaria.<br />
Bersifat parasit,<br />
Dapat membentuk spora, dan<br />
Tidak mempunyai alat gerak yang khas<br />
<br />
Sarcodina/Rhizopoda, contohnya Amoeba<br />
Bergerak dengan kaki semu (Pseudopodia)<br />
Cara menangkap makanan dengan memfagosit.<br />
Terdapat di tempat yang kotor<br />
Tidak mempunyai bentuk yang tetap<br />
<br />
Flagellata, contohnya Tripanosoma, sp.<br />
Bergerak dengan bulu cambuk (flagel)<br />
Umumnya hidup bebas<br />
<br />
Ciliata, contohnya Paramecium caudatum<br />
Memiliki bulu getar/cilia<br />
Memiliki dua macam inti yaitu makronukleus dan mikronukleus.<br />
<br />
Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang.<br />
Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu:<br />
<br />
<br />
a. Myxomycota (Filum Jamur Lendir) <br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-M7BIDtT_0Xs/UFbAwNlTBYI/AAAAAAAAAF4/0CCsYfaGgCE/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="240" width="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-M7BIDtT_0Xs/UFbAwNlTBYI/AAAAAAAAAF4/0CCsYfaGgCE/s320/1.jpg" /></a><br />
<br />
Jamur lendir terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk. Jamur lendir dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif dan generatif. Fase vegetatif, plasmodium bergerak ameboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam Vacuola makanan, sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak. Jika telah dewasa plasmodium membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid, dan sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa.<br />
Jamur lendir ini mempunyai dua tipe yaitu tidak bersekat (Mixomycota) dan bersekat (Acrasiomycota). Siklus hidup Acrasiomycota merupakan sel tunggal yang bebas. Sel berkumpul membentuk suatu masa multiseluler tunggal. Masa sel berbentuk siput, bergerak atau bermigrasi menuju lokasi yang cacah. Ketika berhenti bergerak, siput mengatur untuk membentuk tangkai (stalk) dengan kotak spora diujung (dipuncak). Pada saat kotak spora matang, kotak spora melepaskan spora ke udara. Spora tersebut terdiri dari sel yang haploid.<br />
Contohnya adalah: Dictyostelium discoideum <br />
<br />
<br />
b. Oomycota (Filum Jamur Air) <br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-KslTGfeWuao/UFbA4EEXVfI/AAAAAAAAAGE/6vMdbWJCfPc/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="210" width="275" src="http://4.bp.blogspot.com/-KslTGfeWuao/UFbA4EEXVfI/AAAAAAAAAGE/6vMdbWJCfPc/s320/2.jpg" /></a><br />
<br />
Oomycota merupakan jamur yang hidup di tempat lembab (air). Ciri-cirinya:<br />
a. Benang-benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya terdapat inti dalam jumlah banyak.<br />
b. Dinding selnya terdiri dari selulosa<br />
c. Melakukan reproduksi aseksual membentuk zoospora memiliki 2 flagela untuk berenang.Reproduksi seksual dengan membentuk gamet, setelah fertilisasi membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospora.<br />
Contoh jamur ini: Saprolegnia, Phytophtora, Pythium. <br />
<br />
Saprolegnia =Jamur yang hidup saprofit pada hewan-hewan yang mati di air<br />
Phytophthora= Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit.<br />
Yang parasit =<br />
1. Phytophtora infestans = parasit pada kentang<br />
2. P. nicotinae parasit pada tembakau<br />
3. P palmifera parasit pada kelapa<br />
<br />
Protista Yang Menyerupai Hewan<br />
<br />
Peta konsep protista menyerupai hewan:<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-8Gj5_ZAOeJ4/UFbBFom5vaI/AAAAAAAAAGQ/Xt2cKhLTTuo/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="240" width="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-8Gj5_ZAOeJ4/UFbBFom5vaI/AAAAAAAAAGQ/Xt2cKhLTTuo/s320/3.JPG" /></a><br />
<br />
Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos = pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis. Protozoa dapat hidup pada air tawar, air laut, air payau dan ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme multiseluler. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma , sitoplasma dan mitokondria. Beberapa protozoa ada yang mempunyai peranan dalam menghancurkan sisa-sisa organisme yang telah mati, tetapi ada juga yang bersifat parasit di dalam tubuh organisme, misalnya dapat menyebabkan penyakit tidur, malaria, dan disentri. Protozoa hidup secara individual, tetapi ada juga diantara mereka yang hidupnya berkoloni.<br />
Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan biner dan membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui konjugasi. Hewan ini memilki alat gerak berupa cilia, flagel, dan kaki semu (Pseudopia), tetapi ada juga yang tidak memiliki alat gerak.<br />
Pada dasarnya protozoa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:<br />
<br />
Organisme uniseluler (bersel satu)<br />
Eukariotik (memiliki membran nukleus<br />
Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni<br />
Umumnya tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof)<br />
Hidup bebas, saprofit dan parasit<br />
Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup<br />
Alat gerak berupa pseudopia , silia atau flagela<br />
<br />
<br />
Klasifikasi protozoa<br />
Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan menjadi empat kelas:<br />
<br />
Kelas Rhizopoda (sarcodina)<br />
Kelas Ciliata<br />
Kelas Flagellata<br />
Kelas sporozoa<br />
<br />
1. Kelas Rhizopoda<br />
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia. Perkembangbiakan secara tidak kawin melalui pembelahan biner dan pembentukkan kista. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba. Pada Amoeba , pergerakkan Amoeba dengan menggunakan kaki semu terjadi karena adanya rangsangan makanan. Makananya dapat berupa ganggang, bacteri atau sisa-sisa organik. Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup liar di luar tubuh organisme lain (hidup bebas). Contohnya Amoeba proteus, Foraminifera , Arcella, Radiolaria. Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme , contohnya Entamoeba histolityca, dan Entamoeba coli.<br />
Struktur tubuh Amoeba:<br />
Sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya terdapat organel – organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-IVzBtr-yPv4/UFbBMdA2vrI/AAAAAAAAAGc/2lOx_15NNRQ/s1600/4.JPG" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="240" width="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-IVzBtr-yPv4/UFbBMdA2vrI/AAAAAAAAAGc/2lOx_15NNRQ/s320/4.JPG" /></a><br />
<br />
Membrane sel atau membran plasma<br />
Membrane sel disebut juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma.<br />
Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, satu vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan. Inti sel (nukleus) berfungsi untuk mengatur selurug kegiatan yang berlangsung di dalam sel.<br />
Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil)<br />
Rongga berdenyut disini berfungsi sebagai organ eksresi sisa makanan. Vakuola kontraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya.<br />
Rongga makanan (vakuola makanan )<br />
Rongga makanan atau sering disebut dengan vakuola makanan berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalui rongga berdenyut.<br />
Tempat hidup dan habitat<br />
Berdasarkan tempat hidupnya Amoeba dibedakan menjadi :<br />
a. Ektamoeba : hidup di luar tubuh organisme (hidup bebas). Misalnya Amoeba proteus<br />
b. Entamoeba : hidup di dalam organisme , misalnya manusia: contohnya Entamoeba histolityca, yang hidup di dalam usus halus manusia, bersifat parasit dan menyebabkan penyakit perut (Disentri). Entamoeba coli, hidup dalam colon (usus besar manusia). Amoeba ini tidak bersifat parasit , tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan buang air besar terus-menerus. Entamoeba ginggivalis, hidup dalam rongga mulut dan menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi dan gusi.<br />
Terdapat juga contoh dari Rhizopoda lainnya seperti:<br />
1. Arcella<br />
Memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung dan permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.<br />
2. Diffugia<br />
Rangka luar diffugia dapat menyebabkan butir-butir pasir halus dan benda-benda laindapat melekat.<br />
3. Foraminifera<br />
Memiliki rangka luar yang terdiri dari silica atau zat kapur (mengandung kalsium karbonat). Semua anggota foraminifera ini hidup di laut. Genus yang paling terkenal dari Foraminifera ini adalah Globigerina, karena lapisan Foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi.<br />
4. Radiolaria<br />
Merupakan organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang disebut dengan Lumpur radiolaria yang digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genusnya : Achantometro dan Collosphaera.<br />
<br />
2. Kelas Flagellata (Mastigophora)<br />
Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi dua yaitu:<br />
<br />
Flagellata autotrofik (berkloroplas) , dapat berfotosintesis. Contohnya Euglena viridis, Noctiluca mliliaris, volvox globator.<br />
Flagellata heterotrofik (tidak berkloroplas), tidak dapt berfotosintesis. Contohnya Trypanosoma gambiense, Leishmania. Sebagian besar hidup bebas dan ada pula yang sebagai parasit pada manusia dan hewan, atau saprofit pada organisme mati. <br />
<br />
Flagellata juga dibagi menjadi dua yaitu : Fitoflagellata dan zooflagellata.<br />
1. Fitoflagellata<br />
Adalah flagellata yang dapat melakukan fotosintesis karena memiliki kromatofora. Fitoflagellata mencerna makananya dengan berbagai cara, menelan lalu mencernanya di dalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencerna organisme yang sudah mati (saprofit). Habitat fitoflagellata di perairan bersih dan perairan kotor. Fitoflagellata bergerak dengan menggunakan flagella.<br />
Fitoflagellata mempunyai<br />
a. struktur tubuh<br />
Tubuhnya diselubungi oleh membrane selulosa, misalnya Volvox. Ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya euglena. Pelikel adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.<br />
b. Reproduksi<br />
Cara reproduksi ada dua, yaitu secara konjugasi dan secara aseksual dengan membelah diri.<br />
c. Klasifikasi<br />
Dibagi menjadi 3 kelas:<br />
1. Euglenoida : Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel. Contohnya yang terdapat pada Euglena viridis.<br />
Euglena viridis mempunyai ciri-ciri :<br />
1. Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron<br />
2. Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk<br />
3. Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang.<br />
4. Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis<br />
5. Memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil dicerna.<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-7tyTE1bq6aI/UFbBdGFgcUI/AAAAAAAAAGo/lEUO366qMxc/s1600/6.JPG" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="240" width="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-7tyTE1bq6aI/UFbBdGFgcUI/AAAAAAAAAGo/lEUO366qMxc/s320/6.JPG" /></a><br />
<br />
Gambar : Euglena sp<br />
2. Dinoflagellata : contohnya terdapat pada Noctiluca milliaris, yang mempunyai ciri-ciri :<br />
1. Memiliki satu flagella, satu panjang dan satu pendek<br />
2. Dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu<br />
3. Tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik.<br />
3. Volvocida yang mempunyai ciri-ciri mempunyai ciri-ciri :<br />
1. bentuk tubuh umumnya bulat<br />
2. koloninya terdiri dari ribuan hewan bersel satu yang masing-masing memiliki dua flagella<br />
3. Setiap sel memiliki inti , vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas.<br />
<br />
2. Zooflagellata<br />
Adalah flagellata yang tidak berkloroplas dan menyerupai hewan. Ada yang hidup bebas namun kebanyakan bersifat parasit. Mempunyai :<br />
a. Struktur tubuh<br />
Bentuk tubuh mirip dengan sel leher porifera. Mempunyai flagella yang berfungsi untuk menghasilkan aliran iar dengan menggoyangkan flagella, selain itu flagella juga berfungsi sebagai alat gerak.<br />
b. Reproduksi<br />
Dilakukan secara aseksual dengan membelah biner secara longitudinal , sedangkan reproduksi seksual belum diketahui.<br />
Contohnya adalah:<br />
1. Trypanosoma<br />
Hewan ini bercirikan bentuk tubuh yang pipih dan panjang seperti daun , merupakan parasit dalam darah vertebrata , dan tidak membentuk kista.<br />
Jenis – jenis Trypanosoma antara lain adalah:<br />
a. Trypanosome lewisi hidup pada tikus , hospes perantaranya adalah lalat tse-tse<br />
b. Trypanosoma evansi , penyebab penyakit sura (malas ) pada ternak; hospes perantaranya adalah lalat tse – tse.<br />
c. Trypanosoma gambiense dan T. rhodesiensis hewan penyebab penyakit tidur pada manusia manusia.<br />
d.Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit cagas (anemia pada anak kecil)<br />
<br />
2. Leishmania<br />
merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endothelium pembuluh darah. Jenis-jenis Leismania adalah :<br />
a. Leishmania donovani, penyebab penyakit kalazar yang ditandai dengan demam dan anemia, hewan ini banyak terdapat di Mesir , sekitar laut tengah , dan india.<br />
b. Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit , disebut penyakit oriental sore, terdapat di Asia (daerah mediterania) dan sebagian Amerika selatan.<br />
c. Leishmania brasiliensis, juga oenyebab oenyakit kulit dimeksiko dan amerika tengah selatan.<br />
<br />
3. Kelas Ciliata<br />
Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) . Pada fase hidupnya yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel. Memilki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar), yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensintesis RNA, juga berperan penting dalam reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ada vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhya. Banyak hidup di air laut dan tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli . Alat geraknya berupa rambut getar (silia). Ciliata mempunyai beberapa ciri-ciri , antara lain :<br />
a. Struktur tubuh<br />
1. Kebanyakan ciliata berbentuk simetris kecuali ciliate primitiv, simetrinya radial.<br />
2. Tubuhnya diperkuat oleh perikel, yaitu lapisan luar yang disusun oleh sitoplasma padat<br />
3. Tubuhnya diselimuti oleh silia , yang menyelubungi seluruh tubuh utama disebut silia somatic<br />
4. Ciliata mempunyai dua tipe inti sel (nukleus), yaitu makronukleus dengan mikronukleus.<br />
5. Ciliata tidak mempunyai struktur khusus pertukaran udara dan sekresi nutrisi dan<br />
cara makan<br />
Ciliata memilki mulut atau sitosom yang terbuka menjadi saluran pendek. Di sitofaring pada hewan primitiv , mulut terletak di ujung interior tetapi pada kebanyakan Ciliata , bagian tersebut diganti oleh bagian posterior. Terdapat dua macam mulut pada ciliata yaitu:<br />
1. Mulut membran berombak : merupakan ciliata yang menyatu dalam barisan panjang<br />
2. Membran yang berupa barisan pendek dari cilia yang bersatu membentuk piringan<br />
Fungsi ciliata pada mulut adalah untuk menghasilkan makanan dan mendorong partikel makanan menuju sitofaring . Contoh anggota Ciliata yang terkenal misalnya Paramecium.<br />
Gambar 1.1 Stentor<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-sNAyB5fCEvc/UFbBlg_t0WI/AAAAAAAAAG0/cispOr8D6_8/s1600/7.JPG" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="240" width="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-sNAyB5fCEvc/UFbBlg_t0WI/AAAAAAAAAG0/cispOr8D6_8/s320/7.JPG" /></a><br />
<br />
Gambar 1.2 Didinium<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-IAQW7yPUh_g/UFbBscIbZRI/AAAAAAAAAHA/w3Lje3xT0NE/s1600/8.JPG" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="240" width="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-IAQW7yPUh_g/UFbBscIbZRI/AAAAAAAAAHA/w3Lje3xT0NE/s320/8.JPG" /></a><br />
<br />
Gambar 1.3 Vorticella<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-dNCcEglNakQ/UFbBywA8dYI/AAAAAAAAAHM/xshZjap5Pm8/s1600/9.JPG" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="200" width="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-dNCcEglNakQ/UFbBywA8dYI/AAAAAAAAAHM/xshZjap5Pm8/s320/9.JPG" /></a><br />
<br />
a. Struktur Paramecium<br />
Ujung depan tubuh tumpul, sedangkan belakang meruncing hingga bentuknya seperti sandal atau sepatu.<br />
Terdapat contoh Ciliata yang lain antara lain seperti :<br />
1. Stentor ; Bentuk seperti terompet dan menetap di air tawar yang tergenang atau mengalir. Makanan hewan ini adalah Ciliata yang ukurannya lebih kecil.<br />
2. Didinium ; Merupakan predator pada ekosistem perairan yaitu pemangsa Paramecium.<br />
3. Vortisella ; Bentuk seperti lonceng, bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi silia sekitar mulutnya. Hidup di air tawar , menempel dengan tangkai batang yang bersifat kontraktil pada substrak. Makananya berupa bakteri atau sisa-sisa bahan organik yang masuk bersama aliran air melalui celah mulutnya.<br />
4. Styllonichia ; Bentuknya seperti siput, silia berkelompok<br />
5. Ballanthidium coli ; habitatnya pada kolon atau usus besar manusia bagian asenden dan transenden yang dapat menyebabkan gangguan pada perut.<br />
<br />
4). Apicomplexa (Sporozoa)<br />
Semua anggota dari Sporozoa ini bersifat endoparasit. Tubuhnya berbentuk bulat atau bulat panjang dan Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (Sporozoid) sebagai cara perkembangbiakannya. Makanannya langsung diperoleh dari inang tempat hidupnya. Hidup parasit pada tubuh manusia ataupun dapat juga parasit pada hewan. Sporozoid memiliki organel-organel komplek pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium vivax. Merupakan golongan protista yang menyerupai jamur, karena sporotozoa dapat membentuk spora yang dapat menginfeksi inangnya dan tidak memiliki alat khusus, sehingga geraknya mengubah – ubah kedudukan tubuh, sporozoa hidup sebagai parasit. Respirasi dan eksresi terjadi secara difusi.<br />
1. Plasmodium vivax : Penyebab penyakit malaria tertiana, dengan gejala demam (masa sporulasi) ,selang waktu 48 jam<br />
Gambar : Plasmodium vivax<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Pzofx5ZgTrc/UFbB6uxLYRI/AAAAAAAAAHY/cllubHXClv4/s1600/10.JPG" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="240" width="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-Pzofx5ZgTrc/UFbB6uxLYRI/AAAAAAAAAHY/cllubHXClv4/s320/10.JPG" /></a><br />
<br />
2. Plasmodium malariae : Penyebab penyakit malaria quartana , dengan gejala demam (masa sporulasi) , selang waktu 72 jam<br />
3. Plasmodium falciparum : Penyebab penyakit malaria tropika, dengan gejala demam (masa sporulasi) , yang tidak teratur. Bisa 1- 3 X 24 jam.<br />
Gambar : Plasmodium falciparum<br />
<br />
gbr 10<br />
<br />
4. Plasmodium ovale : Penyebab penyakit malaria ovale tertiana (limpa), dengan gejala demam lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax. Dengan masa sporulasi 48 jam. Tetapi plasmodium ini tidak ditemukan di Indonesia.<br />
<br />
a. Struktur tubuh Sporozoa<br />
a. Tubuhnya berbentuk bulat panjang,<br />
b. Ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi didalam usus manusia atau hewan yang dapat mencapai 10 mm.<br />
c. Tubuh dari kumpulan tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior kadang – kadang terdapat kait pengikat atau filament sederhana untuk melekatkan diri pada inang.<br />
b. Reproduksi<br />
Reproduksi secara aseksual dengan spizogoni, yaitu pembelahan diri yang berlangsung di dalam tubuh inang tetap, dan sporogoni yaitu pembentukan spora yang terjadi pada inang sementara (hospes intermediet).<br />
Produksi secara seksual melalui persatuan gamet (mikro gamet = gamet jantan dan makro gamet = gamet betina) yang berlangsung did dalam tubuh nyamuk.<br />
Contohnya adalah Plasmodium.<br />
Siklus hidup Plasmodium di dalam tubuh inang berhasil diungkapkan oleh Charles Laverans dan Grasy, dengan siklus sebagai berikut :<br />
- Bila seekor nyamuk anopheles menghisap darah , maka dikeluarkanlah zat anti pembekuan darah agar darah korban tidak membeku . zat ini disebut dengan anti kougulan. Bersamaan dengan zat anti kogulan maka keluarlah sporozoit –zporozoit dari mulut nyamuk dan masuk melalui luka gigitan di tubuh korban.<br />
- Setelah tiga harisporozoit keluar dari inti, kemudian menyerang sel-sel darah merah dan memasukinya. Fase ini disebut fase eritrositer.<br />
- Sporozoit di dalam sel darah merah disebut tropozoit. Setelah sel-sel darah merah pecah, merezoit keluar dan mencari sel-sel darah merah yang baru . kejadian ini berulang beberapa kali. Bersama dengan pecahnya sel-sel darah merah itu, penderita merasa demam (panas).<br />
- Setelah beberapa waktu mengalami skizogami, beberapa merezoit berubah menjadi gametogenesit yaitu persiapan untuk menjadi gamet jantan dan betina.<br />
- Jika saat itu sel darah manusia ini dihisap oleh nyamuk anopheles betina, maka di dalam tubuh nyamuk , gametosit akan berubah menjadi gamet jantan dan betina, dua gamet ini kemudia melebur menjadi satu membentuk zigot. Zigot ini akan menjadi ookinet, dan pengisap makanan dari nyamuk.<br />
- Ookinet berubah menjadi bulat disebut oosita. Menghasilkan beribu-ribu sporozoit dengan cara sporozoit. Dari tahapan inilah kemudian sporozoit akan sampai pada kelenjar liur nyamuk untuk ditularkan .<br />
<br />
Siklus Hidup Nyamuk:<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-lUGPVa3y4eo/UFbCBtv0jVI/AAAAAAAAAHk/WZBcN0dLhfE/s1600/11.JPG" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="240" width="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-lUGPVa3y4eo/UFbCBtv0jVI/AAAAAAAAAHk/WZBcN0dLhfE/s320/11.JPG" /></a><br />
<br />
Protista Yang Menyerupai Tumbuhan<br />
<br />
Ganggang adalah Protista yang menyerupai tumbuhan, berwarna hijau, dan berbentuk seperti benang-benang halus. Mengapa dikatakan menyerupai tumbuhan? Karena ganggang merupakan Protista yang mengandung klorofil dan dapat berfotosintesis untuk memenuhi kebutuhan makanannya sendiri. Mengapa ganggang hanya dikatakan menyerupai tumbuhan? Bukankah ganggang dapat membuat makanan sendiri? <br />
<br />
Ganggang memang bukan merupakan tumbuhan karena ganggang tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati seperti yang dimiliki oleh tumbuhan. Coba kalian perhatikan dasar kolam pada musim kemarau! Benarkah dasar kolam tersebut berwarna hijau? Mengapa air kolam berwarna hijau? Apakah warna hijau di dasar air kolam tersebut disebabkan adanya ganggang hijau yang tumbuh di dalamnya? <br />
<br />
Ganggang dapat hidup di air tawar dan di air laut, tetapi ada pula yang hidup di tempat-tempat yang lembap, seperti dinding tembok kamar mandi, batu-batuan, atap rumah, atau kulit-kulit pohon. Ganggang juga memiliki ciri lain yang sama dengan Protista, yaitu memiliki membran inti, ada yang bersifat uniseluler dan ada yang multiseluler. <br />
<br />
Ganggang dapat berbentuk benang, lembaran, atau koloni sel. Reproduksi ganggang dapat dilakukan secara seksual dan aseksual. Secara seksual dilakukan dengan cara isogami dan oogami. Isogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. <br />
<br />
Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru. Ganggang dapat dikelompokkan menurut pigmen yang dimilikinya menjadi beberapa golongan, yaitu ganggang cokelat (Phaeophyta), ganggang pirang (Chrysophyta), ganggang merah (Rhodophyta), ganggang hijau (Chlorophyta), dan ganggang Euglenophyta. <br />
<br />
1. Filum Euglenophyta <br />
Euglenophyta merupakan ganggang bersel satu. Euglena biasa hidup di air tawar, misalnya, air kolam, sawah, sungai, atau parit. Makhluk hidup ini berwarna hijau, berklorofil, dan berfotosintesis sehingga dimasukkan ke dalam dalam kelompok makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan. <br />
<br />
Makhluk hidup ini juga mempunyai ciri-ciri yang menyerupai hewan karena dapat bergerak aktif, cara memasukkan makanan melalui mulut sel, tidak berdinding sel, dan mempunyai bintik mata sehingga Euglena ini merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan dan sekaligus juga merupakan makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan, contohnya, Euglena viridis. <br />
a . Ciri-Ciri Euglena Euglena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: <br />
1) berwarna hijau karena mengandung klorofil, <br />
2) sel berbentuk oval memanjang, <br />
3) di salah satu ujungnya terdapat mulut sel, <br />
4) dari mulutnya muncul satu flagela (cambuk) yang berfungsi sebagai alat gerak, dan <br />
5) mempunyai bintik mata yang terletak di dekat mulut sel yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang. <br />
<br />
b . Cara Euglena Memperoleh Makanan <br />
Sebagai organisme yang menyerupai tumbuhan, Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis. Dengan bantuan cahaya matahari, makhluk hidup ini dapat mengubah klorofil menjadi energi. Selain berfotosintesis, makhluk hidup ini dapat pula memasukkan bahan makanan melalui mulut sel yang dimilikinya sehingga Euglena dapat disebut sebagai organisme fotoautotrof dan organisme heterotrof. <br />
<br />
c . Cara Euglena Bereproduksi <br />
Reproduksi Euglena dilakukan dengan membelah diri. Dari pembelahan ini akan dihasilkan dua sel anak. Setiap sel anak mempunyai inti sel, membran sel, dan sitoplasma. <br />
<br />
2. Filum Ganggang Hijau (Chlorophyta) <br />
Chlorophyta adalah ganggang yang mengandung klorofil dan karotin berwarna kuning sehingga warnanya menjadi hijau kekuningan. Biasanya, ganggang ini hidup di air tawar, seperti air kolam, air danau, ataupun air sungai. Air kolam, sungai, atau danau akan berwarna hijau karena adanya jenis ganggang hijau di dalamnya. <br />
<br />
Chlorophyta (ganggang hijau) merupakan plankton yang hidup melayang-layang di air tawar atau laut. Ganggang hijau dapat berbentuk benang, filamen, ataupun berkoloni. Contoh ganggang hijau, antara lain, Volvox sp., Spirogyra sp., dan Ulothrix sp. D<br />
<br />
engan bantuan cahaya matahari, Chlorophyta dapat melakukan fotosintesis. Plankton ini merupakan sumber makanan utama bagi hewan-hewan yang hidup di dalamnya. Plankton disebut sebagai produsen. Bagaimana kalian tahu jika Chlorophyta sedang melakukan fotosintesis? Amati dan perhatikan kolam ikan air tawar pada siang hari. <br />
<br />
Jika kalian perhatikan dengan baik, ganggang yang terkena cahaya matahari akan mengeluarkan gas berupa gelembung-gelembung kecil yang menempel pada pinggir-pinggir kolam, gas itu adalah oksigen. Oksigen adalah gas yang dihasilkan dalam proses fotosintesis. <br />
a . Ciri-ciri Chlorophyta <br />
Ganggang hijau (Chlorophyta) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: <br />
1) tubuhnya mengandung klorofil dan berwarna hijau. Sel mengandung kloroplas yang berisi klorofil a.b. karoten dan xantofil,<br />
2) hidup melayang-layang di air tawar atau air laut, <br />
3) merupakan makhluk hidup bersel satu yang berbentuk benang, lembaran, dan berkoloni, <br />
4) telah memiliki dinding sel, dan <br />
5) cadangan makanan disimpan di suatu rongga yang berbentuk bulat. Rongga ini terletak di dekat kloroplas yang disebut pirenoid. <br />
<br />
b . Cara Mendapatkan Makanan <br />
Ganggang hijau mengandung klorofil dan dapat melakukan fotosintesis untuk mendapatkan makanannya. Ganggang hijau berperan sebagai pemasok bahan makanan utama bagi hewan-hewan yang ada di perairan tersebut. Di perairan tersebut, ganggang hijau disebut sebagai produsen. <br />
<br />
c . Cara Chlorophyta <br />
Bereproduksi Reproduksi Chlorophyta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara seksual dan secara aseksual. Reproduksi seksual dilakukan dengan cara peleburan sel kelamin jantan dan betina serta ada juga yang secara konjugasi. <br />
Reproduksi secara aseksual dilakukan tanpa adanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan pembelahan biner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentuk benang dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara). <br />
<br />
d . Contoh-Contoh Chlorophyta <br />
Beberapa contoh ganggang hijau yang sering dijumpai adalah sebagai berikut. <br />
1) Chlorococcum dan Chlorella merupakan Chlorophyta bersel satu yang tidak dapat bergerak dan bersifat mikroskopis. Kloroplasnya berbentuk mangkuk, berukuran mikroskopis, dan hidup sebagai plankton air tawar. Chlorococcum dan Chlorella dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk zoospora yang bergerak dengan dua flagella. <br />
Chlorella dapat berkembang biak dengan pembelahan sel. Chlorella dapat dimanfaatkan sebagai obat, bahkan sekarang sedang dikembangkan untuk obat yang dikemas dalam bentuk kapsul. <br />
<br />
2) Chlamydomonas merupakan Chlorophyta bersel satu yang dapat bergerak dan bersifat mikroskopis. Selnya berbentuk bulat telur. Sel Chlamydomonas mengandung satu inti, satu vakuola, dan kloroplas. Alat gerak berupa dua flagel. Kloroplas berbentuk mangkuk. Bintik mata dan pirenoid terletak di dalam mangkuk yang berfungsi sebagai tempat pembentukan zat tepung. Chlamydomonas dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu dengan pembentukan zoosprora dan konjugasi. <br />
<br />
3) Spirogyra dan Oedogonium adalah sel yang membentuk benang atau untaian memanjang seperti benang dan bersifat mikroskopis. Spirogyra dan Oedogonium banyak hidup di air tawar. Spirogyra mempunyai sel yang mengandung kloroplas berbentuk pita spiral dan dalam satu sel mengandung satu inti, dapat berkembang biak secara fragmentasi dan konjugasi. <br />
<br />
Oedogonium mempunyai kloroplas berbentuk jala dan dalam satu sel mengandung satu inti serta dapat berkembang biak dengan zoospora dan peleburan spermatozoid (anteridium) dengan ovum (oogonium) yang dihasilkan oleh benang yang berbeda. Hasil peleburan tersebut adalah zigot yang dapat tumbuh menjadi individu baru. <br />
<br />
4) Chara dan Ulva merupakan Chlorophyta yang berbentuk lembaran. Chara merupakan ganggang yang hidup di air tawar, mempunyai ruas-ruas yang mengandung nukula dan globula. Nukula mengandung arkegonium penghasil ovum. Globula mengandung anteridium penghasil spermatozoid. <br />
<br />
Pembuahan ovum oleh spermatozoid akan menghasilkan zigospora yang selanjutnya akan berkembang menjadi individu baru. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi. Ulva adalah ganggang yang hidup di air laut, memiliki kromosom diploid (2n), berkembang biak secara aseksual dengan spora yang menghasilkan Ulva haploid (n). Ulva haploid (n) akan berkembang biak secara seksual menghasilkan Ulva diploid (2n). <br />
<br />
5) Hydrodictyon merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni tak bergerak. Banyak terdapat di air tawar dan bentuk koloninya seperti jala. Berkembang biak secara aseksual dengan spora dan fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan konjugasi. <br />
<br />
6) Volvox merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni dan bergerak. Volvox hidup di air tawar dan tiap sel mempunyai dua flagel dan stigma, bentuk koloni seperti bola dengan jumlah sel 500 – 50.000 buah. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan konjugasi. <br />
<br />
3. Filum Ganggang Cokelat (Phaeophyta) <br />
Ganggang cokelat berwarna cokelat karena selain mengandung klorofil juga memiliki zat warna cokelat (fukosantin). Ganggang ini hidup di air laut, mempunyai tubuh yang multiseluler, berbentuk seperti lembaran atau tumbuhan tinggi (memiliki alat, seperti akar, batang, dan daun), serta sering digunakan sebagai bahan pakan ternak, obat-obatan, dan bahan cat. Contoh ganggang cokelat adalah Fucus, Tulbilaria, Laminaria, dan Sargasum. <br />
<br />
Ganggang cokelat berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi, sedangkan secara seksual dilakukan dengan cara pembentukan konseptakel jantan yang mengandung anteridium penghasil spermatozoid dan konseptakel betina yang mengandung oogonium penghasil ovum. Pembuahan sperma dan ovum menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot akan tumbuh menjadi individu baru. <br />
<br />
4. Filum Ganggang Pirang atau Keemasan (Chrysophyta) <br />
Chrysophyta ada yang berwarna kuning kecokelatan, hijau kekuningan, dan kuning keemasan (diatom). Chrysophyta ada yang bersel satu, bersel banyak, dan bersifat mikroskopis. Chrysophyta merupakan penyusun plankton yang terbesar. <br />
<br />
Chrysophyta hijau kekuningan (Xanthophyceae) mengandung klorofil dan pigmen kuning (xentofil). Contohnya, Vaucheria yang mempunyai ciri berbentuk seperti benang, bercabang tidak bersekat, bersel banyak, dan benang berinti banyak (senosit). Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk zoospora, secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot. <br />
<br />
Chrysophyta kuning kecokelatan (Chrysophyceae) mengandung klorofil dan karoten (pigmen keemasan), bersel satu (Ochromonas), dan berkoloni (Synura). Chrysophyta yang disebut diatom (Bacillariophyceae) berbentuk seperti kotak yang saling menutupi dan dapat hidup di tempat yang basah, baik air tawar, air payau, maupun air laut. <br />
<br />
Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membelah diri. Contoh ganggang ini adalah Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia. Dinding sel Diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang pirang sering disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat berguna bagi industri, misalnya, sebagai bahan penggosok dan bahan isolasi. <br />
<br />
5. Filum Ganggang Merah (Rhodophyta) <br />
Ganggang merah merupakan makhluk hidup bersel banyak. Berwarna merah tua karena selain mengandung klorofil, juga mengandung zat warna merah (fikoeritrin). <br />
<br />
Ganggang ini hidup di laut, memiliki bentuk seperti rumput maka sering disebut rumput laut (sea weed) dan bersel banyak (berbentuk seperti lembaran). Berkembang biak secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot. Ganggang merah dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan makanan dan kosmetika. <br />
<br />
Contoh ganggang merah yang digunakan sebagai bahan makanan, antara lain, Euchema spinosum dan Gellidium yang digunakan manusia untuk bahan agar-agar. Selain untuk bahan makanan, agar-agar juga dimanfaatkan sebagai medium kultur mikroorganisme, kosmetik, obat, pelapis daging kaleng, pengeras es krim, serta pengelmusi lemak dan cokelat batangan. <br />
<br />
6. Filum Ganggang Api (Pyrrhophyta) <br />
Ganggang api sering disebut dengan Dinoflagelata. Sebagian besar hidup di laut dan ada juga yang hidup di air tawar. Ganggang ini mempunyai ciri tubuhnya bersel satu, dinding sel berupa lempengan selulosa yang rapat, dapat bergerak aktif, di luar sel terdapat celah dan alur yang masing-masing dilengkapi dengan satu flagel, berklorofil, mengandung pigmen kuning kecokelatan, dan berkembang biak dengan cara membelah diri. <br />
<br />
Contohnya adalah Peridinium. Peranan Ganggang (Algae) bagi Kehidupan Manusia Ganggang dapat memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat ganggang bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut. <br />
a. Ganggang hijau merupakan sumber fitoplanton yang digunakan sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya. Dapat dikatakan bahwa pada ekosistem perairan, ganggang hijaulah yang merupakan produsen bagi hewan-hewan air lainnya. <br />
<br />
b. Ganggang cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium yang mengandung Na, P, N, dan Ca yang dapat dimanfaatkan sebagai suplemen untuk hewan ternak. Selain itu, ganggang cokelat yang mengandung asam alginat dapat dimanfaatkan sebagai pengental produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria, Macrocystis, Ascophylum, dan Fucus). <br />
<br />
c. Ganggang merah dapat dimanfaatkan untuk makanan suplemen kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia palmata), pembuatan agar (Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental es krim). <br />
<br />
d. Dinding sel diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang keemasan sering disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat berguna bagi industri, seperti bahan penggosok, penyaring, industri kaca, dan bahan isolasi.<br />
<br />
<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-5183378028137989842012-09-16T23:08:00.003-07:002012-09-16T23:08:10.157-07:00Protista<b>Protista</b><br />
<br />
Beberapa anggota Kerajaan Protista yang uniseluler, yang lain kolonial, namun lain multiseluler. Perhatikan bahwa dalam bentuk kolonial, semua sel yang serupa dengan serupa, fungsi umum, sedangkan pada spesies yang benar-benar multiseluler, "tubuh" dari organisme terdiri dari berbagai jenis sel, masing-masing jenis dengan fungsi khusus mereka sendiri. Organisme ini semua eukariota (mereka memiliki inti sejati). Mereka semua membutuhkan semacam lingkungan berbasis air - yang dapat menjadi air tawar atau laut, salju, tanah basah, rambut beruang kutub - di mana untuk hidup. Semua adalah aerobik dan memiliki mitokondria untuk melakukan respirasi sel, dan beberapa memiliki kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis. Kebanyakan dari mereka mereproduksi atau tumbuh oleh mitosis, dan beberapa mereproduksi oleh meiosis dan fertilisasi. Banyak dapat membentuk kista dalam kondisi buruk. Protista merupakan komponen utama dari plankton.<br />
<br />
Protista dikelompokkan menjadi tiga besar, kategori resmi berdasarkan sarana yang mereka memperoleh gizi. Ini adalah, Protozoa tersebut Algae, dan Jamur seperti Protista. Untuk beberapa alasan, botanis menggunakan kata "Divisi" berarti tingkat taksonomi yang sama sebagai "Filum", dan sejak itu, jalan kembali semuanya itu disamakan baik sebagai tanaman atau binatang, ahli taksonomi yang mempelajari Kerajaan Protista (dan mereka yang mempelajari Kerajaan Jamur) juga masih menggunakan kata "Divisi" berarti "Filum", jadi misalnya, ketika "Divisi Rhizopoda" yang tercantum di bawah ini, itu berarti hal yang sama dengan mengatakan "Filum Rhizopoda".<br />
<br />
Protozoa:<br />
<br />
Ini protista adalah hewan-seperti, terutama dalam gizi mereka. Mereka menelan makanan mereka dengan fagositosis. Beberapa memiliki mulut-seperti struktur di mana mangsa diletakkan sementara yang lain menggunakan pseudopodia untuk bergerak dan memangsa menelan. Mangsa umum termasuk bakteri dan lainnya yang lebih kecil organisme bersel satu.<br />
<br />
Divisi Rhizopoda:<br />
Klik di sini untuk Film Amoeba Contoh anggota Divisi ini adalah genus Amoeba, penghuni air tawar. Protista dalam kelompok ini adalah uniseluler dan memiliki pseudopodia. Beberapa mensekresikan kerang di sekitar mereka, sementara yang lainnya tidak. Tak satu pun dari mereka memiliki flagella, silia, atau meiosis. Entamoeba histolytica adalah bentuk parasit yang menyebabkan disentri amuba. Ini menjajah usus dan memakan bakteri, menyebabkan gejala yang berkisar dari diare ringan sampai disentri. Biasanya periode diare berair, sering mengandung darah, bisa bergantian dengan sembelit, dan sering terdapat perut kembung dan kram perut. Entamoeba dapat secara langsung menyebar (seks anal), atau tidak langsung menyebar (dengan meminum air yang terkontaminasi). Buah-buahan segar dan sayuran mungkin tidak aman jika dipupuk dengan kotoran manusia, disirami dengan air yang terkontaminasi, atau disiapkan oleh seseorang dengan di / nya tangan.<br />
<br />
Divisi Apicomplexa:<br />
Ini semua adalah parasit dan membentuk kecil, spora menular. Semua memiliki siklus hidup yang kompleks. Contohnya adalah Plasmodium vivax, yang menyebabkan malaria, yang beberapa spesies nyamuk adalah tuan rumah sekunder. Hal ini juga memungkinkan untuk menjadi terinfeksi dengan parasit Plasmodium dari transfusi dari orang yang terinfeksi atau jika saham pecandu narkoba jarum suntik yang dengan orang yang terinfeksi. Satu tahap dalam siklus hidup yang rumit tumbuh di nyamuk, tahap berikutnya dalam hati orang yang baru terinfeksi, dan tahap selanjutnya menyerang sel merah darah seseorang, pecah sel darah merah sebagai parasit meninggalkan untuk menyerang sel-sel lain. Gejala meliputi menggigil bolak siklus, demam, dan berkeringat yang pada awalnya, bisa salah untuk flu. Sementara biasanya kurang dari 1% dari sel darah merah terinfeksi, sering malaria menyebabkan anemia karena jumlah sel darah merah yang lebih kecil. Seringkali limpa dan hati membesar ketika mereka mencoba untuk berurusan dengan sel darah merah mati. Malaria diobati dengan ekstrak dari pohon kina. Ingat bahwa orang dengan sel sabit lebih tahan karena ketika parasit malaria memasuki RBC, para sabit RBC, membunuh parasit, sehingga mencegah bertambah banyak dan menyebar.<br />
<br />
Divisi Zoomastigophora:<br />
Divisi Trypanosoma ini berisi beberapa organisme yang hidup bebas, orang lain yang simbion, dan yang lain yang parasit. Contoh dari anggota simbiosis Divisi ini adalah protozoa yang hidup dalam usus rayap dan mencerna selulosa dalam kayu dimakan rayap. Sebuah contoh dari bentuk parasit Trypanosoma gambiense akan, yang menyebabkan penyakit tidur Afrika dan disebarkan oleh gigitan lalat tsetse. Gejalanya meliputi demam tidak teratur, pembengkakan umum kelenjar getah bening, kulit letusan, dan daerah pembengkakan lokal yang menyakitkan. Akhirnya SSP gejala seperti tremor, sakit kepala, apatis, dan kejang-kejang muncul dan menjadi lebih buruk, menyebabkan koma dan kematian akhirnya. Awal, parasit ditemukan dalam darah dan getah bening, tetapi kemudian hanya dalam cairan cerebrospinal orang tersebut.<br />
<br />
Divisi Ciliophora:<br />
Klik di sini untuk Film Paramecium Contoh organisme di Divisi ini adalah Paramecium. Ini protozoa yang soliter, organisme air tawar dan menggunakan silia untuk bergerak. Mereka memiliki mungkin struktur yang paling kompleks dan organisasi dari semua sel. Daripada satu inti, mereka memiliki macronucleus lebih besar dan lebih kecil micronuclei beberapa. Mereka menggunakan bentuk reproduksi seksual yang disebut konjugasi di mana beberapa micronuclei yang dipertukarkan antara dua individu yang terlibat.<br />
<br />
<br />
Alga Protista<br />
<br />
Ini protista bersifat fotosintetik, nutrisi mereka adalah tanaman seperti. Hampir semua dari mereka memiliki klorofil A, sebagian besar memiliki klorofil C, tetapi hanya sedikit memiliki klorofil B. Mereka juga memiliki berbagai karotenoid dan pigmen lainnya, dan seringkali mereka dikelompokkan ke dalam Divisi berdasarkan kesamaan dalam pigmen.<br />
<br />
Divisi Dinoflagellata:<br />
Ini adalah berlimpah di plankton, kadang-kadang terjadi dalam jumlah besar. Mereka kadang-kadang bisa menjadi begitu banyak sehingga air tampak merah, sehingga ini mekar alga (berarti ada banyak dari mereka, karena tidak ada hubungannya dengan bunga, yang mereka tidak memiliki) disebut Red Tide. Karena Dinoflagellates beracun bagi manusia, tidak aman untuk dimakan "kerang" (kerang, dll) dikumpulkan di mana Red Tide yang terjadi (pada Protista masuk ke dalam cangkang kerang dan tidak dapat dengan mudah dihapus). Dinoflagellata yang bercahaya, yaitu, mereka mampu menghasilkan cahaya seperti keringanan bug, dan pada malam selama Red Tide, puncak-puncak gelombang laut tampak bersinar dalam gelap.<br />
<br />
Divisi Euglenophyta:<br />
Klik di sini untuk Film Euglena Mungkin contoh yang paling terkenal dari Divisi ini adalah genus Euglena. Masing-masing organisme memiliki flagellum pada ujung anterior, dan ini digunakan untuk menggerakkan organisme. Mereka memiliki kloroplas dan, ketika dalam terang, melakukan fotosintesis. Jika mereka tidak dalam terang, mereka juga bisa memperoleh gizi oleh fagositosis. Untuk membantu mereka pengertian cahaya (yang mereka kemudian bergerak menuju), Euglena memiliki cahaya-sensitif "eyespot" atau stigma dekat ujung anterior mereka. Ini bukan mata sejati, dalam hal ini tidak dapat melakukan pembentukan citra, melainkan itu adalah fotoreseptor yang indera tingkat cahaya di lingkungan organisme.<br />
<br />
Divisi Chlorophyta:<br />
Protista ini juga dikenal sebagai kloroplas mereka dan pigmen di dalamnya mirip dengan tanaman (ini adalah satu-satunya kelompok ganggang dengan klorofil B) "ganggang hijau.", Sehingga diperkirakan bahwa ganggang hijau mungkin nenek moyang evolusioner tanaman. Berbagai jenis ganggang hijau dapat ditemukan di berbagai lingkungan termasuk segar dan air garam, tanah basah, permukaan salju, dan dalam organisme lain (lumut, hydra, beruang kutub rambut).<br />
Klik di sini untuk Chlamydomonas Chlamydomonas Film yang uniseluler dan mengandung eyespot (stigma), kloroplas, dua flagela, dan inti.<br />
Klik di sini untuk Volvox Film Volvox adalah kolonial dan sering mengandung koloni putri hijau gelap di dalamnya. Setiap sel posesses dua flagela, yang memungkinkan koloni untuk mobile. Ada matriks interseluler memegang koloni sel bersama-sama.<br />
Ulva disebut Laut Selada. Ini adalah benar-benar multiseluler, dengan pembagian kerja di antara berbagai sel, dan makroskopik. "Tubuh" adalah dua sel tebal, dan ada khusus-dimodifikasi "pegangan erat" untuk jangkar organisme ke dasar laut. Siklus hidupnya meliputi tahap kedua 1n dan 2n (lihat di bawah).<br />
Klik di sini untuk Closterium Closterium Film adalah anggota dari kelompok sub-disebut Desmids. Beberapa koloni bentuk desmids, tapi Closterium yang soliter. Intinya adalah di tengah dengan kloroplas berbentuk kerucut di setiap sisi. Setiap kloroplas berisi serangkaian pati-organel penyimpanan yang disebut pyrenoids Dalam Closterium hidup, setiap akhir sel beruang vakuola kecil berisi beberapa butir gipsum yang "dance" oleh gerak Brown.<br />
Klik di sini untuk Spirogyra Film Spirogyra yang kolonial, yang diatur dalam filamen panjang. Setiap sel berisi kloroplas spiral dengan pyrenoids (digunakan untuk menyimpan pati) dan inti. Mereka memiliki konjugasi - tipe reproduksi seksual di mana isi dari sel gamet jantan pergi ke sel wanita.<br />
<br />
Silih bergantinya Generations ganggang hijau Banyak, terutama yang multiseluler, memiliki keduanya seksual dan aseksual tahapan dalam siklus hidup mereka, sehingga kita harus kembali memperkenalkan gagasan Alternatif dari Generasi kita diskusikan bersama dengan meiosis. Ketika kami pertama kali dibahas Alternatif dari Generations, kami melihat sebuah diagram yang sangat sederhana di mana orang dewasa dihasilkan 1n gamet oleh meiosis, dan mereka bergabung dengan gamet syngamy untuk membentuk generasi 2n baru. Dalam kenyataan di ganggang dan tanaman, ada tahapan lagi dalam proses, sehingga kita sekarang perlu untuk mengunjungi kembali siklus ini. Generasi 2n, yang pada manusia disebut "dewasa," dalam alga dan tanaman disebut sporophyte karena menghasilkan spora. Dalam struktur reproduksi khusus di / pada tubuh yang sporophyte, meiosis terjadi untuk mengurangi jumlah kromosom dari 2n hingga 1n, sehingga spora yang dihasilkan 1n. Setiap spora berkecambah dan tumbuh menjadi organisme, baru yang independen, 1n (yang sering terlihat sama sekali berbeda dari generasi 2n). Organisme ini disebut 1n gametophytes karena mereka menghasilkan gamet (telur dan sperma), yang masih 1n. Telur dan sperma bersatu dengan syngamy meningkatkan jumlah kromosom dari 1n sampai 2n, dan membentuk zigot yang 2n. Zigot tumbuh ke dalam sporophyte, dan siklus dimulai lagi. Berbagai ganggang hijau melalui siklus ini seperti yang dilakukan anggota dari dua kelompok berikutnya, ganggang coklat dan merah. Tanaman juga pergi melalui siklus yang sama dengan beberapa modifikasi yang menarik akan kita bicarakan nanti.<br />
<br />
Divisi Phaeophyta:<br />
Organisme ini umumnya dikenal sebagai Mereka multisel dan hidup di laut, zona beriklim sedang, daerah kosta "ganggang coklat.". Mereka semua memiliki bentuk reproduksi seksual dengan pergantian generasi. Salah satu anggota Divisi ini dengan yang Anda mungkin akrab adalah Kelp, yang sebenarnya dapat menjadi salah satu dari beberapa spesies rumput laut di Fucus genera dan / atau Laminaria. Ganggang coklat digunakan dalam banyak kebudayaan sebagai makanan manusia, dan merupakan sumber yang baik yodium. Kita perlu yodium untuk kelenjar tiroid kami, dan jika seseorang tidak cukup yodium di / nya diet (paling sering di daerah pedalaman di mana yodium tidak ditambahkan ke garam), membesar kelenjar tiroid dalam upaya untuk terus membuat hormon tiroid yang cukup (yang tidak ada gunanya karena apa itu kurang adalah yodium diperlukan untuk membuat hormon). Ini tiroid membesar disebut gondok. Laminaria juga memiliki penggunaan ginekologi yang menarik. Jika seorang wanita dijadwalkan untuk beberapa prosedur medis yang dokter membutuhkan akses ke bagian dalam rahimnya, sering satu atau dua hari sebelumnya, digulung, potongan kering dari Laminaria dimasukkan ke dalam pembukaan leher rahim wanita. Seperti rumput laut menyerap air dari cairan tubuhnya, dengan lembut dan perlahan-lahan mengembang, secara bertahap peregangan leher rahim. Dengan demikian, pada saat operasi nya dijadwalkan, leher rahim telah melebar perlahan dan lembut daripada dokter harus secara paksa dan cepat (dengan demikian menyakitkan) stretch menit serviks terbuka sebelumnya.<br />
<br />
Divisi Rhodophyta:<br />
Ini disebut "ganggang merah." Mereka juga multisel dan kelautan-tinggal, tetapi lebih biasanya ditemukan di zona tropis dan lebih dalam di laut. Mereka juga pergi melalui pergantian generasi, Banyak dari (seperti Nori digunakan dalam sushi) yang digunakan oleh manusia sebagai makanan, dan juga merupakan sumber yang baik yodium.<br />
<br />
Jamur-seperti Protista<br />
<br />
Divisi Myxomycota:<br />
Organisme ini disebut "jamur lendir." Mereka adalah jamur-seperti dalam gizi mereka bahwa mereka menyerap nutrisi dari lingkungan mereka. "Tubuh" mereka struktur yang tidak biasa dalam inti mengalami mitosis, tapi ada sitokinesis ada - tidak ada sel-sel individual dengan satu inti masing-masing. Sebaliknya, "tubuh" adalah raksasa, multinukleat massa sitoplasma. Jamur lendir adalah mobile: mereka bergerak dengan gerakan amoeboid, dengan kata lain, seperti Amoeba raksasa dengan raksasa pseudopodia. Mereka tinggal di kayu lapuk dan bergerak di sekitar di antara serat, menelan bakteri, dll oleh fagositosis. Jamur lendir sering berwarna cerah (kuning atau oranye).Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-11553859758506854232012-09-16T23:02:00.002-07:002012-09-16T23:02:30.838-07:00Bakteri Dalam Kehidupan ManusiaBakteri tidak hanya ada yang merugikan, namun juga menguntungkan<br />
<br />
Bakteri yang menguntungkan<br />
Eubacteria<br />
- pembusukan sisa makhluk hidup<br />
- pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi<br />
- berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen<br />
- penyubur tanah<br />
- penghasil antibiotic<br />
- penelitian rekayasa genetika<br />
- pembuatan zat kimia<br />
Archaebacteria<br />
- berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan<br />
- Enzim Archaebacteria dapat digunakan untuk menambah kemampuan sabun cuci pada suhu dan pH yang tinggi.<br />
- Enzim Archaebacteria dapat digunakan dalam industri pangan untuk mengubah pati jagung menjadi dekstrin.<br />
- Beberapa jenis Archaebacteria dapat digunakn untuk mengatasi pencemaran tumpahan minyak.<br />
<br />
Bakteri yang merugikan<br />
Eubacteria<br />
- pembusukan makanan<br />
- penyebab terjadi penyakit pada manusia<br />
- penyebab terjadi penyakit pada hewan<br />
- penyebab penyakit tumbuhan budidaya<br />
Archaebacteria<br />
- penyebab kerusakan makanan yang diawetkan dengan garam<br />
<br />
Penanggulangan terhadap bakteri yang merugikan<br />
- pengawetan dan pengolahan makanan<br />
pasteurisasi: pemanasan untuk mematikan bakteri-bakteri pada makanan selama sekitar 20 menit<br />
strelisasi: pemanasan dengan menggunakan udara panas atau uap api bertekanan tinggi<br />
- kebersihan dan kesehatan diri<br />
menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan badan, melakukan olahraga secara teratur, makan makanan bergizi, cukup istirahat<br />
- imunisasi: upaya memperoleh kekebalan terhadap penyakit<br />
imunisasi merangsang kekebalan seseorang dengan memberikan mikroorganisme yang sudah dilemahkanAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-91342134121682144172012-09-16T23:00:00.002-07:002012-09-16T23:00:53.154-07:00ArchaebacteriaThe Archaea atau kelompok bersel tunggal mikroorganisme. Seorang individu tunggal atau spesies dari domain ini disebut archaeon (kadang-kadang dieja "Archeon"). Mereka tidak memiliki inti sel atau membran-terikat lainnya organel dalam sel mereka.<br />
<br />
Di masa lalu mereka telah digolongkan dengan bakteri sebagai prokariota (atau Kerajaan Monera) dan bernama archaebacteria, tetapi klasifikasi ini dianggap ketinggalan jaman. Bahkan, Archaea memiliki sejarah evolusi yang independen dan menunjukkan banyak perbedaan dalam biokimia mereka dari yang lain bentuk kehidupan, dan sehingga mereka sekarang diklasifikasikan sebagai domain yang terpisah dalam sistem tiga-domain. Dalam sistem ini, cabang-cabang yang berbeda filogenetis keturunan evolusi adalah Archaea, Bakteri dan Eukaryota.<br />
<br />
Archaea dibagi menjadi empat filum diakui, tetapi filum banyak lagi mungkin ada. Kelompok ini, yang Crenarchaeota dan Euryarchaeota adalah yang paling intensif dipelajari. Klasifikasi masih sulit, karena sebagian besar belum pernah dipelajari di laboratorium dan hanya telah terdeteksi oleh analisis asam nukleat dalam sampel dari lingkungan.<br />
<br />
Archaea dan bakteri sangat mirip dalam ukuran dan bentuk, meskipun beberapa archaea memiliki bentuk yang sangat tidak biasa, seperti sel-sel datar dan berbentuk persegi Haloquadratum walsbyi. Meskipun kesamaan visual untuk bakteri, archaea memiliki gen dan jalur metabolik beberapa yang lebih erat terkait dengan orang-orang dari eukariota, terutama enzim yang terlibat dalam transkripsi dan translasi. Aspek lain dari Archaean biokimia yang unik, seperti ketergantungan mereka pada lipid eter dalam membran sel mereka. Archaea menggunakan berbagai jauh lebih besar dari sumber energi daripada eukariota: mulai dari senyawa organik akrab seperti gula, menjadi amonia, ion logam atau bahkan gas hidrogen. Garam-toleran archaea (Haloarchaea tersebut) menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi, dan spesies lain dari karbon archaea memperbaiki, namun, tidak seperti tanaman dan cyanobacteria, tidak ada spesies archaea diketahui melakukan keduanya. Archaea bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner, fragmentasi, atau tunas, seperti bakteri dan eukariota, tidak ada spora spesies yang dikenal bentuk.<br />
<br />
Awalnya, archaea dipandang sebagai extremophiles yang hidup di lingkungan yang keras, seperti mata air panas dan danau garam, tetapi mereka telah sejak ditemukan di berbagai habitat, termasuk tanah, lautan, rawa dan usus besar manusia. Archaea sangat banyak di lautan, dan archaea di plankton mungkin menjadi salah satu kelompok yang paling berlimpah dari organisme di planet ini. Archaea kini diakui sebagai bagian utama dari kehidupan bumi dan mungkin memainkan peran di kedua siklus karbon dan siklus nitrogen. Tidak ada contoh yang jelas dari patogen archaea atau parasit yang dikenal, tetapi mereka sering mutualists atau commensals. Salah satu contoh adalah methanogen yang menghuni usus manusia dan ruminansia, di mana mereka yang luas nomor membantu pencernaan. Methanogen yang digunakan dalam produksi biogas dan pengolahan limbah, dan enzim dari archaea extremophile yang dapat bertahan suhu tinggi dan pelarut organik dieksploitasi di bidang bioteknologi.<br />
<br />
Archaebacteria di bagi kedalam tiga kelompok<br />
1. Bakteri halofil yaitu bakteri yang tahan terhadap kadar garam tinggi.<br />
2. Bakteri metanogen yaitu bakteri yang tahan terhadap kadar belerang tinggi.<br />
3. Bakteri termoasidofil yaitu bakteri yang tahan terhadap suhu tinggi<br />
<br />
Archaebacteria berkembangbiak secara aseksual dan di bagi dalam pembelahan biner fragmantasi atau tunas. Berbeda dengan eubacteria, arcaebacteria tidak ada yang berbentuk spora. Awalnya, archaea dipandang sebagai extremophiles yang hidup dalam lingkungan yang ekstrim , seperti air panas dan garam danau, mereka telah ditemukan di berbagai habitat, termasuk tanah, lautan, dan rawa. Archaebacteria sekarang diakui sebagai bagian utama dari kehidupan bumi dan mungkin memainkan peran baik dalam siklus karbon dan siklus nitrogen. Arcaebacteria bersifat mutualists atau commensals.Salah satu contoh adalah methanogen yang mendiami usus manusia dan ruminansia, di mana mereka membantu dalam proses pencernaan makanan. Methanogen digunakan dalam produksi biogas dan air kotor pengobatan, dan enzim dari archaea extremophile yang dapat bertahan pada suhu tinggi dan dapat digunakan sebagai pelarut organik untuk dimanfaatkan dalam bioteknologi.<br />
<br />
Bakteri Metanogen<br />
<br />
Bakteri metanogen termasuk salah satu golongan Archaebacteria selain halofilik, dan termofilik, sesuai dengan nama golongannya Archaebacteria merupakan mikroorganisme yang tahan hidup di daerah ektrim seperti perairan dengan kadar garam tinggi (halofil) contoh Halobacterium, serta daerah dengan temperatur tinggi seperti hydrothermal vent (extreme thermofil) contoh Sulfolobus, Pyrodictium. Bakteri metanogen bersifat anaerob obligat, terbagi menjadi tiga group. Group I Methanobacterium dan Methanobrevibacter , Group II meliputi Methanococcus, dan Group III termasuk genera Methanospirillum dan Methanosarcina . Semuanya ada di lingkungan air tawar yang anaerob seperti sedimen serta pada saluran pencernaan hewan. Ciri-ciri khusus kelompok metanogen adalah : • Autotrofik atau heterotrofik : energi yang dihasilkan dari oksidasi hydrogen / format / asetat dengan pembentukan metan. • Morfologi sel : bola, batang, spiral. • Motil karena flagella kutub atau non motil. • Gram negatif atau positif. • Anaerobik. • Beberapa spesies termofilik. • Habitat : saluran gastrointestinal pada binatang, endapan pada lingkungan akuatik, dan limbah. Ordo , Family , dan Genus Ordo : Metanobacteriales Famili : Metanobacteriaceae Kelompok dan genus bakteri metanogen antara lain Methanobacterium formicicum, Methanobacterium thermoautotrophium, Me thanococcus vanielli, Methanomi crobium mobile, Methanospirillium hungatei, Methanosarcina barkeri, dan Methanothrix sp.<br />
<br />
Identifikasi , Media dan Cara Isoloasi<br />
<br />
Identifikasi bakteri metanogen dapat dilakukan dengan mengkultivasi bakteri metanogen dalam medium selektif dengan kondisi anaerob, Metanogen tergolong archaebacteria dengan struktur dinding sel yang tidak memiliki peptidoglikan sehingga resisten terhadap agen yang dapat menghambat pembentukan peptidoglikan dan antibiotik cukup efektif digunakan untuk seleksi antara bakteri methanogen dan bakteri non methanogen. Bakteri Metanogen adalah Bakteri penghasil gas metana dan termasuk bakteri yang sangat sensitif biasanya dikelompokkan ke dalam bakteri gram positif dan merupakan bakteri tidak motil. Antibiotik yang dapat digunakan adalah vancomycin yang efektif untuk menghambat pembentukan dinding sel serta kanamycin yang dapat menghambat sintesis protein.(Nakatsugawa,1992). Analisis bakteri metanogen dilanjutkan dengan analisis produksi gas metan dengan menggunakan Gas Kromatografi atau gas analizer. Identifikasi bakteri metanogen secara mikroskopik telah dikaji sejak era tahun 70an. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ronald W. Mink dan Patrick R.Dugan (1978) menunjukkan bahwa bakteri metanogen dapat diidentifikasi secara mikroskopis dengan menggunakan mikroskop fluoresens. Secara fisiologi bakteri metanogen memiliki suatu substansi yang disebut F420, yaitu suatu koenzim yang dapat terabsorpsi dengan kuat pada panjang gelombang 420 nm (Ronald,1978), dengan adanya koenzim F420 dalam keadaan terreduksi menyebabkan bakteri ini dapat memancarkan sinar fluoresens berwarna hijau kebiruan ketika disinari oleh sinar ultraviolet pada panjang gelombang tertentu dan dapat membedakannya dengan bakteri non metanogen. Fungsi dari koenzim F420 adalah sebagai pembawa elektron pada proses metabolisme yaitu pada proses metanogenesis. (Michael,1989). Peranan Bakteri metanogen dapat dimnafaatkan sebagai media biogas dan biogas dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif untuk keperluan rumah tangga, sebagai pengganti minyak tanah, kayu bakar, dan elpiji. Bahan baku pembuatan biogas berupa senyawa-senyawa organik yang terdapat pada limbah kotoran ternak (sapi, ayam, kambing), limbah organik rumah tangga dan pasar, limbah pertanian (jerami, sekam, bonggol jagung), limbah organik industri (ampas tebu, ampas tahu), dan limbah kotoran manusia. Setiap bahan baku memiliki perbedaan karakter sehingga akan menghasilkan kuantitas dan kualitas biogas yang berbeda. Arkhaebakteria metanogen secara alami dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti: air bersih, endapan air laut, sapi, kambing, lumpur, kotoran anaerob ataupun TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Selama beberapa tahun, masyarakat pedesaan di seluruh dunia telah memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan yang mereka miliki menjadi bahan bakar gas. Pada umumnya, biogas dimanfaatkan pada skala rumah tangga. Namun tidak menutup kemungkinan untuk dimanfaatkan pada skala yang lebih besar (komunitas). Beberapa keuntungan bagi rumah tangga dan komunitas antara lain: 1. Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak tanah, kayu, dsb) oleh rumah tangga atau komunitas 2. Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil sampingan 3. Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) yang baik dan mengurangi pembuangan sampah ke lingkungan (aliran air/sungai) 4. Meningkatkan kualitas udara karena mengurangi asap dan jumlah karbodioksida akibat pembakaran bahan bakar minyak/kayu bakar 5. Secara ekonomi, murah dalam instalasi serta menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang Dalam reaktor biogas juga dihasilkan limbah cair yang mengandung nitrogen dan senyawa organik lain yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk (1 liter limbah cair biogas setara dengan 20 gr urea yang dilarutkan dalam 1 liter air). Kandungan utama biogas adalah metana, karbondioksida, sebagian kecil gas lain (gas nitrogen, hidrogen, karbonmonoksida dan uap air). Gas metana dalam jumlah besar membuat biogas mudah terbakar dan dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.<br />
<br />
Bakteri Halofil<br />
<br />
Halofil adalah makhluk hidup yang dapat hidup di tempat yang memiliki salinitas tinggi (bahasa Yunani: halo, garam dan philos, pencinta). Salah satu jenis halofil yang paling lazim ialah Archaea. Selain itu, terdapat pula bakteri dan eukariota halofil. Halofil mampu hidup di tempat dengan kadar garam lima kali lebih tinggi daripada kadar garam air laut, misalnya di danau air asin dan di laut mati. Halofil digolongkan sebagai salah satu jenis ekstremofili.<br />
<br />
Bakteri Termoasidofil<br />
<br />
Bakteri Termoasidofilyaitu bakteri yang tahan terhadap suhu tinggiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858701921522926034.post-88940338177674532492012-09-16T22:48:00.000-07:002012-09-16T22:48:11.499-07:00EubacteriaEubacteria yang mikroskopis organisme bersel tunggal. Mereka kadang-kadang disebut sebagai “true bacteria,” membedakannya dari Archaeobacteria, organisme yang serupa dengan beberapa perbedaan genetik dan gaya hidup yang signifikan. Sebagian besar organisme yang kita anggap sebagai "bakteri" yang Eubacteria, dengan sepupu mereka yang lebih memilih Arkean lingkungan hidup ekstrim seperti pembangkit listrik tenaga nuklir dan ventilasi hidrotermal.<br />
<br />
Dalam rangka untuk menyelidiki definisi Eubacteria, pertama-tama perlu untuk membahas detail dari klasifikasi ilmiah. The Eubacteria berada di jantung perdebatan serius dalam klasifikasi ilmiah yang membentuk kembali hirarki tradisional Awalnya "Kingdom, Phylum, Kelas, Order, Family, Genus, dan Spesies.", Eubacteria dianggap bagian dari kerajaan Prokaryota, kadang-kadang disebut "Monera," bersama dengan kerabat mereka yang Archaebacteria.<br />
<br />
Organisme prokariotik seperti bakteri terutama ditentukan oleh kurangnya inti sel. Hal ini membuat mereka berbeda dari evolusi organisme hidup lainnya, dan telah menyebabkan sejumlah adaptasi yang inovatif. Prokariota Banyak juga bersel tunggal, meskipun hal ini tidak selalu persyaratan untuk keanggotaan dalam kerajaan ini. Selain kerajaan Prokaryota, ahli biologi juga diklasifikasikan organisme dalam Animalia, Fungi, Plantae, dan Protista.<br />
<br />
Eubacteria, yang dikenal sebagai “true bacteria,” yang prokariotik (kurang nukleus) sel-sel yang sangat umum dalam kehidupan sehari-hari manusia, menemukan kali lebih banyak dari archaebacteria. Eubacteria dapat ditemukan hampir di mana-mana dan membunuh ribuan orang setiap tahun, tetapi juga berfungsi sebagai produsen antibiotik dan digester makanan di perut kami. Kami menggunakan Eubacteria untuk memproduksi obat, anggur, dan keju.<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-0wPlex4p6VQ/UFa2mQ58CgI/AAAAAAAAAFM/H9ESyjpX4HQ/s1600/11.gif" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="320" width="256" src="http://2.bp.blogspot.com/-0wPlex4p6VQ/UFa2mQ58CgI/AAAAAAAAAFM/H9ESyjpX4HQ/s320/11.gif" /></a><br />
<br />
Eubacteria ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:<br />
prokariotik<br />
kurangnya mitochondrions atau kloroplas<br />
memiliki dinding sel yang kaku yang terbuat dari peptidoglikan (bukan selulosa seperti yang ditemukan di dinding sel tumbuhan)<br />
flagela, jika ada, yang terbuat dari filamen tunggal dari protein flagellin (seperti Eukarya)<br />
membran sel terdiri dari bilayer fosfolipid yang tidak memiliki kolesterol dan steroid<br />
tidak ada mitosis - reproduksi aseksual sebagian besar<br />
banyak membentuk spora Eubacteria, suhu tahan terhadap dehidrasi dan sebagian besar, ketika tidak ada makanan dan dapat bertahan hingga 50 tahun.<br />
semua Eubacteria yang baik spirilla (spiral berbentuk), basil (batang berbentuk), atau cocci (bulat).<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-CsuV-k-_CKs/UFa2vvt127I/AAAAAAAAAFY/XpR7NkShkGA/s1600/22.gif" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="184" width="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-CsuV-k-_CKs/UFa2vvt127I/AAAAAAAAAFY/XpR7NkShkGA/s320/22.gif" /></a><br />
<br />
Eubacteria biasanya dibagi menjadi lima phylums: spirochetes, Chlamydias, bakteri Gram-positif, Cyanobacteria (sebelumnya ganggang biru-hijau), dan Bakteri. Ada banyak jenis bakteri, banyak yang sangat mirip, sehingga Anda dapat melihat kelompok lain.<br />
<br />
Gram-positif bakteri mengikat noda yang dikenal sebagai "noda Gram" ke peptidoglikan di dinding sel mereka. Bakteri Gram-negatif memiliki dinding sel lebih kompleks dan kurang peptidoglikan dan karena itu tidak dapat mengikat noda pada dinding sel mereka.<br />
<br />
Eubacteria mereproduksi melalui proses yang relatif sederhana yang dikenal sebagai pembelahan biner, yang berarti "divisi dua." Kebanyakan DNA dapat terkandung pada kromosom tunggal, yang dapat mencapai panjang besar jika berbaring, dan bakteri menduplikasi informasi dan terbelah menjadi dua. Archaebacteria menggunakan proses yang sama.<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-geoWZ3oKLP4/UFa22kmoc4I/AAAAAAAAAFk/JeF7U5SeUnk/s1600/33.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="320" width="259" src="http://3.bp.blogspot.com/-geoWZ3oKLP4/UFa22kmoc4I/AAAAAAAAAFk/JeF7U5SeUnk/s320/33.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
Bakteri adalah mikroorganisme uniseluler prokariotik ( inti selnya tidak memiliki membran/selaput inti ) yang mempunyai diding sel seperti tumbuhan namun umumnya tidak berklorofil <br />
Bakteri bersifat kosmopolitan karena merupakan makhluk hidup yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas hampir di semua tempat seperti di makanan , tanah, air, udara, dalam tubuh makhluk hidup dan bahkan di tempat yang sangat ekstrim seperti di dalam magma.<br />
<br />
<br />
Ciri-ciri Bakteri Bakteri : <br />
<br />
1. Organisme uniselluler ( tubuhnya terdiri atas satu sel saja )<br />
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )<br />
3. Umumnya tidak memiliki klorofil<br />
4. Memiliki ukuran tubuh rata-rata 1 s/d 5 mikron.<br />
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam<br />
6. Hidup bebas atau parasit<br />
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah/magma atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan<br />
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan<br />
<br />
<br />
Struktur Bakteri :<br />
<br />
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:<br />
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)<br />
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan<br />
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)<br />
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.<br />
<br />
<br />
Struktur Dasar Bakteri :<br />
1. Dinding sel<br />
tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). <br />
<br />
2. Membran plasma <br />
adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Di bagian dalam membran plasma terdapat lekukan-lekukan yang disebut mesosom.<br />
<br />
3. Mesosom<br />
Daerah bagian dalam membran plasma yang mengalami lipatan. Fungsinya diduga sebagai organel respirasi sel. berarti mesosom menggantikan peranan organel mitikondria pada sel eukariotik. Namun keberadaan mesosom itu sendiri masih diperdebatkan sampai sekarang. <br />
<br />
4. Sitoplasma <br />
adalah cairan sel. di dalam sitoplasma terdapat organel-organel dari sel seperti ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma, dan lain sebagainya.<br />
<br />
5. Ribosom <br />
adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma berbentuk bulat-bulat kecil, tersusun atas protein dan RNA. Fungsinya untuk sintesa protein<br />
<br />
<br />
6. Granula penyimpanan, <br />
untuk menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.<br />
<br />
<br />
Struktur tambahan bakteri :<br />
<br />
1. Kapsul atau lapisan lendir <br />
adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. <br />
<br />
2. Flagelum atau bulu cambuk <br />
adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Bentuknya mirip cambuk<br />
<br />
3. Pilus dan fimbria <br />
adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus. <br />
<br />
4. Klorosom <br />
adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis. <br />
<br />
5. Vakuola gas <br />
terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. <br />
<br />
6. Endospora <br />
adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif yang terbentuk jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.<br />
<br />
Bentuk Bakteri<br />
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri : <br />
<br />
1. Bakteri Kokus :<br />
<br />
a.Monokokus yaitu berupa sel bakteri bulat tunggal<br />
<br />
b.Diplokokus yaitu dua sel bakteri bulat yang berdempetan <br />
<br />
c.Tetrakokus yaitu empat sel bakteri bulat yang berdempetan berbentuk segi empat. <br />
<br />
d.Sarkina yaitu delapan sel bakteri bulat yang berdempetan membentuk kubus <br />
<br />
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri bulat berdempetan membentuk rantai. <br />
<br />
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur<br />
<br />
2. Bakteri Basil :<br />
<br />
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri batang tunggal<br />
<br />
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri batang yang berdempetan <br />
<br />
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai<br />
<br />
3. Bakteri Spirilia :<br />
<br />
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang<br />
<br />
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup<br />
<br />
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma<br />
<br />
<br />
Alat Gerak Bakteri <br />
<br />
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu : <br />
<br />
a. Atrik, tidak mempunyai flagel.<br />
b. Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.<br />
c. Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.<br />
d. Amfitrik, mempunyai flagel pada kedua ujungnya.<br />
e. Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.<br />
<br />
<br />
<br />
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri<br />
<br />
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :<br />
<br />
1. Suhu<br />
2. Derajat keasaman atau pH<br />
3. Konsentrasi garam<br />
4. Sumber nutrisi<br />
5. Zat-zat sisa metabolisme<br />
6. Zat kimia<br />
<br />
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.misalnya berdasarkan kisaran suhu tempat hidupnya bakteri dibagi menjadi 4 golongan : <br />
<br />
a. Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C<br />
b. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C<br />
c. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C<br />
d. Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 - 114 °C<br />
<br />
Penggolongan bakteri berdasarkan sumber oksigen yang diperlukan dalam proses respirasi. Bakteri itu dikelompokan sebagai berikut :<br />
<br />
a. Bakteri aerob, yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter. <br />
b. Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal: Streptococcus lactis <br />
c. Bakteri aerob obligat, yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung oksigen. Misal: Nitrobacter dan Hydrogenomonas. <br />
d. Bakteri anaerob obligat, yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa oksigen. Misal: Clostridium tetani. Bakteri ini penyebab penyakit tetanus, oleh karena itu orang yang terkena tetanus diberikan udara yang kaya oksigen untuk mempercepat proses penyembuhannya.<br />
e. Bakteri anaerob fakulatif, yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Misal: Escherichia coli, Salmonella thypose dan Shigella. <br />
<br />
Penggolongan bakteri berdasarkan cara mendapatkan makanan :<br />
<br />
a. Bakteri heterotrof<br />
yaitu bakteri yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Bakteri heterotrof dibagi lagi menjadi 2 yaitu bakteri saprofit dan parasit. Bakteri saprofit adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari sisa-sisa makhluk hidup seperti kotoran, sampah dan bangkai makhluk hidup. Sedangkan bakteri parasit memperoleh makanan dari mengambil makanan makhluk hidup inangnya.<br />
<br />
b. Bakteri autotrof <br />
yaitu bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: bakteri fotoautotrof dan kemoautotrof. <br />
<br />
Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.<br />
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen. Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas , Nitrosocoocus, Nitrobacter<br />
<br />
Cara Perkembangbiakan bakteri<br />
<br />
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. <br />
<br />
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik antara bakteri satu dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. <br />
<br />
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:<br />
<br />
1. Transformasi<br />
adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain tanpa kontak langsung. Pada proses transformasi saat sel bakteri donor mengalami lisis/hancur akan menyebarkan materi genetik ke lingkungan sebagian dari materi genetik akan bergabung dengan materi genetik bakteri penerima. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi.<br />
<br />
2. Transduksi<br />
adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, sel bakteri donor terinfeksi oleh virus bakteri / bakteriofage sehinggga bakteri mengalami siklis litik yang diakhiri dengan pecahnya sel bakteri/lisis dan mengeluarkan virus-virus baru hasil reproduksi virus dalam sel bakteri dan virus-virus baru ini juga membawa materi genetik dari bakteri. Virus-virus baru/bakteriofage yang nonvirulen (menimbulkan siklus lisogen) memindahkan materi genetik/DNA yang dibawanya dan bersatu dengan DNA bakteri inangnya. Materi genetik/DNA dari virus ini disebut profag.<br />
<br />
3. Konjugasi <br />
adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan yang disebut pilus. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.<br />
<br />
Klasifikasi Eubacteria<br />
Bakteri dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara:<br />
a. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya<br />
<br />
1) Bakteri heterotrof<br />
Bakteri yang hidupnya tergantung pada organisme lain dalam hal pemenuhan zat organik sebagai sumber karbon (C).<br />
Dibedakan menjadi 2, yaitu:<br />
a) Bakteri saprofit (saproba), hidup dari zat-zat organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau sampah.<br />
b) Bakteri parasit, hidup di dalam tubuh makhluk hidup atau bahanbahan dari tubuh inangnya. Dibedakan menjadi:<br />
(1) Bakteri parasit fakultatif, dapat hidup sebagai saprofit.<br />
(2) Bakteri parasit obligat, hanya mutlak sebagai parasit.<br />
(3) Bakteri patogen, menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia.<br />
<br />
2) Bakteri autotrof<br />
Bakteri yang mampu menyusun makanan sendiri dengan sumber karbon (C) yang berasal dari senyawa anorganik (CO2 atau karbonat). Dibedakan menjadi:<br />
a) Bakteri fotoautotrof, energi untuk sintesis berasal dari cahaya. Contoh bakteri ungu dan bakteri hijau.<br />
b) Bakteri kemoautotrof, energi untuk sintesis makanan berasal dari reaksi-reaksi kimia. Contoh: Nitrosococcus, Nitrosobacter, dan Nitrosomonas.<br />
<br />
b. Berdasarkan kebutuhan oksigen pada waktu respirasi<br />
1) Bakteri aerob<br />
Bakteri yang memerlukan oksigen bebas dalam kehidupannya. Contoh: Nitrosococcus dan Nitrosomonas.<br />
<br />
2) Bakteri anaerob<br />
Bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas dalam kehidupannya. Contoh:<br />
a) Clostridium tetani (anaerob obligat)<br />
b) Escherichia coli (anaerob fakultatif)<br />
c) Salmonella (anaerob fakultatif)<br />
d) Shigella (anaerob fakultatif)<br />
<br />
c. Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagela<br />
1) Atrik: tidak mempunyai flagela.<br />
2) Monotrik: mempunyai flagela pada satu ujungnya.<br />
3) Lofotrik: mempunyai sejumlah flagela pada salah satu ujungnya.<br />
4) Amfitrik: mempunyai sejumlah flagela pada kedua ujungnya.<br />
5) Peritrik: mempunyai flagela pada semua permukaan tubuh.<br />
<br />
d. Berdasarkan bentuknya<br />
1) Kokus (coccus) = bentuk bulat seperti bola, dibedakan atas:<br />
a) Monococcus, tersusun satu-satu. Contoh: Monococcus gonorhoe.<br />
b) Diplococcus, bergandengan dua-dua. Contoh: Diplococcus pneumoniae.<br />
c) Tetracoccus, bergandengan empat-empat.<br />
d) Sarcina, bergerombol membentuk kubus.<br />
e) Staphylococcus, bergerombol membentuk buah anggur. Contoh: Staphylococcus aureus.<br />
f) Streptococcus, bergandengan membentuk rantai.<br />
<br />
2) Basil (bacillus) = bentuk batang (silinder), dibedakan atas:<br />
a) Diplobacillus, bergandengan dua-dua. Contoh: Salmonella typhosa.<br />
b) Streptobacillus, bergandengan membentuk rantai. Contoh: Azetobacter.<br />
c) Monobacillus, tunggal (satu-satu). Contoh: Eschericia coli.<br />
<br />
3) Spiral (spirillum) = bentuk spiral (lengkung), dibedakan atas:<br />
a) Vibrio (bentuk koma), lengkung kurang dari setengah lingkaran. Contoh: Vibrio cholerae.<br />
b) Spiral, lengkung lebih dari setengah lingkaran. Contoh: Spirochaeta pallidum.<br />
<br />
4. Gram Stain (Pewarnaan Gram)<br />
Pada tahun 1884 Christian Joachim Gram, seorang ahli bakteriologi asal Denmark menemukan teknik Gram Stain (pewarnaan gram). Teknik ini adalah memberikan pewarnaan pada bakteri. Sel bakteri diwarnai dengan kristal violet atau pewarna ungu dan kemudian dicuci dengan alkohol atau aseton. Bakteri yang warna ungunya tidak luntur disebut bakteri gram positif. Bakteri ini mempunyai dinding sel yang tebal sehingga pewarna ungu tidak akan larut ketika dicuci dengan alkohol atau aseton. Adapun bakteri yang warna ungunya luntur disebut bakteri gram negatif. Bakteri yang dinding selnya tipis ini selanjutnya diwarnai dengan safranin atau pewarna merah.<br />
<br />
5. Reproduksi Eubacteria<br />
a. Reproduksi bakteri pada umumnya aseksual, yaitu dengan pembelahan biner dari satu bakteri membelah menjadi 2 dan seterusnya.<br />
<br />
b. Reproduksi secara seksual tidak terjadi pada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut paraseksual. Ada 3 cara proses paraseksual, yaitu:<br />
1). Transformasi, perpindahan sedikit materi genetik atau ADN bahkan hanya satu gen saja ke bakteri lain dengan proses fisiologis yang kompleks.<br />
2). Konjugasi, bergandengnya dua bakteri dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik.<br />
<br />
c. Transduksi, pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14038216068004886131noreply@blogger.com0